GUBERNUR ANIES KOTA TUA JAKARTA ASET
DUNIA USIA 400 TAHUN
Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Gubernur Jakarta.
Anies Baswedan menjelaskan.
Bahwa Kota Tua Jakarta.
Dibangun tahun 1600-an.
Kawasan Aset Dunia
Kota Tua Jakarta.
Menawarkan
kepada dunia.
Untuk
perjalanan.
Dalam
400 tahun.
Ke
zaman dulu.
Datanglah
ke kawasan ini.
Anda
akan merasakannya.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan mengatakan.
Kota Tua Jakarta.
Yaitu kawasan punya usia sangat
panjang.
Dia bukan hanya aset Jakarta.
Dan Indonesia saja.
Tapi juga aset dunia.
Kota
Tua nan menarik.
Sebuah
tempat.
Di
mana perjalanan waktu.
Dikonversi
jadi ruang.
Namanya
klaster Kota Tua.
Di
sini bangunan.
Yang
sudah berdiri.
Sejak
tahun 1600-an.
Jika
dihitung maju hingga 2022.
Maka
usianya sudah 400 tahun lebih.
Pada
titik usia itu.
Betapa
kawasan Kota Tua.
Punya
nilai sejarah.
Bagi
umat manusia.
Ada
bangunannya.
Tapi
pada saat sama.
1)
Ada rumah-rumah.
2)
Ada kampung tua.
3)
Ada ruang publik sangat terbuka.
Seperti Taman Fatahillah.
4)
Ada sejarah kantor-kantornya.
5)
Ada pelabuhan paling tua di
Indonesia.
6)
Ada sungainya juga lewat kawasan
Kota Tua.
“Jadi kawasan Kota Tua ini.
Punya nilai sejarah.
Yang amat besar,” kata Anies.
Di acara TV One:
‘Wajah Baru Kota Tua Jakarta’.
Senin (29/8/2022).
Menurut
mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Era
Jokowi-JK ini.
Jika
kawasan Kota Tua.
Dikelola
dengan baik.
Maka
orang datang ke tempat itu.
Bukan
sekadar mengunjungi wilayah.
Seperti
tempat lainnya.
Tapi
di kawasan Kota Tua.
Orang
bisa berjalan.
Ke
tahun 1600-an.
Datang
ke tahun 1700-an.
Ke
tahun 1800-an.
Dan
seterusnya.
Itulah
Kota Tua.
Yaitu
waktu yang dikonversi jadi ruangan.
Gubernur
Jakarta.
Anies
Baswedan menjelaskan.
Bahwa
membangun kawasan Kota Tua.
Bukan
hanya sekadar.
Melestarikan
budaya dan sejarah.
Tapi
juga harus mengembangkan.
Agar
kawasan ini.
Bisa
jadi kawasan wisata modern.
Rumus sederhana.
Ada 4 rumus orang wisata, yaitu:
1)
Do.
2)
See.
3)
Buy.
4)
Learn.
Gubernur Jakarta
Anie Baswedan menuturkan.
Orang datang wisata itu.
Ada 4 kata kuncinya.
Yaitu: do, see, buy, learn.
Datang untuk melihat-lihat.
Untuk berkegiatan.
Datang ada aktivitas ekonominya.
Dan orang datang juga untuk belajar.
“Jadi
bisa kita kembangkan.
Maka
kawasan Kota Tua.
Ditawarkan
pada dunia.
Misalnya.
Anda ingin perjalanan 400 tahun.
Ke
belakang.
Maka
datanglah ke kawasan ini.
Anda
akan merasakan itu,” jelasnya.
Selain
pengembangan budaya dan sejarah.
Kawasan
kota tua
Harus
punya fasilitas abad 21.
Mulai
fasilitas jaringan internet.
Fasilitas
untuk jalan-jalan.
Dan
lainnya.
Hal
itu
Kenapa
kita punya misi.
Untuk
membangun.
Yaitu
agar kawasan ini.
Bisa
menjadi tempat.
Yang
diunggulkan Indonesia.
Kepada
dunia,” tandas Anies Baswedan.
Berkolaborasi untuk
Transformasi
Anies
Baswedan menjelaskan .
Bahwa
kawasan Kota Tua.
Yaitu
bekas pusat kegiatan pemerintah.
Kolonial
Belanda.
Sehingga
banyak bangunan.
Bekas
milik Belanda.
Dan
milik badan usaha Belanda.
Atau
perusahaan Belanda.
Sesudah
nasionalisasi.
Diambil
alih oleh Indonesia.
Dan
jadi BUMN.
Karena
itu.
Ketika
mengembangkan kawasan Kota Tua.
Juga
bicara dengan Kementerian BUMN.
Yang
punya banyak aset.
Di
kawasan Kota Tua.
Juga kolaborasi dengan TNI AD.
Karena instalasi militer Belanda.
Jadi instalasi militer milik TNI.
Pemprov DKI.
Juga kerja sama dengan privat sector.
Yang sejak awal.
Sudah ada di kawasan Kota Tua.
Termasuk pemerintah.
“Jadi
semua kumpul bersama.
Sepakat
melakukan transformasi.
Atas
Kota Tua,” tandas Anies.
Pengalaman
selama ini.
Penyebab
gagal.
Jika
melakukan peremajaan.
Atas
sebuah kawasan.
Seperti
Kota Tua itu.
Sulit
sekali.
Ternyata problemya.
Yaitu
karena jalan sendiri-sendiri.
Gubernur
Jakarta.
Anies
Baswedan menjelaskan.
Pemprov DKI.
Tidak ingin mengulangi salah.
Maka pihaknya bicara dengan
Kementerian BUMN.
Dan mendapat respons positif.
Juga dengan TNI.
Dan privat sector.
“Maka saat peluncuran dulu.
Yang berdiri bersama-sama.
Yaitu:
1)
Pangdam Jaya.
2)
Menteri BUMN.
3)
Gubernur DKI.
4)
Privat sector.
Karena kawasan Kota Tua.
Dikuasai oleh institusi ini,” beber
Anies.
Jadi,
saat mengembangkan kawasan Kota Tua.
Bukan
hanya di sekitar lapangan Fatahillah.
Tapi
areanya hampir 600 hektare.
“Jadi
ini kerja besar.
Kita
mulai kawasan utamanya.
Tapi
nanti akan menjalar:
1)
Utara.
2)
Timur.
3)
Barat.
Jika
ke selatan.
Mungkin
tidak terlalu banyak,” imbuh Anies.
Maka
perlu kolaborasi.
Anies
Baswedan.
Bersyukur
bertemu dengan para mitra.
Yang
punya visi sama.
Termasuk
Menteri BUMN Erick Thohir.
(sumber kba)
0 comments:
Post a Comment