Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, June 26, 2023

18750. TENDA ARAFAH MINA DESAIN TAHAN API TAHAN ANGIN

 

TENDA ARAFAH MINA DESAIN TAHAN API TAHAN ANGIN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Mulai tahun 2017.

Tenda-tenda umur 100 tahun.

 

1)                Arafah.

2)                Mina.

Diganti tenda baru.

 

  Tenda baru.

 Dibuat dari terpal tebal bahan fiber.

 Didesain:

1)     Menyerap panas sinar matahari.

2)     Tahan api.

 

3)     Antisipasi angin kencang.

4)     Terlindung dari curahan air hujan.

 

Seluruh tenda di Arafah dan Mina.

Dilengkapi aliran listrik.

 

Untuk akfifkan:

 

1)        Penyejuk udara.

Berupa air cooler.

 

2)        Kipas angin.

3)        Fan.

4)        COlokan listrik untuk isi baterai HP.

 

Alas tidur dalam tenda.

Berupa hambal tanpa bantal.

 

Selama wukuf di Arafah.

Jemaah haji Indonesia.

 

Terima konsumsi 4 kali makan.

Menu lidah orang Indonesia.

 

Lokasi dapur.

Dipakai memasak.

 

Dan siap makanan.

Untuk para jamaah sekitar.

 

Di sekitar tenda-tenda.

Dilengkapi:

 

1)     Kamar mandi.

2)     Toilet.

3)     Tempat wudu.

 

Dibersihkan 3 kali sehari oleh petugas.

 

Fasilitas wudu, kamar mandi, dan toilet.

Jumlahnya terbatas.

Dipakai bergantian.

 

Para jemaah antre.

Dengan tertib dan sabar.

 

Jamaah keluar masuk kamar mandi.

Harus menutup auratnya.

 

Jamaah dilarang:

 

1)     Menyalakan api.

2)     Membuang puntung rokok.

 

Agar tidak terbakar.

 

Jamaah tak paksa diri.

Pergi ke Jabal Rahmah.

 

Atau wukuf di luar tenda.

Jika kondisi kurang sehat.

 

Jamaah jaga kesehatan.

Makan, minum, dan istirahat cukup.

 

Angkutan bus Arafah, Muzdalifah, Mina.

Pakai sistem taraddudi (shuttle).

 

Bus menjemput, antar ke tujuan.

 

Bus balik berputar lagi.

Sampai habis.

 

 

Catatan Haji 2018.

 

Oleh:

HM Yusron Hadi bin HM Tauhid Ismail.

Sidoarjo Jawa Timur.

 

Jemaah mandiri non KBIH.

 

Ketua Regu 23.

Rombongan 6.

Kloter 71 SUB

 

 

18749. TAHUN 2017 TENDA ARAFAH MINA USIA 100 TAHUN DIGANTI

 

TAHUN 2017 TENDA ARAFAH DAN MINA USIA 100 TAHUN DIGANTI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Mulai tahun 2017.

Tenda-tenda umur 100 tahun.

 

1)                Arafah.

2)                Mina.

Diganti tenda baru.

 

  Tenda baru.

 Dibuat dari terpal tebal bahan fiber.

 Didesain:

1)     Menyerap panas sinar matahari.

2)     Tahan api.

 

3)     Antisipasi angin kencang.

4)     Terlindung dari curahan air hujan.

 

Seluruh tenda di Arafah dan Mina.

Dilengkapi aliran listrik.

 

Untuk akfifkan:

 

1)        Penyejuk udara.

Berupa air cooler.

 

2)        Kipas angin.

3)        Fan.

4)        COlokan listrik untuk isi baterai HP.

 

Alas tidur dalam tenda.

Berupa hambal tanpa bantal.

 

Selama wukuf di Arafah.

Jemaah haji Indonesia.

 

Terima konsumsi 4 kali makan.

Menu lidah orang Indonesia.

 

Lokasi dapur.

Dipakai memasak.

 

Dan siap makanan.

Untuk para jamaah sekitar.

 

Di sekitar tenda-tenda.

Dilengkapi:

 

1)     Kamar mandi.

2)     Toilet.

3)     Tempat wudu.

 

Dibersihkan 3 kali sehari oleh petugas.

 

Fasilitas wudu, kamar mandi, dan toilet.

Jumlahnya terbatas.

Dipakai bergantian.

 

Para jemaah antre.

Dengan tertib dan sabar.

 

Jamaah keluar masuk kamar mandi.

Harus menutup auratnya.

 

Jamaah dilarang:

 

1)     Menyalakan api.

2)     Membuang puntung rokok.

 

Agar tidak terbakar.

 

Jamaah tak paksa diri.

Pergi ke Jabal Rahmah.

 

Atau wukuf di luar tenda.

Jika kondisi kurang sehat.

 

Jamaah jaga kesehatan.

Makan, minum, dan istirahat cukup.

 

Angkutan bus Arafah, Muzdalifah, Mina.

Pakai sistem taraddudi (shuttle).

 

Bus menjemput, antar ke tujuan.

 

Bus balik berputar lagi.

Sampai habis.

 

 

Catatan Haji 2018.

 

Oleh:

HM Yusron Hadi bin HM Tauhid Ismail.

Sidoarjo Jawa Timur.

 

Jemaah mandiri non KBIH.

 

Ketua Regu 23.

Rombongan 6.

Kloter 71 SUB

 

 

18748. KULIT TANDUK TULANG HEWAN BOLEH DIGUNAKAN

 


KULIT TANDUK TULANG HEWAN BOLEH DIGUNAKAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Hukum memanfaatkan kulit, tulang, tanduk, dan rambut bangkai hewan.

 

Jika bangkai hewan dimakan.

Maka hukumnya haram.

 

Islam mengharamkan.

Manusia makan bangkai hewan.

 

Tapi boleh memanfaatkan kulit, tanduk, tulang, dan rambut bangkai hewan.

 

Memanfaatkan kulit, tulang, tanduk, dan rambutnya bangkai hewan.

Sangat dianjurkan.

 

Kulit, tanduk, tulang, dan rambut bangkai hewan.

Tak boleh disia-siakan.

 

Riwayat Ibnu Abbas.

 

Seorang budak telah merdeka.

Dia diberi hadiah  1 ekor kambing.

 

Kemudian kambing itu mati.

Rasulullah berjalan.

Melihat bangkai kambing itu.

 

Rasulullah bersabda,

”Mengapa tidak kamu ambil kulitnya.

Kemudian kamu samak dan memanfaatkannya?”

 

Para sahabat menjawab,

”Ya, Rasulullah, itu kan bangkai!"

 

Rasulullah bersabda,

”Yang diharamkan hanya makan bangkainya.”

 

Rasulullah bersabda,

”Menyamak kulit hewan.

Berarti menyembelihnya.”.

 

Artinya.

Menyamak kulit bangkai hewan.

 

Sama dengan menyembelihnya.

Sehingga jadi halal.

 

Rasulullah bersabda,

”Menyamak kulit bangkai hewan.

Bisa menghilangkan kotorannya”

 

Rasulullah bersabda,

 

”Kulit hewan apa saja.

Yang sudah disamak.

Maka jadi suci."

 

Sebagian ulama berpendapat.

Termasuk kulit anjing dan kulit babi.

Juga dibolehkan.

 

Saudah (istri Rasulullah) berkata,

”Kambing kami mati.

Kami samak kulitnya.

 

Untuk menyimpan korma.

Agar jadi manis.

Akhirnya kami jadikan  girbah.”

 

Girbah.

Wadah terbuat dari kulit hewan.

Untuk ambil air dan sebagainya.

 

Kesimpulan.

 

Makan bangkai hewan.

Hukumnya haram.

 

Memanfaatkan kulit, tulang, tanduk, dan rambut bangkai hewan.

Hukumnya boleh.

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

3.    Tafsirq.com online.