ANAK
ADALAH PERHIASAN
Oleh:
Drs. H. M. YusronHadi, M.M

1. Al-Quran
menyatakan istri dan anak termasuk perhiasan kehidupan dan sumber harapan.
2. Tetapi
ditegaskan pula di antara mereka ada yang dapat menjadi musuh orang tuanya.
3. Al-Quran
At-Taghabun (surah ke-64) ayat 14.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak
memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
4. Semua
orang tua pasti mendambakan semua anak keturunannya sehat lahir batin dan mengharapkan
mereka menjadi permata hatinya.
5. Tetapi
kita sering lupa terdapat 2 faktor utama sangat berperan untuk meraih dambaan tersebut,
yaitu faktor:
1) Keturunan.
2) Pendidikan.
6. Para
ilmuwan dan ulama menegaskan orang tua sangat berpotensi mewariskan kepada anak-cucunya
sifat-sifat jasmani dan rohani melalui gen yang mereka miliki.
7. Dalam
bahasa hadis Nabi Muhammad, menamakan gen dengan “irig”.
8. Rasulullah
berpesan calon bapak berhati-hati dalam memilih tempat menabur benih yang
mengandung gen karena “al-irgudassas” (gen sangat kecil dan tersembunyi, tetapi
sangat berpengaruh terhadap anak keturunan).
9. Al-Quran
melarang pria Muslim baik menikah dengan wanita musyrik atau pezina.
10. Al-Quran
An-Nur (surah ke-24) ayat 3.
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ
إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ
أَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Pria
pezina tidak mengawini melainkan wanita pezina, atau wanita musyrik; dan wanita
pezina tidak dikawini melainkan oleh pria pezina atau pria musyrik, dan yang
demikian diharamkan atas orang yang mukmin.
11. Gejolak
jiwa suami istri saat hubungan seksual dapat mempengaruhi jiwa anak yang sedang
dibuahkannya.
12. Agama
Islam memerintahkan agar suasana keagamaan dan ketenangan lahir batin diusahakan
diwujudkan sebelum dan saat bercampur suami istri.
13. Yaitu
dengan anjuran membaca doa khusus.
14. Faktor
lainnya yang sangat berperan dalam pembentukan sifat, watak, perilaku, kepandaian, dan keterampilan yang dimiliki oleh
anak adalah pendidikannya.
15. Syarat
pertama dan utama dalam mendidik anak adalah pengertian dan kesadaran orang tua
terhadap bakat, minat, dan kepribadian anaknya.
16. Perasaan
kasih sayang dan cinta terhadap anak hendaknya tidak mengantarkan orang tua memaksa
anaknya menjadi persis seperti orang tuanya atau kelanjutan dan membalas dendam
orang tua yang tidak dicapainya dahulu.
17. Perasaan
kasih sayang dan cinta orang tua terhadap anaknya adalah hubungan mesra antara dua
kepribadian berbeda.
18. Masing-masing
pribadi mempunyai cirik husus tersendiri.
19. Jika
orang tua memaksa anaknya menjadi kelanjutannya atau sama dengan orang tuanya
yang tidak sesuai bakat dan minat anak, maka akan pudarlah perasaan cintanya.
20. Seorang
anak, berapa pun usianya, adalah manusia memiliki jiwa, perasaan, dan kepribadian
tersendiri, yang dapat berbeda dengan lainnya.
21. Ummu
Fadhil bercerita suatu ketika dia menimang seorang bayi.
22. Lalu
Nabi Muhammad menggendongnya, dan tiba-tiba bayi pipis membasahi pakaian Nabi.
23. Dengan
cepat dia segera merenggut bayi dari gendongan Nabi.
24. Rasulullah
bersabda, “Pakaian basah ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi apa yang
dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa anak akibat renggutanmu yang kasar itu?”
25. Rasulllah
tidak ingin perasaan rendah diri atau bersalah
menyentuh jiwa anak yang dapat dibawanya sampai dewasa.
26. Dalam
dalam hal tertentu Nabi Muhammad tidak membedakan perlakuan terhadap anak dan
orang dewasa, misalnya ketika mengucap salam.
27. Dengan
mengucap salam kepada anak, paling tidak memberi 2 dampak positif menyangkut perkembangan
jiwanya.
1) Menanamkan
perasaan rendah hati.
2) Menanamkan
perasaan percaya diri karena penghormatan yang diperolehnya.
28. Hampir
90 persen perasaan rendah diri diderita orang dewasa, harus dicarikan penyebabnya
pada perlakuan yang dialaminya sebelum dewasa.
29. Rasulllah
bersabda,”Hormati anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik, Allah akan memberi
rahmat kepada orang yang membibing anaknya hinggasi anak dapat berbakti kepadanya”.
30. Sahabat
Nabi bertanya,”Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anak-anak kita?”
31. Rasulullah
bersabda, “Yaitu dengan cara memuji hasil
usaha anak kita meskipun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak memberi beban
yang berat, dan tidak memaki dengan perkataan yang melukai hatinya.”
DaftarPustaka
1.
Shihab, M.Quraish. LenteraHati.
KisahdanHikmahKehidupan. PenerbitMizan, 1994.
2.
Shihab, M. QuraishShihab. Wawasan Al-Quran.
TafsirMaudhuiatasPerbagaiPersoalanUmat. PenerbitMizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online


0 comments:
Post a Comment