Monday, March 23, 2020

3932. ANAK ADALAH PERHIASAN


ANAK ADALAH PERHIASAN
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M
1.    Al-Quran menyatakan istri dan anak termasuk perhiasan kehidupan dan sumber harapan.
2.    Tetapi ditegaskan pula di antara mereka ada yang dapat menjadi musuh orang tuanya.

3.    Al-Quran At-Taghabun (surah ke-64) ayat 14.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

     Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

4.    Semua orang tua pasti mendambakan semua anak keturunannya sehat lahir batin dan mengharapkan mereka menjadi permata hatinya.
5.    Tetapi kita sering lupa terdapat 2 faktor utama sangat berperan untuk meraih dambaan tersebut, yaitu faktor:
1)    Keturunan.
2)    Pendidikan.
6.    Para ilmuwan dan ulama menegaskan orang tua sangat berpotensi mewariskan kepada anak-cucunya sifat-sifat jasmani dan rohani melalui gen yang mereka miliki.
7.    Dalam bahasa hadis Nabi Muhammad, menamakan gen dengan “irig”.
8.    Rasulullah berpesan calon bapak berhati-hati dalam memilih tempat menabur benih yang mengandung gen karena “al-irgudassas” (gen sangat kecil dan tersembunyi, tetapi sangat berpengaruh terhadap anak keturunan).
9.    Al-Quran melarang pria Muslim baik menikah dengan wanita musyrik atau pezina.

10. Al-Quran An-Nur (surah ke-24) ayat 3.

الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Pria pezina tidak mengawini melainkan wanita pezina, atau wanita musyrik; dan wanita pezina tidak dikawini melainkan oleh pria pezina atau pria musyrik, dan yang demikian diharamkan atas orang yang mukmin.

11. Gejolak jiwa suami istri saat hubungan seksual dapat mempengaruhi jiwa anak yang sedang dibuahkannya.
12. Agama Islam memerintahkan agar suasana keagamaan dan ketenangan lahir batin diusahakan diwujudkan sebelum dan saat bercampur suami istri.
13. Yaitu dengan anjuran membaca doa khusus.
14. Faktor lainnya yang sangat berperan dalam pembentukan sifat, watak, perilaku,  kepandaian, dan keterampilan yang dimiliki oleh anak adalah pendidikannya.
15. Syarat pertama dan utama dalam mendidik anak adalah pengertian dan kesadaran orang tua terhadap bakat, minat, dan kepribadian anaknya.
16. Perasaan kasih sayang dan cinta terhadap anak hendaknya tidak mengantarkan orang tua memaksa anaknya menjadi persis seperti orang tuanya atau kelanjutan dan membalas dendam orang tua yang tidak dicapainya dahulu.
17. Perasaan kasih sayang dan cinta orang tua terhadap anaknya adalah hubungan mesra antara dua kepribadian berbeda.
18. Masing-masing pribadi mempunyai cirik husus tersendiri.
19. Jika orang tua memaksa anaknya menjadi kelanjutannya atau sama dengan orang tuanya yang tidak sesuai bakat dan minat anak, maka akan pudarlah perasaan cintanya.
20. Seorang anak, berapa pun usianya, adalah manusia memiliki jiwa, perasaan, dan kepribadian tersendiri, yang dapat berbeda dengan lainnya.
21. Ummu Fadhil bercerita suatu ketika dia menimang seorang bayi.
22. Lalu Nabi Muhammad menggendongnya, dan tiba-tiba bayi pipis membasahi pakaian Nabi.
23. Dengan cepat dia segera merenggut bayi dari gendongan Nabi.
24. Rasulullah bersabda, “Pakaian basah ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa anak akibat renggutanmu yang kasar itu?”
25. Rasulllah  tidak ingin perasaan rendah diri atau bersalah menyentuh jiwa anak yang dapat dibawanya sampai dewasa.
26. Dalam dalam hal tertentu Nabi Muhammad tidak membedakan perlakuan terhadap anak dan orang dewasa, misalnya ketika mengucap salam.
27. Dengan mengucap salam kepada anak, paling tidak memberi 2 dampak positif menyangkut perkembangan jiwanya.
1)    Menanamkan perasaan rendah hati.
2)    Menanamkan perasaan percaya diri karena penghormatan yang diperolehnya.
28. Hampir 90 persen perasaan rendah diri diderita orang dewasa, harus dicarikan penyebabnya pada perlakuan yang dialaminya sebelum dewasa.
29. Rasulllah bersabda,”Hormati anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik, Allah akan memberi rahmat kepada orang yang membibing anaknya hinggasi anak dapat berbakti kepadanya”.
30. Sahabat Nabi bertanya,”Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anak-anak kita?”
31. Rasulullah  bersabda, “Yaitu dengan cara memuji hasil usaha anak kita meskipun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak memberi beban yang berat, dan tidak memaki dengan perkataan yang melukai hatinya.”

DaftarPustaka
1.    Shihab, M.Quraish. LenteraHati. KisahdanHikmahKehidupan. PenerbitMizan, 1994.   
2.    Shihab, M. QuraishShihab. Wawasan Al-Quran. TafsirMaudhuiatasPerbagaiPersoalanUmat. PenerbitMizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment