CARA SALAT ISTISQA (MINTA
HUJAN)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Salat istisqa (salat minta hujan) adalah
salat yang dilakukan oleh umat Islam untuk berdoa dan mohon kepada Allah agar
berkenan menurunkan hujan yang membawa nikmat dan berkah ke lapisan bumi.
Umat Islam mohon kepada Allah agar
diturunkan hujan yang membawa berkah dan rahmat ke bumi dengan 3 cara.
1.
Umat
Islam berdoa sendirian atau secara bersama-sama mohon kepada Allah agar
menurunkan hujan yang membawa rahmat dan berkah untuk seluruh makhluk di
permukaan bumi.
2.
Berdoa
mohon hujan yang membawa nikmat dan berkah kepada Allah ketika khatib sedang
berkhotbah pada hari Jumat di hadapan para jamaah.
3.
Mohon
hujan kepada Allah dengan cara mengerjakan salat istisqa (salat minta hujan) 2
rakaat.
Cara salat istisqa (salat
minta hujan).
1.
semua
umat Islam dianjurkan berpuasa sunah 4 hari berurutan.
2.
Pagi
hari ketika masih puasa sunah hari ke-4 semua umat Islam berkumpul untuk
mendengarkan nasihat dari seorang ulama untuk bertobat dan berhenti dari segala
macam kemaksiatan dan dosa lalu menggantinya dengan amal kebaikan kepada Allah.
3.
Semua
penduduk pria, wanita, tua, muda, dan anak-anak berpakaian kerja seperti biasa
berjalan dengan tenang dan merendahkan diri di hadapan Allah dengan penuh
harapan dan kecemasan menuju tanah lapang terbuka.
4.
Melaksanakan
salat istisqa (salat minta hujan) 2 rakaat dipimpin seorang imam.
5.
Kemudian
dilanjutkan berkhotbah seperti khotbah Jumat di atas mimbar atau tempat yang
agak tinggi.
6.
Khotbah diawali dengan “astagfirullah” (mohon
ampunan kepada Allah) 9 kali pada khotbah pertama.
7.
Dan
mengulanginya 7 kali pada khotbah kedua.
8.
Khatib
menghadap para jamaah menyampaikan khotbah berisi:
1) Pujian kepada Alllah.
2) Syahadat.
3) Selawat kepada Nabi Muhammad.
4) Nasihat bertobat kepada Allah.
5) Berdoa mohon hujan.
9.
Khatib
dan para jamaah mengangkat kedua tangan menghadap kiblat dengan merendahkan
diri di hadapan Allah.
10.
Kemudian
khatib membalikkan selendangnya dan berputar lagi menghadap para jamaah.
11.
Lafaz doa yang dibaca dalam salat istisqa (salat minta hujan).
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سُقْياَ
رَحْمَةٍ، وَلاَ تَجْعَلْهَا سُقْياَ عَذَابٍ، وَلاَ مَحْقٍ وَلاَ بَلاَءٍ، وَلاَ هَدْمٍ
وَلاَ غَرْقٍ. اَللَّهُمَّ عَلَى الظُّرَّابِ وَاْلآكَامِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُوْنِ
اْلأَوْدِيَةِ، اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا. اَللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثاً
مُغِيْثاً، هَنِيْئاً مَرِيْئاً مُرِيْعاً، سَحاً عَاماً غَدْقاً طَبَقاً مُجَلَّلاً،
دَائِماً إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا
مِنَ الْقَانِطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ مِنْ الْجُهْدِ
وَالْجُوْعِ وَالضَّنْكِ، مَا لاَ نَشْكُوْ إِلاَّ إِلَيْكَ.اَللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا
الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ، وَأَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ،
وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ اْلأَرْضِ، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا
لاَ يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّاراً،
فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَاراً
Ya Allah, jadikan curah hujan sebagai
rahmat dan jangan engkau jadikan sebagai siksaan, bukan kehancuran, bahaya,
kerusakan dan bukan pula ketenggelaman bagi kami. Ya Allah, turunkan hujan pada
bukit-bukit, tumbuh-tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, turunkanlah hujan di
sekitar kami, bukan hujan yang berakibat buruk atas kami. Ya Allah, turunkanlah
hujan yang melepaskan kami dari paceklik, tanpa disertai kesusahan, baik
akibatnya, subur dengan kesegaran, deras dan lebat yang menyeluruh pada
permukaan bumi terus-menerus (manfaatnya) sampai hari Kiamat. Ya Allah,
turunkan hujan kepada kami dan jangan Engkau jadikan kami orang-orang yang
berputus asa karena hujan yang belum turun. Ya Allah, sungguh hamba-hamba-Mu
serta wilayah mereka tertimpa kesulitan, kelaparan dan paceklik yang dahsyat,
sungguh kami tidak mengadu melainkan hanya kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan
kebun-kebun untuk kami dan perbanyaklah susu kambing, turunkan berkah dari
langit, tumbuhkan berkah dari bumi, keluarkan kami dari bahaya yang tidak ada
seorang pun yang mampu mengeluarkannya melainkan hanya Engkau. Ya Allah,
sesungguhnya kami memohon ampun kepada-Mu, sesungguhnya Engkau maha pengampun,
maka turunkan hujan dari langit untuk kami.”
Daftar Pustaka.
1.
Rasjid,
Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).
Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.
Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment