SYAIR ZAMAN JAHILIAH DAN MEDSOS
ZAMAN MODERN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
KETIKA MEDSOS KEMBALI KE MASA JAHILIYAH
Pada era medsos sekarang.
Jika ingin menjatuhkan nama baik publik
figur, maka akan melancarkan sindiran dan hujatan di medsos.
Kemudian orang lain yang sama membencinya
ikut meramaikan dengan komentarnya.
Sebenarnya perilaku itu kebiasaan masa
jahiliah.
ZAMAN JAHILIAH
Jika ingin menjatuhkan seseorang, maka
mereka mengarang syair hujatan di depan umum.
Sehingga orang-orang yang berkumpul akan
menyoraki dan menertawakannya.
Sehingga orang yang dihujat merasa
dipermalukan.
ZAMAN MODERN
Hal itu mirip dengan perbuatan para
haters di medsos sekarang.
Bedanya zaman jahiliah adalah era
berkembangnya sastra Arab.
Maka sindiran yang dilancarkan umumnya
berupa syair.
Rasulullah pernah mengalaminya.
Suatu hari pemimpin musyrik Mekah memanggil penyair paling tajam
kata-katanya.
Yaitu Hasan bin Tsabit.
Pemimpin Quraisy memberi bayaran paling
mahal.
Agar penyair bisa menghujat Rasulullah
di depan umum.
Pada suatu hari, Hasan bin Tsabit sudah
menunggu di tepi jalan yang biasa dilewati Rasulullah.
Kaum musyrik sudah berkumpul di
sekelilingnya bersiap memberikan sorak sorai.
Saat Hasan bin Tsabit mengarang
syair yang menyindir Rasulullah.
Mereka yakin siang itu Rasul akan
berhasil dipermalukan.
Detik-detik yang ditunggu
akhirnya tiba.
Rasulullah pun berjalan melewati jalan itu.
Untuk pertama kalinya Hasan bin
Tsabit melihat sosok sang Rasulullah.
Ia sudah bersiap memperhatikan dengan
seksama kekurangan pada diri Rasulullah.
Mungkin postur tubuhnya, paras
wajahnya, caranya berjalan, atau apa pun yang bisa dihujat.
Tapi sampai Rasulullah sudah berlalu
jauh, Hasan bin Tsabit tak kunjung melancarkan syair.
Ia hanya terbelalak dan
terpana melihat Rasulullah.
Kaum musyrik sudah menanti syair yang
biasanya tajam meluncur dari lisannya Hasan bin Tsabit.
Tapi sia-sia saja.
Hasan bin Tsabit tak menemukan kekurangan apa pun pada diri
Rasulullah.
Hasan bin Tsabit mengembalikan
seluruh bayaran yang ia terima.
Hasan bin Tsabit berkata,
"Maaf saya tak bisa
melihat satu pun kekurangan pada orang yang bernama Muhammad itu.
Sebaliknya yang saya lihat dirinya
memancarkan kesempurnaan.
Seolah-olah matahari ada di
wajahnya!“
Tak disangka, konspirasi pemimpin
Quraisy gagal total.
Kini justru mereka yang merasa
malu karena rencananya gagal.
Bahkan Hasan bin Tsabit mengarang syair yang sangat indah memuji sang
Rasul,
وَأَحْسَنُ مِنْكَ لَمْ تَرَ قَطُّ
عَيْنِى
وَأَجْمَلُ مِنكَ لَمْ تَلِدِ النِّسَآءُ
خُلِقْتَ مُبَرَّأً مِنْ كُلِّ عَيْبٍ
كَأَنَّكَ قَدْ خُلِقْتَ كَمَا تَشَآءُ
Belum pernah mataku melihat
manusia setampan dirimu.
Ku yakin tak ada perempuan yang
melahirkan manusia seelok rupamu
Kau diciptakan bersih dari
segala noda.
Seakan-akan engkau memesan sendiri
dirimu ingin lahir dengan rupa yang bagaimana
HASAN BIN TSABIT MASUK ISLAM
Hasan bin Tsabit masuk Islam.
Dan menjadi salah satu sahabat
yang membantu perjuangan Rasulullah melalui syair.
Rasulullah adalah manusia yang
diciptakan oleh Allah dengan segala keutamaan.
Secara fisik penampilannya
maupun akhlaknya Rasulullah sungguh hebat luar biasa.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment