Friday, February 19, 2021

8707. BACAAN FATIHAH DALAM SALAT 4 MAZHAB

 


BACAAN FATIHAH DALAM SALAT 4 MAZHAB

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

Membaca surah Fatihah dalam salat menurut 4 mazhab:

 

 

1.      Semua mazhab sepakat bahwa imam wajib membaca surah Fatihah pada setiap rakaat dalam semua salat.

 

 

2.      Jika imam tidak membaca surah Fatihah, maka salatnya tidak sah dan harus mengulang salatnya.

 

 

3.       Semua mazhab sepakat bahwa orang salat sendirian wajib membaca surah Fatihah pada setiap rakaat dalam semua salat.

 

 

4.      Jika orang salat sendirian tidak membaca surah Fatihah, maka salatnya tidak sah dan harus mengulang salatnya.

 

 

MAZHAB HANAFI

 

1.      Makmum tidak perlu membaca surah Fatihah pada salat berjamaah, karena imam sudah membacanya.

 

 

 

MAZHAB MALIKI

 

1.      Berjamaah pada salat “jahar” (keras), makmum tidak membaca apa pun, tetapi hanya mendengarkan bacaan imam.

 

 

2.      Salat “jahar”, misalnya: Magrib, Isya, dan Subuh.

 

 

3.      Makmum hanya membaca surah Fatihah dalam salat “sir” saja.

 

 

4.    Salat “sir”, misalnya: Zuhur dan Asar.

 

 

 

MAZHAB SYAFII

 

1.      Semua orang yang salat (imam, makmum, dan sendirian) wajib membaca surah Fatihah pada setiap rakaatnya, dalam semua salat “jahar” (keras) dan “sir” (pelan).

 

 

2.      Boleh membaca Fatihah dengan:

 

1)     Hafalan.

 

2)     Melihat mushaf Al-Quran.

 

3)     Dibacakan.

 

4)     Cara lainnya.

 

 

 

MAZAHAB HAMBALI

 

1.      Berjamaah pada salat “jahar” (keras), makmum tidak membaca apa pun, tetapi hanya mendengarkan bacaan imam.

 

 

2.      Salat “jahar”, misalnya: Magrib, Isya, dan Subuh.

 

 

3.      Pada salat berjamaah, makmum hanya membaca surah Fatihah pada salat “sir” saja.

 

4.      Salat “sir”, misalnya: Zuhur dan Asar.

 

 

 

 

MODEL BACAAN FATIHAH

 

 

 

Beberapa model bacaan surah Fatihah dalam salat bagi makmum.

 

 

1.      Makmum wajib membaca surah Fatihah dalam salat berjamaah maupun sendirian.

 

2.      Makmum tidak perlu membaca surah Fatihah dalam salat berjemaah, karena imam sudah membacanya.

 

 

3.      Menurut mazhab Hanafi, semua makmun tidak perlu membaca surah Al-Fatihah dalam salat, karena imam sudah membaca Al-Fatihah.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 204.

 

 

 

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

 

     

 

 

Dan jika dibacakan Al-Quran, maka dengarkan baik-baik, dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat.

 

 

 

Mazhab Hambali berpendapat,

 

 

 

”Semua ulama telah bersepakat bahwa ayat Al-Quran ini berbicara tentang salat”.

 

 

Yaitu perintah agar mendengarkan bacaan surah Al-Fatihah yang dibacakan oleh imam.

 

 

 

Terutama pada salat dengan suara “jahar” (keras).

 

 

 

Misalnya salat Magrib, Isya, dan Subuh.

 

 

 

Jemaah yang ikut salat menjadi makmum wajib diam dan mendengarkan bacaan imam dalam salat “jahar” (keras).

 

 

 

Misalnya salat Magrib, Isya, dan Subuh.

 

 

 

Maupun salat “sirr” (pelan).

 

 

 

Misalnya salat Zuhur dan Asar.

 

 

 

Hadis Nabi menyebutkan,

 

 

 

 

”Siapa salat berjamaah di belakang imam, maka bacaan imam sudah menjadi bacaan baginya”.

(HR. Abu Hanifah dari Jabir).

 

 

 

 

Hal ini mencakup dalam salat “sir” (pelan) dan salat “jahr” (keras).

 

 

 

 

Abu Hurairah berkata,

 

 

 

 “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti. Jika imam bertakbir maka bertakbirlah kamu, apabila imam membaca maka diamlah kamu.”

(HR. Muslim)

 

 

 

 

Rasulullah melaksanakan salat Zuhur.

 

 

 

 

Ada seorang laki-laki di belakang beliau membaca ayat:

 

 

 

”Sabbihisma rabbikal a’la”.

 

 

 

 

 

Ketika selesai salat, Rasulullah bertanya,

 

 

 

”Siapakah di antara kalian yang membaca ayat tadi?”

 

 

 

 

Laki-laki itu menjawab,

 

 

 

 

”Saya, Rasulullah”.

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Menurutku salah seorang di antaramu telah melawanku dalam membaca ayat”.

(HR. Bukhari dan Muslim dari ‘Imran bin Hushain).

 

 

 

 

Dalam dalil kias (alasan hukum Islam berdasarkan perbandingan atau persamaan dengan hal yang telah terjadi).

 

 

 

 

Jemaah masbuk (datang terlambat) gugur kewajibannya untuk membaca surah Al-Fatihah.

 

 

 

 

Makmum tidak masbuk juga dikiaskan gugur kewajibannya untuk membaca surah Al-Fatihah.

 

 

 

Jemaah masbuk adalah makmum yang datang terlambat pada saat salat berjamaah.

 

 

 

Sementara imam sudah mengerjakan sebagian rukun salat atau sudah masuk ke rakaat berikutnya.

 

 

 

 

Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat bahwa membaca surah Al-Fatihah termasuk rukun dalam bacaan salat.

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

 

”Tidak sah salat orang yang tidak membaca surah Al-Fatihah.”

 

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

“Tidak sah salat orang yang tidak membaca surah Al-Fatihah.”

(HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

 

 

 

 

Mazhab Maliki dan Hambali.

 

 

1.      Dalam salat jahar (keras),  misalnya salat Magrib, Isya, dan Subuh) makmum  tidak membaca apa pun hanya mendengarkan bacaan imam.

 

 

2.      Makmum hanya membaca surah Al-Fatihah dalam salat “sir” saja (misalnya, salat Zuhur dan Asar).

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Salatlah kamu seseperti kamu melihat aku salat.”

 

 

 

قال رسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

 

 

 

 Salatlah kamu sebagaimana kamu melihatku salat.

 

 

MAZHAB SYAFII

 

1.      Semua orang salat (imam, makmum,  dan  sendirian) wajib membaca surah Al-Fatihah untuk setiap rakaatnya, dalam semua salat “jahar” (keras) dan “sir” (pelan).

 

2.      Boleh membaca Al-Fatihah dengan hafalan.

 

3.      Boleh melihat mushaf Al-Quran.

 

4.      Boleh dengan dibacakan surah Al-Fatihah.

 

5.      Atau dengan cara lainnya.

 

 

 

Semua mazhab sepakat membaca surah Al-Fatihah hukumnya wajib dalam semua salat.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.

2.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.

3.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment