PEMULUNG YANG DIBERI NASI
BERKATA: DIFOTO DULU BU
Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
TAMPARAN KERAS DARI NASI BUNGKUS
ASTAGHFIRULLAH...
Jangan sampai kedermawanan kita
menyakiti sesama
Ceritanya begini,
Bapak ini, pengangkut sampah.
Saat kuhampiri dan kutawarkan
nasi.
Beliau dengan sumringah mengucap syukur.
Lalu ia berkata,
“Dipoto ( selfie ) dulu Mbak”!!!
Deg.
Padahal aku tak berniat memotonya.
Karena posisi berhenti kami
persis di jalan ramai.
“Pak, maaf ya kalau menyinggung Bapak.”
“Gak apa-apa Mbak.
Kalau orang miskin dapet nasi aja
seneng.
Walaupun jadi gak punya muka.”
Ya Rabb..
Faghfirlii..
Lantas aku duduk menemaninya.
Berceritalah dia.
Dulu, saat awal-awal ada yang
bagi nasi.
Dia sangat malu ketika harus difoto.
Bahkan sempat tersinggung
dengan orang yang memberi nasi bungkus.
Tapi caranya waktu menerima nasi bungkus
harus menghadap ke camera untuk di poto.
Namun seiring waktu, perut
ternyata lebih penting daripada ego.
Ia tak lagi keberatan difoto bersama
pemberi nasi bungkus.
Dan tak juga masalah harus
menghadap ke camera
Asalkan sebungkus nasi bisa mengganjal
perutnya.
“Ya Mbak, kalo dapet nasi kan
bapak bisa nyisihin 10.000 buat dibawa pulang,” katanya sambil menyuap nasi
bungkus.
Aku rasanya ditabok-tabok sama si Bapak.
Ya Allah..
Jangan sampai kedermawanan membuat kami
lalai.
Jangan sampai sebungkus nasi
merendahkan mereka.
Jangan sampai hati mereka terluka.
Jangan sampai kesombongan
mampir di benak kita saat memberikan nasi.
Ah, Bapak.
Doakan saya dan teman-teman
agar bisa berbagi tanpa melukai ya Pak.
Doakan kami agar bisa berbagi namun
tetap menghargai.
Karena sungguh, kita sedang
memperjuangkan surga.
Jangan sampai, perjuangan ini ternoda.
Dan kita tergelincir bersama
dalam kobaran api neraka.
Naudzubillah.
tsumma naudzubillah.
Doakan kami ya, teman-teman
agar selalu ikhlas demi Allah dalam perjuangan ini.
Dan aku pun selalu mendoakan teman-teman.
Agar Allah luaskan rezekinya.
Untuk terus bersama dalam ikhlas
bersedekah.
Amin.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment