KHILAFIAH HUKUMNYA CELANA ISBAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
ARTI ISBAL
Isbal artinya mengulurkan sesuatu (sarung, celana, dll) dari atas sampai ke bawah
(permukaan tanah) atau melampaui mata kaki.
Abu Dzar berkata bahwa
Rasulullah bersabda,
“Ada 3 orang yang tidak akan diajak
bicara oleh Allah pada hari kiamat.
Allah tidak memandang mereka,
tidak mensucikan mereka dan bagi mereka azab yang menyakitkan.”
Rasulullah mengulanginya 3 kali.
Abu Dzar berkata,
“Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?”
Rasulullah bersabda,
”Al-Musbil (orang yang memanjangkan
jubah/kain/kaki celana sampai menutupi mata kaki), orang yang mengungkit-ungkit
pemberian dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah yang dusta.”
(HR. Muslim).
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah
bersabda,
“Kain yang di bawah dua mata kaki, maka
di dalam neraka.”
(HR. Bukhari).
KHILAFIAH ULAMA
Pendapat
para ulama dalam memahami Hadis ini.
IMAM SYAFII
1.
Makna
Isbal adalah memanjangkan kain di bawah kedua mata kaki, hanya bagi orang sombong
dan angkuh.
2.
Tetapi jika pada orang tidak sombong dan angkuh, maka hukumnya makruh.”
Pendapat Imam Bukhari, Rasulullah bersabda,
”Siapa
yang memanjangkan pakaiannya
karena sombong dan angkuh, maka
Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat.”
Abu Bakar
berkata,
“Wahai
Nabi, sesungguhnya salah satu bagian kainku terjulur panjang, tetapi aku tidak berniat
sombong.”
Rasulullah bersabda,
”Engkau tidak termasuk orang yang
melakukannya karena sifat sombong”.
(HR. Bukhari).
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah
bersabda,
“Allah tidak memandang pada hari kiamat
kepada orang yang memanjangkan kainnya karena angkuh dan sombong.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Memanjangkan jubah adalah
tradisi kesombongan Raja Romawi dan Raja Persia pada zaman dahulu.
Untuk menunjukkan keangkuhan dan
kesombongan mereka.
Para penguasa memanjangkan jubah yang
ujungnya dibawa para pengawal dan
dayang-dayang.
Tradisi itu masuk ke dalam
masyarakat Arab Jahiliah.
Sehingga dalam satu bait syair Arab
Jahiliah dikatakan,
“Janganlah engkau terpukau dengan
panjangnya jubah dan sorban yang terurai.
Sesungguhnya aku juga orang yang
memiliki pakaian yang panjang.”
Tradisi keangkuhan dan
kesombongan itu yang dibantah dan akan dihilangkan oleh Nabi Muhammad.
Daftar Pustaka
1.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.
Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment