MUHAMMADIYAH TAK ADA
SUNAH NABI TAHLIL SAMPAI 7 HARI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Makna dan Dalil
Tahlil (Tahlilan).
Tahlil.
Yaitu kalimat :
“La ilaha illahah”.
لَا
إِلهَ إِلَّا اللهُ
Yakni kalimat tauhid.
Yang harus ada.
Pada tiap jiwa orang Muslim.
Tahlil.
Dalam pengertian membaca kalimat:
La ilaha illallah.
Diperintahkan oleh Islam.
Sebab termasuk:
Kalimat Thayibah.
Seperti kalimat zikir
lainnya.
Salah satu cara.
Untuk mendekatkan diri pada Allah.
Yaitu memperbanyak berzikir.
Tapi tidak ditentukan jumlahnya.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 41.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Hai
orang-orang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang banyak.
Keutamaan kalimat tauhid.
La ilaha illallah.
Atau
Kalimat Tahlil.
Banyak dijelaskan dalam hadis Nabi.
Kalimat tauhid.
Harus tertanam dalam jiwa.
Terucap dalam lisan.
Dan diwujudkan dalam amal.
Sesuai aturan Allah.
Kalimat tauhid.
Bisa mengantarkan seseorang.
Mendapat bahagia hakiki.
Yaitu masuk surga.
Dan jauh dari neraka.
Pengertian tahlil di atas.
Berbeda dengan istilah.
Tahlilan hingga 7 hari.
Istilah tahlilan.
Dalam masyarakat.
Terkait kematian seseorang.
Yaitu:
1.
Membaca bacaan tertentu.
2.
Dengan kaifiyah (tata cara) tertentu.
3.
Hingga waktu yang ditentukan.
Kewajiban umat lslam
terhadap jenazah.
Yaitu:
1.
Memandikan.
2.
Mengafani.
3.
Menyalatkan.
4.
Menguburkan.
5.
Mendoakan tiap saat.
Mendoakan tanpa ditentukan:
1)
Bacaan.
2)
Tata cara.
3)
Waktunya.
Pendapat Muhammadiyah.
Tentang tahlillan
hingga 7 hari.
Perlu dipertimbangkan:
1.
Jamuan makan minum.
2.
Larangan makan harta anak yatim.
3.
Konsep kirim pahala.
4.
Dan lainnya.
Muhammadiyah berpendapat
bahwa:
1.
Tahlil
Dalam arti membaca
kalimat tauhid.
Sangat dianjurkan.
2.
Tahlilan hingga 7 hari.
Tak ada sunah Nabi.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment