PERBEDAAN ZAKAT
INFAK DAN SEDEKAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Perbedaan zakat,
infak, dan sedekah.
ZAKAT
1.
Salah satu rukun lslam.
Yang mengatur harta.
Yang wajib dikeluarkan.
Kepada orang yang berhak.
2.
Jumlah harta tertentu.
yang wajib dikeluarkan.
Oleh orang lslam.
Dan diberikan pada golongan.
Yang berhak .
Sesuai ketentuan.
INFAK
1.
Pemberian (sumbangan) dan lainnya.
Selain zakat wajib.
Untuk kebaikan .
2.
Infak disebut juga sedekah atau nafkah.
SEDEKAH
1.
Pemberian sesuatu pada fakir miskin.
Atau yang berhak menerima.
Di luar wajib zakat.
Sesuai kemapuan pemberi.
2.
Sedekah juga disebut derma.
Zakat
Yaitu nama bagi sejumlah harta tertentu.
Yang mencapai syarat tertentu.
Yang diwajibkan oleh Allah.
Untuk dikeluarkan.
Dan diberikan pada orang.
Yang berhak menerimanya.
Infak.
Yaitu mengeluarkan sebagian harta.
Untuk kepentingan yang diperintahkan.
Ajaran Islam.
Zakat ada nisabnya.
Tapi infak tidak ada nisab.
Nisab.
Yaitu jumlah harta benda minimal yang terkena zakat.
Infak terkait materi.
Tapi sedekah bisa materi dan non materi.
Dalam Al-Quran.
Pakai kata “sedekah”.
Tapi maksudnya “zakat”.
Al-Quran surah At-Taubah
(surah ke-9) ayat 60.
۞
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا
وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Sesungguhnya sedekah (zakat-zakat), hanya untuk orang fakir, orang miskin, pengurus
zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang berutang,
untuk jalan Allah dan untuk yang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Al-Quran surah At-Taubah
(surah ke-9) ayat 103.
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ
وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ
وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambil sedekah (zakat)
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan berdoa untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu (membuat) tenteram jiwa mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dalam Al-Qur’an.
Ada istilah: infak
wajib.
Yaitu memberi nafkah
keluarga.
Al-Quran surah At-Tallak
(surah ke-65) ayat 7.
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ
قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ
اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi
nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban
kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah
kelak akan memberi kelapangan sesudah kesempitan.
Dalam berinfak.
Tidak ada batasan ukuran
besarnya.
Karena infak berbeda dengan zakat.
Infak dikeluarkan tiap
orang:
1.
Beriman.
2.
Gaji tinggi atau rendah.
3.
Kondisi lapang atau sempit.
Al-Quran surah Ali
lmran (surah ke-3) ayat 133-134.
۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang bertakwa.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ
وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Yaitu) orang yang menafkahkan (hartanya), waktu
lapang maupun sempit, dan orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yang
berbuat kebajikan.
Nabi Muhammad.
Menyeru kepada para
sahabat.
Agar infak hartanya.
Untuk biaya Perang Tabuk.
Umar bin Khattab.
Memberi infak
sebagian hartanya.
Abu Bakar Sidik.
Memberi infak semua
hartanya.
Dalam infak.
Tak ada unsur
paksaan.
Catatan dalam infak,
yaitu:
1.Jangan berlebihan.
2.Memperhatikan hak yang lebih penting.
3.Menunaikan yang penting dulu.
Seperti nafkah
keluarga.
Al-Quran surah Al-Baqarah
(surah ke-2) ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا
إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا
كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا
مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ
أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada
kami beban yang berat seperti Engkau bebankan kepada orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampuni kami; dan rahmati kami. Engkau Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir".
(Sumber suaraMuhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment