Thursday, August 4, 2022

14291. DUNIA FANA ALAM SEMESTA MUNGKIN TAK NYATA

 



DUNIA FANA DAN ALAM SEMESTA MUNGKIN TAK NYATA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Kata “Fana”.

Artinya: bisa rusak.

 

Kata “nyata”.

 

Artinya:

1.        Benar benar ada.

2.        Ada buktinya.

3.        Jelas sekali.

 

4.        Kentara.

5.        Terang (kelihatan, kedengaran, dan lainnya).

Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 64.

 

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

 

Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itu sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

 

 

Ayat di atas bisa dipahami.

 

1.        Hidup di dunia.

Hanya senda gurau dan main-main saja.

 

2.        Hidup di akhirat.

Kehidupan sebenarnya.

 

3.        Hidup di dunia.

Tak sebenarnya.

Al-Quran surah Al-A’la (surah ke-87) ayat  16-17.

 

 بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

 

Tapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia.

 

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

 

Sedangkan kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal.

 

Al-Quran surah Al-Gafir/Al-Mukmin (surah ke-40) ayat 39.

 

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

 

Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanya kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat negeri yang kekal.

 

Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 26-27.

 

 
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

 

Semua yang ada di bumi akan binasa.

 

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

 

Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

 

 Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 96.

 

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 

Apa yang di sisimu akan lenyap (habis), dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan.

 

 Al-Quran surah Qaf (surah ke-50) ayat 22.

 

لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ

 

Sesungguhnya kamu (sekarang) berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan darimu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu (alam akhirat) amat tajam.

 

Manusia hidup di dunia.

Yang  serba amat terbatas.

 

Mata manusia amat terbatas.

Telinga manusia amat terbatas.

 

Pancaindra manusia amat terbatas.

 

Kelak di akhirat.

Mutu kemampuan indra manusia.

Akan  ditingkatkan dan dipertajam.

 

 Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 38.

 

أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا ۖ لَٰكِنِ الظَّالِمُونَ الْيَوْمَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

 

Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tapi orang-orang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan nyata.

 

Fakta.

Yaitu sesuatu yang benar benar ada atau terjadi.

 

Realitas

Yaitu kenyataan.

 

Dalam melihat realitas yang sama.

Ternyata tiap manusia bisa berbeda.

 

Misalnya contoh ekstrem.

Sebuah pohon dilihat oleh 2 orang.

 

1.        Orang ke-1.

Buta warna.

 

2.        Orang ke-2.

Tidak buta warna.

 

Menurut orang yang buta warna.

Pohonnya berwarna hitam dan putih.

Yaitu warna terang dan gelap.

 

Tapi menurut orang tak buta warna.

Batangnya berwarna colat.

 

Daunnya berwarna hijau.

Bunganya warna warni.

 

Padahal.

Fakta dan realitasnya sama.

Tapi tampak berbeda.

 

Jika diperluas.

Seseorang melihat pohon.

 

Dengan alat canggih.

Seperti mikroskop.

 

Maka tampak susunan molekulnya.

Dan batang pohonnya hilang.

 

Jika pakai mikroskop elektron.

Maka terlihat partikel sub atomnya.

 

Kemudian muncul pertanyaan.

 

Fakta sebenarnya.

Tentang pohon itu apa?

 

Apakah batangnya?.

Atau susunan partikelnya?.

Atau susunan atomnya?.

 

Sains modern menjelaskan.

Bahwa realitas sejati.

Hanya kesan yang muncul.

Dalam bentuk gelombang.

 

Memapar masuk indra manusia.

 

Realitas dipahami orang berbeda.

Dengan cara berbeda.

 

Jika pakai alat berbeda

Hasilnya juga berbeda.

 

Pakai alat makin canggih.

Maka benda yang dilihat.

 

Makin hilang bentuknya.

Jadi semu.

 

Semua ada.

Karena kita persepsi ada.

 

Saat manusia tidur.

Atau meninggal dunia.

 

Ternyata semua itu hilang.

Dunia ini fana.

 

 

(Sumber Agus Mustofa)

 

0 comments:

Post a Comment