DUNIA FANA DAN
ALAM SEMESTA MUNGKIN TAK NYATA
Oleh: Drs. H.
M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “Fana”.
Artinya: bisa
rusak.
Kata “nyata”.
Artinya:
1.
Benar benar
ada.
2.
Ada buktinya.
3.
Jelas sekali.
4.
Kentara.
5.
Terang (kelihatan,
kedengaran, dan lainnya).
Al-Quran surah Al-Ankabut
(surah ke-29) ayat 64.
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ
الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itu sebenarnya kehidupan,
kalau mereka mengetahui.
Ayat di atas
bisa dipahami.
1.
Hidup di dunia.
Hanya senda gurau dan main-main saja.
2.
Hidup di
akhirat.
Kehidupan sebenarnya.
3.
Hidup di dunia.
Tak sebenarnya.
Al-Quran surah
Al-A’la (surah ke-87) ayat 16-17.
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
Tapi kamu
(orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia.
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
Sedangkan kehidupan
akhirat lebih baik dan lebih kekal.
Al-Quran surah
Al-Gafir/Al-Mukmin (surah ke-40) ayat 39.
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ
الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
Hai
kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanya
kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat negeri
yang kekal.
Al-Quran surah
Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 26-27.
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
Semua
yang ada di bumi akan binasa.
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16)
ayat 96.
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ
الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Apa yang di sisimu akan lenyap (habis), dan apa yang ada di sisi
Allah adalah kekal.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan
pahala lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan.
Al-Quran surah Qaf (surah ke-50)
ayat 22.
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ
فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
Sesungguhnya
kamu (sekarang) berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan
darimu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu
pada hari itu (alam akhirat) amat tajam.
Manusia hidup
di dunia.
Yang serba amat terbatas.
Mata manusia
amat terbatas.
Telinga manusia
amat terbatas.
Pancaindra
manusia amat terbatas.
Kelak di akhirat.
Mutu kemampuan indra
manusia.
Akan ditingkatkan dan dipertajam.
Al-Quran surah Maryam (surah
ke-19) ayat 38.
أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا ۖ لَٰكِنِ الظَّالِمُونَ
الْيَوْمَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan
mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tapi orang-orang zalim pada hari
ini (di dunia) berada dalam kesesatan nyata.
Fakta.
Yaitu sesuatu
yang benar benar ada atau terjadi.
Realitas
Yaitu kenyataan.
Dalam melihat
realitas yang sama.
Ternyata tiap manusia
bisa berbeda.
Misalnya contoh
ekstrem.
Sebuah pohon dilihat
oleh 2 orang.
1.
Orang ke-1.
Buta warna.
2.
Orang ke-2.
Tidak buta warna.
Menurut orang
yang buta warna.
Pohonnya berwarna
hitam dan putih.
Yaitu warna
terang dan gelap.
Tapi menurut orang
tak buta warna.
Batangnya berwarna
colat.
Daunnya berwarna
hijau.
Bunganya warna
warni.
Padahal.
Fakta dan
realitasnya sama.
Tapi tampak berbeda.
Jika diperluas.
Seseorang melihat
pohon.
Dengan alat
canggih.
Seperti mikroskop.
Maka tampak susunan
molekulnya.
Dan batang
pohonnya hilang.
Jika pakai
mikroskop elektron.
Maka terlihat
partikel sub atomnya.
Kemudian muncul
pertanyaan.
Fakta sebenarnya.
Tentang pohon
itu apa?
Apakah batangnya?.
Atau susunan partikelnya?.
Atau susunan
atomnya?.
Sains modern
menjelaskan.
Bahwa realitas
sejati.
Hanya kesan yang
muncul.
Dalam bentuk
gelombang.
Memapar masuk indra
manusia.
Realitas dipahami
orang berbeda.
Dengan cara berbeda.
Jika pakai alat
berbeda
Hasilnya juga
berbeda.
Pakai alat makin
canggih.
Maka benda yang
dilihat.
Makin hilang
bentuknya.
Jadi semu.
Semua ada.
Karena kita
persepsi ada.
Saat manusia tidur.
Atau meninggal
dunia.
Ternyata semua
itu hilang.
Dunia ini fana.
(Sumber Agus
Mustofa)
0 comments:
Post a Comment