Thursday, October 5, 2023

31061. KADES USIA 25 TAHUN TAK MAIN UANG KALAHKAN 25 CALON

 


KADES USIA 25 TAHUN  KALAHKAN 15 CALON TAK MAIN UANG

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Sosok Kepala Desa.

Masih usia 25 tahun.

Jadi sorotan.

 

Pasalnya.

Kades muda asal Klaten.

 

Jawa Tengah.

Terpilih tanpa politik uang.

 

Bahkan dia kalahkan 15 calon.

 

Dirinya mengakui harus melepas beasiswa S2.

 

Ke luar negeri.

Demi ikuti Pilkades.

 

Semua itu dilakukan.

Karena desakan warga.

Agar dirinya maju.

 

Kalahkan 15 calon.

Termasuk petahana.

 

Sabiq Muhammad

Kepala Desa Prawatan.

Kecataman Joginalan.

Klaten.

 

Sabiq dilantik bersama kepala desa lain.

Di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten.

Rabu (27/9/2023).

 

Sadiq  berhasil kalahkan petahana.

Dengan selisih suara jauh.

 

“Sebenarnya di luar prediksi.

 Prawatan punya 15 calon. 

Saya tak siap sejak awal,” kata Sabiq.

 

 Selasa (3/10/2023).

 

Dia daftar calon kepala desa.

Sekitar 30 menit sebelum tutup.

Atas desakan warga dan keluarga.

 

Lepaskan beasiswa S2

Sabiq tidak pernah bercita-cita.

Jadi kepala desa.

 

Rencananya.

Dia kuliah master pertanian.

 

Dapat beasiswa pascasarjana.

China Agricultural University.

 

“Pada 4 September 2023.

Saya dapat beasiswa.

 

China Agricultural University.

 

Tapi desakan warga.

Saya lepas beasiswa itu,” terangnya.

 

Rabu (27/9/2023).

 

Ia ditegur Kedutaan Besar Tiongkok.

Di Indonesia.

Pemberi beasiswa.

 

“Ya, saya dapat teguran.

Tapi memang ini pilihan.

 

Dari tesis saya.

Bisa jadi program pertanian desa.

 

Meskipun saya sarjana hukum.

Tapi sudah punya niat.

Lanjut ke pertanian,” ungkapnya.

 

“Saya siap pascasarjana.

 Januari 2023.

 

Akhirnya ditanya.

Mau kuliah.

Aatau jadi lurah?

 

“Kalau saya jadi lurah.

Tesis saya bisa jadi program pertanian.

 

Berhasil atau tidak.

Nanti dicoba,” jelas Sabiq lagi.

 

Seorang Santri

Sejak kecil hingga dewasa.

Sabiq belajar dari berbagai pesantren.

 

“Saya santri.

Sejak kecil selalu di pesantren.

Baru 2 tahun ini di rumah.

 

Ibu saya sudah pesan.

Santri harus berkontribusi.

Untuk warga.

 

Jadi, ini kesempatan  baik.

Dekat ke warga,” kata dia.

 

Sejak dulu.

Sabiq jadi bagian rakyat.

Saat di rumah.

Dia pemimpin tahlilan.

Juga dampingi para petani.

 

Dalam 100 hari.

Awal masa kerjanya.

 

Sabiq realisasikan program.

Termasuk soal pupuk organik.

 

Sabiq paham.

Potensi Prawatan.

Bidang pertanian.

 

Sejumlah problem.

Termasuk krisis air.

 

Sumur harus digali lebih dalam.

 Untuk dapat air bersih.

 

“Kami juga buat peta sungai.

Atasi krisis kekeringan.

 

Kami jamin hak atas air.

Untuk warga dan petani,” urainya.

 

Menang tanpa politik uang

Kemenangan pemuda 25 tahun.

Jadi Kades Prawatan.

Tanpa politik uang.

 

“Awalnya 15 calon.

Lanjut 5 calon.

 

Naik panggung 3 calon.

 

Saya dapat suara cukup banyak.

Yaitu 1.655 orang.

Tanpa money politic," kata dia.

 

“Kami tidak beli suara.

Karena tidak mendidik .

 

Dan hapus mimpi mereka.

Tentang kesejahteraan,” jelas Sabiq.

 

Ayah Sabiq.

Purwadi Hidayat (58).

Merasa bangga sang putra.

 

Tapi juga bimbang.

Apakah Sabiq mampu.

Jadi pemimpin yang baik.

Jika terpilih.

 

“Sabiq dapat beasiswa kuliah luar negeri.

Eman-eman kalau dilepas.

 

Tapi didorong warga.

Ya sudah,” bebernya.

 

Purwadi siapkan anak-anaknya.

Agar bisa sekolah tinggi.

Hngga doktoral.

 

“Saya bimbang.

Saya sempat belum restui.

 

Mantap kasih restu.

Atasa desakan warga  dan keluarga.

 

Sabiq punya potensi jadi pemimpin,” tutupnya.

 

(TribunHealth.com)

 

0 comments:

Post a Comment