Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, June 29, 2023

18794. BENTUK MALAIKAT JIBRIL DALAM ALQURAN

 

BENTUK MALAIKAT JIBRIL DALAM ALQURAN

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Malaikat Jibril.

Salah 1 dari 3 nama malaikat.

 Disebut dalam Al-Quran.

 

Nama Malaikat Jibril.

Disebut 2 kali.

 

Yaitu pada surah:

 

1)        Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 97 - 98.

2)         At-Tahrim (surah ke-66) pada ayat 4.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 97-98.

 

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

 

Katakan: "Barang siapa jadi musuh Jibril, maka Jibril telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan izin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan jadi petunjuk serta berita gembira bagi orang beriman.

 

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ

 

Barang siapa jadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh orang kafir.

 

Al-Quran surah At-Tahrim (surah ke-66) ayat 4.

 

نْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ

 

Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.

 

Bentuk para malaikat.

Dijelaskan dalam Al-Quran.

Ada yang punya 2, 3, dan 4 sayap.

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 1.

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang punya sayap, masing-masing (ada yang) 2, 3 dan 4. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

Al-Quran surah An-Najm (surah ke-53) ayat 13.

 

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ

 

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril (dalam rupan yang asli) pada waktu lain.

 

 Para malaikat.

Tak tambah tua atau muda.

 

Keadaan malaikat kini.

Tetap sama persis.

Ketika mereka diciptakan.

 

Dalam ajaran Islam.

Ibadah manusia dan jin.

 

Lebih disukai oleh Allah.

Dibanding ibadah para malaikat.

 

Karena manusia dan jin.

Bisa tentukan pilihan sendiri.

 

Tapi para malaikat.

Tak punya pilihan lain.

 

 Para malaikat.

Punya tugas tertentu.

Dalam kelola alam semesta.

 

Malaikat bias melintasi alam semesta.

Secepat kilat.

Bahkan lebih cepat lagi.

 

Malaikat tak berjenis kelamin.

Malaikat bukan pia atau wanita.

Dan tak berkeluarga.

 

Dikisahkan.

 Malaikat Jibril.

 

Kunjungi Nabi Muhammad.

Lebih dari 23.000 kali.

 

Selama 23 tahun.

Masa kenabian.

 

Sejak Nabi umur 40 tahun.

Sampai wafat umur 63 tahun.

 

 Wujud malaikat.

Tak bisa dilihat oleh mata manusia.

 

Mata manusia.

Tercipta dari “unsur tanah”.

 

Tak mampu melihat wujud  malaikat.

Yang asalnya dari “unsur cahaya”.

 

Nabi Muhammad.

Melihat wujud bentuk asli.

 

 Malaikat Jibril 2kali.

Malaikat Jibril.

Sering kunjungi Nabi.

 

Berwujud fisik.

Seperti manusia biasa.

 

 Nabi bersabda,

 

”Ketika saya berada di Gua Hira.

Malaikat Jibril datang.

Dalam rupa seorang lelaki.

 

Malaikat Jibril berkata,

”Bacalah!”

 

Nabi menjawab,

”Saya tidak bisa membaca”.

 

Malaikat Jibril.

Merangkul hingga Nabi merasa sesak.

 

Nabi dilepaskan.

Seraya berkata lagi,”Bacalah!”

 

 Nabi menjawab,

”Saya tidak bisa membaca.”

 

Kemudian turun wahyu.

 Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5).

 
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

 

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

 

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

 

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

 

Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah.

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.

عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

 

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Nabi menirukan bacaan ini.

Dengan hati bergetar.

 

Kemudian Nabi pulang.

Menjumpai Khadijah, istrinya.

 

Badan Nabi menggigil.

Seperti demam.

 Khadijah membawa Nabi.

Temui Waraqah bin Naufal.

Anak pamannya Khadijah.

 

Waraqah bin Naufal.

Pendeta Nasrani.

 

Sudah tua dan buta.

Nabi jelaskan.

Kejadian yang dialami.

 

Waraqah berkata,

 

”Itu adalah Namus.

Yang diutus Allah.

Datang kepada Musa.

 

Jika saya masih hidup.

Akan menyaksikan.

Kamu diusir oleh  kaummu”.

 

 Nabi melihat wujud fisik asli.

 Malaikat Jibril.

 

 Saat turun wahyu ke-2.

 Surah Al-Muddatssir (surah ke-74).

 

Dalam Sahih Bukhari dijelaskan.

Malaikat Jibril.

 

Terlihat duduk melayang.

Di atas kursi.

Di antara langit dan bumi.

 

 Nabi Muhammad.

Melihat Malaikat Jibril asli.

 

Tingginya melewati batas ufuk.

Yaitu melewati batas penglihatan.

 

Nabi bertanya,

 

“Wahai Jibril.

Saya tidak mengira.

 

Bahwa Allah menciptakan makhluk.

Yang sangat besar .

Seperti bentukmu ini.”

 

 

 Malaikat Jibril menjawab,

 “Wahai Muhammad.

Aku hanya bentangkan 2 sayapku.

 

Aku punya 600 sayap.

Ukuran setiap sayapku.

Seluas antara timur dan barat.”

 

 Malaikat Jibril berkata,

“Allah menciptakan Malaikat Israfil.

Dia lebih besar dariku.

Punya 600 sayap.

 

Tiap sayapnya.

Seukuran seluruh sayapku.

 

Dia dia melipat sayapnya.

Karena takut kepada Allah.

 

Dia melipatnya.

Sekecil mungkin.”

 

Pada saat bertemu dengan Nabi.

Dalam wujud aslinya.

 

Malaikat Jibril.

Pakai baju kebesaran.

Semacam baju putih.

 

Laksana mutiara elok rupawan.

Dengan kekuatan dahsyat .

Penuh mukzijat.

 

Dalam kisah perjalanan Isra Mikraj.

Tiba di Pos Penjagaan Sidratul Muntaha.

 

 Malaikat Jibril.

Tak sanggup lagi.

 

Mendampingi Nabi.

Terus naik .

Menghadap kehadirat Allah.

 

Malaikat Jibril berkata,

”Aku tak mampu lagi mendekati Allah.

 

Masih perlu waktu 60.000 tahun.

Untuk terbang.

 

Saat ini.

Jarak terakhir.

 

Antara aku dengan Allah.

Yang dapat aku capai.

 

Jika aku terus naik ke atas.

Maka aku pasti hancur luluh”.

 

 

Daftar Pustaka

1.Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

 

 

18793. IDUL FITRI HARI RAYA KECIL IDUL ADHA HARI RAYA BESAR

 

IDUL FITRI HARI RAYA KECIL IDUL ADHA HARI RAYA BESAR  

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Ada 2 pendapat.

Puasa sunah Arafah.

 

1)        Pada 9 Zulhijah.

 

Waktu setempat.

Bukan waktu di Mekah.

 

2)        Pada 9 Zulhijah.

 

Bersaman jemaah haji.

Saat  wukuf di Arafah.

Pedoman waktu Mekah.

 

IBADAH LOKAL.

 

1)        Puasa Ramadan.

2)        Salat Idul Fitri.

 

Masuk ibadah lokal.

Sesuai waktu setempat.

 

Hari Raya Idul Fitri.

Disebut Hari Raya Kecil.

 

IBADAH GLOBAL

 

Rangkaian ibadah haji.

Masuk ibadah global.

 

1)        8 Zulhijah.

Hari Tarwiyah.

 

2)        9 Zulhijah.

Wukuf di Arafah.

 

3)        10 Zulhijha.

Salat ldul Adha.

Hari Nahar.

 

4)        11-13 Zulhijah.

Hari Tarwiyah.

 

Masuk ibadah GLOBAL.

Pada bulan terakhir (ke-12).

Yaitu Zulhijah.

 

Pedoman waktu Mekah.

Bukan waktu tiap wilayah.

 

Hari Raya ldul Adha.

Disebut Hari Raya Besar.

 

 

Beda pendapat soal Ulil Amri.

1)        Pemimpin Negara mana pun.

2)        Khusus pemimpin Negara lslam.

 

Kesimpulan.

1)        Dalam beda pendapat.

Pilih sesuai keyakinan.

 

2)        Tak boleh paksa  orang lain

Ikut pendapatnya.

 

3)        Harus saling menghormati.

4)        Tetap rukun dan damai.

 

(Sumber medsos)