CARA BERPIKIR WARGA NEGARA MAJU DAN KUNO
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Dari Tere Liye.
Pola pikir penulis vs politisi
Kalian lihat data negara:
1)
Penjualan buku.
2)
Jumlah penduduk.
Sudah lihat?
Paham korelasinya?
Baiklah.
Sy jelaskan.
Makin maju sebuah negara.
Makin tinggi gaji2 penduduknya.
Makin banyak jualan bukunya.
1.
Inggris.
Jumlah penduduk 67 juta orang.
Buku terjual 600 juta lebih.
2.
Jepang.
Jumlah penduduk 125 juta orang.
Buku terjual 1 milyar lebih.
3.
Indonesia.
Jumlah penduduk 276 juta
orang.
Buku terjual 16 juta.
4.
Korsel
Jumlah penduduk 200 juta orang.
Buku terjual 51 juta.
Paham tidak?
Makin maju sebuah negara.
Jualan buku makin enak.
Penulis yg baik.
Dia selalu suka:
1)
UMP naik.
2)
Gaji ASN naik.
3)
Pendapatan per kapita naik.
4)
Sebab makin seru jual buku.
Dia selalu suka.
1)
Rakyat tambah pintar.
2)
Rakyat tambah kritis.
3)
Sebab buku2 berkualitas.
4)
Mudah dijual.
Sangat menantang.
Paham tidak?
Tapi politisi.
Simpulkan sendiri.
Cara pola pikirnya.
Politisi suka:
1)
Bansos.
2)
Amplop sendiri.
3)
Gaji sendiri besar.
4)
Banyak fasilitas jabatan.
5)
Uang perjalanan dinas.
6)
Uang hotel.
7)
Uang bensin.
8)
Dan lainnya.
Apakah mereka mau?.
1)
Rakyat tambah pintar.
2)
Gaji semua karyawan naik.
3)
Semua rakyat tambah sejahtera.
4)
Semua rakyat tambah makmur.
Jika kalian melihat
Tere Liye kritis.
Di akun medsosnya.
Tujuannya sederhana.
1)
Dia ingin rakyat betul pinter2.
2)
Ingin rakyat Indonesia sejahtera.
3)
Gaji guru 20 juta per bulan.
4)
UMP 15 juta per bulan.
5)
Dari Aceh sampai Papua.
Semua menikmati gaji tinggi.
6)
Jika cuma elitnya yg kaya.
Untuk apa?
7)
1 orang hanya beli 1 buku.
8)
Jika dia suka baca buku.
Penulis sesungguhnya.
Dukung gaji2 naik.
Literasi naik.
Rakyat tambah pinter.
(Sumber Tere Liye)
.png)
.png)
.png)
.png)
.jpeg)
