MANFAATKAN KUMPUL ANAK YANG CUMA SEBENTAR
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Masa Intim
Masa
intim adalah ketika anak berusia 0-8 tahun.
Masa
anak menempel terus kepada ortunya.
Masa
manja-manjanya seorang anak, sehingga ia tidak sungkan dipeluk dan memeluk
ortunya.
Inginnya
kemana-mana bersama orang tuanya dan sangat mudah untuk diajak ikut oleh orang
tuanya.
Masa Kritis
Masa
kritis adalah ketika anak berusia 9-13 tahun.
Masa
anak sudah masuk sekolah dasar dan mulai sibuk dengan lingkungan sekolah dan
teman-teman seusianya.
Di
masa kritis ini, anak mulai belajar dari banyak sumber, termasuk dari guru dan
teman-temannya.
Ia mulai
membandingkan perlakuan orang tuanya dengan perlakuan orang tua temannya.
Dari
sumber belajar yang beragam, anak di masa ini mulai bersikap kritis terhadap
pendapat orang tuanya.
Lalu
bertanya dan membantah, sehingga muncul perbedaan pendapat dengan ortunya.
Di
masa ini juga mulai muncul perasaan tidak puas, kecewa, atau sakit hati
terhadap perlakuan orang tuanya yang tidak sejalan dengan keinginannya.
Lalu
memorinya menyimpan hal itu, sehingga ia mulai menjaga jarak dengan orang
tuanya.
Jangan
sampai masa kritis ini membuat jarak kita sebagai ortu dengan anak.
Masa Sibuk
Masa
sibuk adalah ketika anak berusia 14-23 tahun.
Ini
masa anak sudah sibuk dengan kegiatan sekolah di SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Pergaulan
mereka makin luas, sehingga waktu bersama orang tuanya makin terbatas.
Apalagi
jika anak di sekolahkan di pesantren atau kuliah di lain kota.
Bagaimana bahasa tubuh mereka ketika dipeluk?
Sudah
mulai susah dan malu untuk dipeluk.
Apalagi
jika dipeluknya di tempat umum.
Anak
lelaki makin susah diajak berpelukan oleh ayah ibunya.
Keadaan
menjadi berbalik.
Dulu
anak yang inginnya nempel terus kepada orang tuanya.
Di
fase sibuk ini, ortunya yang ingin nempel dengan anaknya.
Ayah
ingin memakai waktunya yang sedikit di tengah karirnya yang sedang menanjak
untuk "bermesraan" dengan anaknya, tapi ternyata anaknya udah ogah.
Fase mandiri
Masa
Mandiri adalah masa anak berusia 23 tahun ke atas atau masa anak sudah bekerja
atau menikah.
Inilah
masa anak sudah seharusnya mandiri dan kita sebagai ortu harus siap mental
menghadapinya.
Masa
yang paling membahagiakan bagi orangtua dan anak adalah di fase intim.
Jangan
sia-siakan masa intim tersebut.
Ia
adalah golden moment, sekaligus golden age.
Sediakan
waktu untuk anak ketika mereka kecil, sebelum mereka tidak punya waktu untuk
kita.
Yang
abadi hanya doa.
Doa
yang dipanjatkan orang tua kepada anaknya.
Dan
doa yang dipanjatkan anak yang kepada orang tuanya.
Doa
itu yang menyambung kembali kebersamaan anak dengan orang tuanya.
Nanti
di akhirat kelak.
Al-Quran
surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 23.
جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ
ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوَٰجِهِمْ وَذُرِّيَّٰتِهِمْ ۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَدْخُلُونَ
عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ
(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama dengan orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya
dan anak cucunya, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua
pintu.
Ayo
bikin setiap waktu berharga buat anak dan buat kenangan indah bersama mereka.
(Sumber
internet Abah Ihsan)
0 comments:
Post a Comment