TANGGUNG JAWAB SUAMI SEBAGAI
PEMIMPIN KELUARGA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Salahnya
istri belum tentu kekurangan istri.
Justru
bisa jadi kesalahan suaminya yang lalai
membimbing, mendidik dan menuntunnya.
Jika
istri bermaksiat, maka itu tanggungan suaminya, karena dia pemimpin.
Jika
suami bermaksiat maka itu tanggungannya sendiri, karena dia pemimpin.
Ada suami
bermaksiat lalu salahkan istrinya, bahwa maksiatnya terjadi karena kesalahan
istrinya.
itu sikap kekanak-kanakan.
"Aku
bermaksiat di luar karena tidak menemukan ketenangan di rumah".
Bukankah
tugasnya suami untuk memandu istrinya
agar dapat menenangkannya?
"Aku
berselingkuh karena di rumah istri ngomel melulu".
Diomelin
lalu selingkuh atau selingkuh lalu diomelin?
Alasan
lagi-lagi alasan, tak bertanggung jawab.
Tiada
istri yang sempurna.
Rasulullah
mengajarkan cara "menundukkan istri".
Yaitu
dengan ketaatan, kesabaran, bimbingan dan kasih sayang.
Penuhi
hak badan dan penuhi hak pengajaran baginya dengan cinta.
lstri
mana yang tidak membalasnya dengan cinta dan sayang yang lebih nyata?
Tuntun
istri untuk menaati dan mematuhi Allah dan Rasul-Nya.
Agar
dia bisa taat dan patuh pada suami karena Allah dan Rasul-Nya, itu yang
terbaik.
Boleh
jadi ada banyak kebaikan lain pada istrimu,
Tapi
selalu luput dari pandanganmu.
Karena
suami lalai mengajarinya dan menuntunnya dalam taat.
Istri
tidak selalu salah dan suami tidak selalu benar.
Tapi
selama suami benar, insyaAllah istri mengikuti.
Karena
suami itu pemimpin.
lngat
itu baik-baik.
(Sumber
Felix Siauw)
0 comments:
Post a Comment