PERANG YANG DIPIMPIN RASULULLAH LANGSUNG
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Perang yang langsung dipimpin oleh Nabi Muhammad.
1.
Perang Abwa.
2.
Perang Buwath.
3.
Perang Ghazwah Safwan
4.
Perang Dzul –
Usyairah
5.
Perang Badar.
6.
Perang Bani
Sulaim
7.
Perang Bani
Qainuqa
8.
Perang Sawiq
9.
Perang Dzi Amr
10.
Perang Bahran
11.
Perang Uhud
Rasulullah tidak mulai
menyerang musuh terlebih dahulu.
Tapi Rasulullah mulai melawan
saat turun izin untuk berperang.
Perang yang diikuti oleh Rasulullah
disebut Ghazwah.
Perang yang tidak diikuti oleh
Rasulullah disebut Sariyyah.
Tidak semua perang yang diikuti
Rasulullah benar-benar terjadi pertempuran.
Al-Quran surah Al-Hajj (surah ke-22) ayat 39.
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا۟
ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang
yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya
Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka.
Perang yang langsung diikuti oleh Rasulullah
1.
Perang Al-Abwa ( Waddan )
Ini perang pertama Rasulullah
pada tahun 2 Hijriah, Rasulullah
berangkat dengan 70 sahabat Muhajirin.
Tujuannya mencegat kafilah Quraisy.
Tapi tidak menemukan sasaran.
Dalam peristiwa ini, Rasulullah
bersekutu dengan Amr bin Makhsyi Dhamri pemimpin
Bani Dhamrah.
2.
Pertempuran Buwath
Pada Rabiul Awal tahun ke-2 Hijriah, Rasulullah ditemani 200 sahabat mencegat
kafilah Quraisy.
Saat tiba di Buwath, Rasulullah
tidak mendapat sasaran yang diinginkan.
3.
Perang Ghazwah Safwan
Pada tahun ke-2 Hijriah,
kelompok Karz bin Jabir Fihri menyerang dan merampas tanah di Madinah.
Rasulullah dengan 70 sahabat mengejarnya.
Saat tiba Safwan,
Rasulullah tidak menemukan Karz dan teman-temannya.
Rasulullah balik ke
Madinah tanpa pertempuran.
4.
Perang Dzul-Usyairah
Pada Jumadil Ula dan Jumadil Akhir
tahun 2 Hijriah, Rasulullah dengan 150 sahabat Muhajirin mencegat kafilah
Quraisy yang menuju Syam.
Rasulullah tidak memaksa orang-orang untuk ikut perang.
Umat lslam membawa 30 unta yang dipakai bergantian.
Rasulullah terlambat sebab kafilah Quraisy yang dipimpin Abu
Sufyan sudah melewati Dzul-Usyairah beberapa hari sebelumnya
Kafilah ini yang nantinya kembalinya dicegat sehingga terjadinya Perang
Badar Kubra.
Pada peristiwa ini,
Rasulullah melakukan perjanjian dengan Bani Mudlij dan sekutunya.
5.
Perang Badar
Pada Perang Dzul-Usyairah
kafilah Quraisy berhasil meloloskan diri.
Saat kafilah kembali dari syam
menuju Mekah, Rasulullah menyiapkan pasukan mencegat kafilah ini.
Rasulullah berangkat ke Badar dengan 313 sahabat Muhajirin dan Ansar.
Rasulullah membagi pasukan
menjadi 2 batalyon.
Batalion Muhajirin benderanya
dipegang Ali bin Abu Thalib.
Batalion Ansar benderanya dipegang
Sa'ad bin Mu'adz.
Pasukan Quraisy 1.000 tentara
dipimpin Abu Jahal bin Hisyam.
6.
Perang Bani Sulaim
Bulan Syawal tahun 2 Hijriah, Rasulullah dengan 200 penunggang kuda menyerang
Bani Sulaim dan Gathafan secara mendadak.
Karena mereka telah menyiapkan pasukannya untuk menyerang Madinah.
7.
Perang Bani Qainuqa
Bani Qainuqa adalah salah satu
bani kaum Yahudi.
Bani Qainuqa paling berani di
antara kaum Yahudi lainnya.
Bani Qainuqa melanggar
pejanjian dengan Rasulullah.
Mereka selalu menimbulkan keresahan,
provokasi, dan fitnah.
Kesabaran Rasulullah habis, beliau bersama para sahabat ke tempat mereka.
Bani Qainuqa bertahan di dalam benteng-benteng
mereka.
Pengepungan ini berlangsung
selama 15 hari, pada tahun 2 Hijriah.
Akhirnya, Bani Qainuqa menyerah
dan diusir keluar Madinah.
8. Perang Sawiq
Abu Sufyan dengan 200 tentara dari Mekah ke Madinah.
Abu Sufyan mengirim orang membabat dan membakar pohon kurma di pinggiran
Madinah.
Rasulullah membawa para sahabat mengejar Abu Sufyan dan orang-orangnya.
Abu Sufyan sengaja membuang banyak prebekalan sawiq (tepung gandum)
agar bisa cepat lolos dari kejaran Rasulullah.
Sawiq diambil oleh kaum
muslimin.
lnsiden ini disebut Perang Sawiq (Perang Tepung).
Perang ini terjadi pada
bulan Zulhijjah tahun 2 Hijriah.
9.
Perang Dzi Amr
Rasulullah dengan 450 sahabat
mendatangi konsentrasi Bani Tsa'labah dan Muharib yang akan menyerang pinggiran
Madinah.
Ketika mendapat kabar datangnya
Rasulullah, mereka bercerai berai.
Rasulullah menetap di Dzi Amr selama 1 bulan
Shafar penuh pada tahun 3 Hijriah.
10.
Perang Bahran
Rasulullah dengan 300 sahabat
datang ke Bahran.
Beliau menetap 2 bulan pada
tahun 3 Hijriah.
Ada yang menyebutkan untuk memecahkan
konsentrasi pasukan Bani Sulaim.
Ada yang menyebutkan tujuannya
menyerang Quraisy.
11.
Perang Uhud
Pasukan Quraisy Mekah ingin balas dendam atas kekalahan mereka pada Perang
Badar
Dan atas
terbunuhnya para komandan terbaik mereka.
Pada Uhud
pasukan Quraisy 3.000 tentara dipimpin Abu Sufyan.
Rasulullah dan 1.000 sahabat keluar Madinah menyongsong pasukan Quraisy.
Dalam
perjalanan, Abdullah bin Ubay (tokoh munafik) menarik mundur 300 tentaranya.
Tersisa 700
pasukan yang menemani Rasulullah.
Rasulullah menempatkan pasukan pemanah di Jabal Rumah.
Rasulullah bersabda, "Jika
kalian melihat kami kalah, maka kalian jangan meninggalkan tempat kalian ini
hingga aku mengutus utusan kepada kalian.
Dan jika kalian melihat kami mengalahkan
pasukan musuh, maka janganlah meninggalkan tempat ini, hingga aku mengutus
utusan kepada kalian".
Awalnya peperangan dikendalikan oleh kaum muslimin.
Tapi pasukan pemanah melanggar
perintah Rasulullah dan meninggalkan
Jabal Rumah.
Khalid bin Walid (sebelum masuk
islam) menyerang kaum muslimin dan membuat keadaan menjadi terbalik.
Perang ini terjadi pada tahun 3
Hijriyah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah. Mekah 2004
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment