BACA BARZANJI BAGUS DAN BACA SIRAH NABAWI AMAT BAGUS
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi,
M.M.
Khilafiah peringatan maulid Nabi Muhammad
1. Sebagian
ulama berpendapat hukumnya bid’ah yang dilarang agama.
Alasannya karena Rasulullah, para sahabat, dan
tabiin tidak pernah melakukannya.
2. Sebagian
ulama membolehkan peringatan maulid Nabi Muhammad.
Alasannya.
1)
Rasulullah tidak menganjurkan dan tidak
melarangnya.
2)
Bid'ah adalah sesuatu yang baru dalam ibadah
mahdah, seperti salat, puasa, haji dan ibadah ritual lainnya.
3)
lbadah mahdah harus persis sama dengan Nabi,
tidak boleh ditambah atau dikurangi.
4)
Penambahan atau pengurangan terhadap ibadah
mahdah adalah bid'ah yang hukumnya haram.
5)
lbadah bukan mahdah atau ibadah sosial menyangkut
pengembangan kebudayaan perlu pembaharuan dan inovasi agar umat Islam tidak
tertinggal atau ditinggalkan oleh umatnya sendiri.
6)
Inovasi dalam bidang kebudayaan, justru
dianjurkan oleh Nabi.
7)
Nabi memperingati hari lahir beliau setiap
minggu dengan menonjolkan pada ibadah ritual, yaitu puasa Senin.
8)
Peringatan Maulid Nabi termasuk ibadah sosial
yang punya nilai positif sebagai sarana syiar Islam.
9)
Peringatan Maulid Nabi bukan sesuatu yang
bid'ah, justru perlu ditradisikan sebagai sarana dakwah Islam.
10) Kecuali
jika dalam peringatan itu, ada hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam,
maka tidak dibolehkan.
Sampai
sekarang dunia Islam terbelah dua dalam menyikapi peringatan Maulid Nabi.
Arab
Saudi adalah pelopor negara yang tidak membolehkan peringatan maulid Nabi.
Negara
Islam lainnya, seperti Maroko, Libya, Iran, dan Indonesia setiap tahun
memperingatinya.
BARZANJI
Peringatan
maulid Nabi Muhammad di Indonesia biasanya dibacakan Barzanji.
Barzanji
adalah kitab sastra yang berisi sejarah Nabi Muhammad sejak lahir sampai wafat.
Barzanji
ditulis Jafar bin Hasan bin Muhammad al-Barzanji berasal dari Kurdi lndia.
Ia
lahir awal abad ke-17, yaitu bulan Zulhijah 1126 H (Desember 1714 M).
Buku
Barzanji berbentuk prosa terdiri atas
361 ayat dan dibagi 19 bab.
Antara
bab yang satu dengan bab yang lain diselingi semacam doa dan selawat.
Yang
berbunyi, "Harumkan wahai Allah kuburannnya yang mulia dengan
harum-haruman yang semerbak dari rahmat dan kesejahteraan."
Peringatan
Maulid Nabi tidak pernah dilaksanakan di zaman Nabi, Khulafaur Rasyidin dan Tabiin.
Maulid
Nabi diperingati pertama kalinya pada Dinasti Ayyubiyah pada abad 5 Hijriah (11
Masehi) oleh Khalifah Salahuddin al-Ayyubi.
Membaca
Barzanji bagus dan membaca Sirah Nabawi
juga sangat bagus.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment