KHILAFIAH BACAAN BASMALAH DALAM SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Khilafiah
adalah perbedaan pendapat di antara para ahli hukum lslam dalam menentukan
hukum.
Khilafiah tentang
ucapan basmalah dalam salat.
1. Ucapan basmalah di
awal surah Fatihah dibaca sir (pelan).
2. Ucapan basmalah di
awal surah Fatihah dibaca jahar (keras).
3. Basmalah tidak perlu
dibaca dalam salat fardu.
Pendapat ke-1:
Ucapan
“basmalah” di awal surah Al-Fatihah dibaca “sirr” (pelan) dalam salat, berdasar
hadis berikut.
1) Anas bin Malik
meriwayatkan,”Saya salat di belakang Rasulullah, Abu Bakar, Umar bin Khattab,
dan Utsman bin Affan, mereka semua mulai dengan: “Alhamdulillahi rabbil
alamin”, dan mereka semua tidak menyebut: “Bismillahir rahmanir Rahim” pada
awal bacaan dan di akhir bacaan.” (HR. Muslim).
Pendapat ke-2:
Ucapan
“basmalah” di awal surah Al-Fatihah dibaca “jahr” (keras) dalam salat, berdasar
hadis berikut.
1) “Jika kamu membaca
‘Alhamdulillah’, maka bacalah, ‘Bismillahir rahmanir rahim’. Sesungguhnya
Al-Fatihah itu adalah Ummul Quran, Ummul Kitab, Sab’ul Matsani dan
‘Bismillahirrahmanirrahim’ adalah salahsatu ayatnya.”
2) Hadis ini dinyatakan
sahih oleh Nashiruddin Albani dalam Silsilah Shahihah dan Shahih wa Dha’if
al-Jami’ ash-Shaghir.
3) Abu Hurairah berkata
bahwa Rasulullah bersabda,”Alhamdulillahi rabbil alamin” itu 7 ayat,
salah satunya adalah, ‘Bismillahir rahmanir rahim’. Dialah 7 ayat yang
diulang-ulang dalam Al-Qur’an yang Agung, Ummul Quran dan pembuka kitab
(Fatihah Kitab)”.
Pendapat ke-3:
1) Imam Maliki berpendapat
tidak perlu membaca basmalah dalam salat fardu, ketika membaca Al-Fatihah dan
awal surat lainnya.
2) Tetapi beliau
membolehkan membacanya dalam salat nafilah (sunah).
Imam Hanafi mengharuskan membaca basmalah
ketika membaca Al-Fatihah dalam salat secara “sirr” (lembut) pada setiap
rakaat, dan lebih baik membaca basmalah ketika akan membaca surat.
Imam Syafii berpendapat wajib membaca basmalah
secara “jahar” (keras) dalam salat “jahar” (misalnya dalam salat Magrib, Isa,
dan Subuh), tetapi membaca basmalah dengan suara “sirr” (pelan) dalam salat
“sir” (misalnya, salat Zuhur dan Asar).
Imam
Hambali berpendapat harus membaca basmalah dengan “sirri” (pelan) dalam salat
dan tidak disunahkan membaca basmalah dengan “jahr” (keras).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book
Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book
Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book
Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment