NABI KUNUT NAZILAH BERDOA
JELEK DITEGUR OLEH ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
ARTI KUNUT NAZILAH
Kata “kunut”
Artinya:
1.
Taat.
2.
Merendahkan diri kepada Allah.
3.
Tidak bicara.
4.
Doa dalam salat.
5.
Berdiri taat tidak ada maksiat.
Kunut.
Yaitu konsisten taat kepada Allah.
Kunut secara istilah.
Yaitu berdiri agak lama.
Pada rakaat terakhir.
Setelah bangkit dari rukuk.
Atau iktidal
Dengan membaca doa tertentu.
Muhammadiyah memahami.
Kunut
Yaitu tunduk kepada Allah.
Berdiri lama dalam salat.
Dengan membaca ayat Al-Qur’an dan berdoa.
Kata “nazīlah”.
Berasal dari kata:
“nazala- yanzilu:.
Artinya “menimpa”.
Nazilah.
Artinya musibah.
Atau peristiwa dahsyat.
Seperti perang.
Dan lainnya.
Kunut nazilah.
Yaitu berdiri agak lama pada rakaat terakhir.
Setelah rukuk.
Atau saat iktidal.
Pada semua salat fardu.
Dengan membaca doa khusus.
Karena musibah besar.
Yang menimpa umat lslam.
Para ulama berbeda
pendapat.
Bahwa kunut
dilakukan.
1.
Tiap salat Subuh saja.
2.
Pada semua salat fardu.
Hadis riwayat Ahmad.
Anas berkata bahwa Rasulullah.
Selalu kunut pada salat Subuh.
Hingga beliau wafat.
Hadis riwayat Tirmizi.
Ahmad dan Ishak berkata.
Bahwa Rasulullah tidak kunut pada salat Subuh.
Tapi melakukan kunut nazilah.
Karena umat lslam tertimpa musibah.
Muhammadiyah berpendapat.
Bahwa kunut itu kunut nazilah.
Cara kunut nazilah,
yaitu:
1.
Pada semua salat fardu.
Termasuk salat Jumat.
2.
Pada rakaat terakhir.
Setelah bangkit dari rukuk.
Kemudian iktidal.
3.
Angkat tangan saat berdoa.
4.
Membaca doa iktidal.
5.
Membaca doa kunut nazilah.
Berisi permohonan kebaikan.
Atau berlindung dari keburukan.
6.
Tidak membaca doa.
Berisi kutukan atau celaan.
7.
Baca amin, setelah doa.
Pada awal kunut
nazilah.
Nabi berdoa bernada
kutukan.
Atau marah.
Terhadap sekelompok
orang kafir.
Bahkan Nabi.
Terkadang menyebut
nama langsung.
Kemudian Allah menurunkan ayat.
Bahwa bukan urusanmu (Muhammad).
Apakah Allah menerima tobat mereka.
Atau mengazabnya.
Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 128.
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ
عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ
Tak ada sedikit pun campur tanganmu
(Muhammad) dalam urusan mereka atau Allah menerima
tobat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka orang zalim.
Menurut Bukhari.
Penyebab turunnya ayat ini.
Karena Nabi Muhammad.
Berdoa mohon kepada
Allah.
Agar menyelamatkan
sebagian pemuka musyrik.
Dan membinasakan
lainnya.
Merujuk ayat itu.
Maka dilarang membaca
doa kunut.
Berisi kutukan atau
celaan.
Karena bukan hak
Nabi Muhammad.
Untuk mendoakan celaka.
Bagi umat manusia.
Hadis riwayat Baihaki.
Rasulullah mendoakan agar Mudhar celaka.
Tiba-tiba malaikat Jibril datang.
Memberi isyarat.
Agar Nabi diam.
Lalu Nabi terdiam.
Jibril berkata:
Ya Muhammad.
Sungguh Allah mengutusmu.
Tidak untuk mencela dan melaknat.
Sungguh Allah mengutusmu.
Sebagai penebar kasih sayang.
Bukan untuk memberikan azab.
Karena itu bukan urusanmu.
Kemudian Nabi diajarkan doa kunut.
Sejarah kunut nazilah.
Riwayat Ibnu Abbas.
Rasûlullâh kunut selama
sebulan.
Dilakukan berturut-turut.
Pada salat Zuhur, Asar, Magrib, Isyak, dan Subuh.
Nabi mendoakan keburukan.
Bagi suku dari Bani Sulaim, Ri’il, Dzakwan dan Usayyah.
Kemudian makmum mengamini.
Nabi mengirim para sahabat.
Untuk mengajak Islam.
Tapi para sahabat dibunuh.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment