Saturday, February 10, 2024

32363. PRESIDEN SUKARNO 1966 SUHARTO 1998 JOKOWI 2024

 


PRESIDEN SUKARNO 1966 SUHARTO 1998 JOKOWI 2024

Oleh Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

 

Selamat Ginting.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas.

 

 Presiden Jokowi  dinilai.

Telah menyelewengkan.

 

1)                Kekuasaan.

2)                Hukum.

3)                Demokrasi

Pengamat politik

Universitas Nasional (Unas) 

Selamat Ginting ungkap.

 

Sikap prihatin akademisi.

Pada Presiden Jokowi.

 

Mirip era

1)        Presiden Sukarno.

Tahun 1966.

 

2)        Presiden Soeharto.

Tahun 1998. 

 

“Sikap prihatin akademisi.

Pada Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto.

 

Berujung  lengsernya.

Presiden secara mengenaskan,” kata Selamat Ginting.

 

Kamis (8/2/2024).

 

Sikap prihatin akademisi.

Pada Presiden Jokowi.

 

1)        Koreksi total.

2)        Peduli berbangsa dan bernegara.

3)        Jelang Pemilu 2024.

 

Para akademisi nilai.

Presiden Jokowi

 

Telah selewengkan.

1)        Kekuasaan.

2)        Hukum.

 

3)        Demokrasi.

4)        Jelang Pemilu 2024.

 

“Peristiwa ini mirip.

Era jelang jatuhnya.

 

1)        Presiden Sukarno.

2)        Presiden Soeharto.

 

Saat itu.

Kaum akademisi prihatin.

 

Sukarno dan Soeharto.

Tak sesuai lagi dengan.

1)        Pancasila.

2)        UUD 1945.

 

Gerakan tahun 1966.

Presiden Sukarno.

 

Dianggap tak jalankan

 Pancasila secara murni dan konsekuen.

 

Sikap prihatin.

Para akademisi.

 

Diikuti aksi demo.

1)        Mahasiswa.

2)        Pemuda.

 

3)        Pelajar.

4)        Sejumlah komponen bangsa.

 

Aksi demo berkepanjangan.

Ganggu jalannya pemerintahan.

 

 Istana jadi sasaran aksi demo.

Tak bisa rapat cabinet.

 

Dampak  peristiwa berdarah

Gerakan 30 September 1965.

 

MPRS menolak

Tanggung jawab Presiden Sukarno.

Pada Maret 1967.

 

Presiden Sukarno jatuh.

 

Rezim demokrasi terpimpin.

Atau Orde Lama Sukarno.

 

Diganti Orde Baru.

Dipimpin Jenderal Soeharto.

 

Soeharto berjanji.

Jalankan Pancasila dan UUD 45.

Secara murni dan konsekuen.

 

Tapi akhirnya.

Jadi pemerintah otoriter.

Kesampingkan demokrasi.

 

Muncul korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

 

Pada tahun 1998.

Terjadi hal serupa.

 

Jelang lengsernya

Presiden Soeharto.

 

Timbul sikap prihatin.

Dan koreksi total

Dari akademisi .

 

Diikuti demo mahasiswa.

Berhari-hari.

 

Kuasai Gedung DPR/MPR.

Sejumlah menteri mundur.

Presiden Soeharto lengser.

 

Diganti Wakil Presiden BJ Habibie.

Awal reformasi tahun 1998.

 

Tahun 2024.

Akhir Pemerintahan Jokowi.

Jelang pemilu 2024.

 

Para akademisi prihatin.

Bagi kepentingan.

 

1)        Nasional.

2)        Bangsa.

 

3)        Negara.

4)        Di atas kepentingan golongan.

 

Petisi prihatin.

Agar pemerintahan ke depan.

 

1)        Tak menyimpang .

2)        Hidup bernegara yang baik.

 

3)        Berdasar Pancasila dan UUD 1945.

4)        Seperti cita-cita luhur pendiri bangsa.

 

5)        Negara berkedaulatan rakyat.

6)        Tak berkuasa absulut.

 

Bagi Ginting.

Sikap prihatin akademisi.

 

1)        Salah satu  benteng terakhir .

2)        Dalam berbangsa dan bernegara.

 

3)        Semua kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

4)        Harus berdasar Pancasila dan UUD 1945.

 

 

(Sumber Selamat Ginting)

0 comments:

Post a Comment