Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, September 4, 2021

10802. BOLEH AMBIL MINUM SENDIRI DI SURGA

 





 



BOLEH AMBIL MINUM SENDIRI DI SURGA  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 Al-Quran menceritakan 3 cara minum penghuni surga,yaitu:

1.Mengambil minuman sendiri.

2.Dilayani dengan diberi minuman.

3.      Allah memberi memberi minuman.

 

KELAK DI SURGA DAPAT APA

 Orang non-muslim bertanya,

 “Orang lslam kelak di surga akan mendapat apa?”

 “Minum-minum,” jawab orang muslim.

  

PESTA MODEL 1

PESTANYA ORANG KAYA TAMUNYA AMBIL MINUMAN SENDIRI

 Misalnya, ada acara istimewa yang dihadiri banyak orang.

 

Tuan rumahnya tak mampu menyiapkan banyak piring, sendok, gelas, dan sejenisnya.

 

Ruang tamu tidak cukup menampung banyak orang.

 

 Tempat pertemuan untuk banyak orang dipindah ke ruang belakang yang luas.

  

Tuan rumah menyewa meja, kursi, alat makan, minum,  dan sejenisnya.

 Disiapkan tempat minuman besar berisi minuman.

 

Sehingga para tamu bisa menuangnya sendiri.

 

Artinya pesta yang tamunya mengambil keperluan minumannya sendiri.

  

PESTA MODEL 2.

 PESTANYA ORANG SANGAT KAYA ADA PETUGAS BERKELILING  MEMBERI MINUMAN KEPADA PARA TAMU.

  

 PESTA MODEL 3.

  

PESTANYA ORANG ISTIMEWA TUAN RUMAH LANGSUNG MENUANGKAN MINUMAN KEPADA PARA TAMUNYA.

  

Al-Quran surah Al-Insan berkisah cara minum di surga dengan 3 model di atas.

 

 MODEL KE-1 AMBIL MINUMAN SENDIRI

 

Al-Quran surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 5.

 

 إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا

  

Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.

 

 Ayat di atas memberi kesan orangnya mengambil minuman sendiri dari tempat yang disiapkan.

  

MODEL KE-2 MINUMNYA DILAYANI

 

 Al-Quran surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 17.

 

 وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلًا

 Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.

  

Ayat di atas memberi kesan orangnya TIDAK MENGAMBIL MINUMAN, TAPI DILAYANI DENGAN DIBERI MINUMAN.

  

Orientalis berpendapat karena orang Arab hidupnya di padang pasir.

 

Maka di surga yang dibicarakan Al-Quran adalah minum-minum.

 

Orientalis berpendapat bahwa Al-Quran adalah primitif.

 
Padahal pada zaman modern ini orang berkumpul pasti ada acara minum-minum.

  

MODEL KE-3 ALLAH MELAYANI MEMBERI MINUM

 

Al-Quran surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 21.

 

 

 

عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ ۖ وَحُلُّوا أَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍ وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا

 

Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberi mereka minuman yang bersih.

 

 

 

(Sumber Nouman Ali Khan)

 

 

 


 



BOLEH AMBIL MINUM SENDIRI DI SURGA  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 Al-Quran menceritakan 3 cara minum penghuni surga,yaitu:

1.Mengambil minuman sendiri.

2.Dilayani dengan diberi minuman.

3.      Allah memberi memberi minuman.

 

KELAK DI SURGA DAPAT APA

 Orang non-muslim bertanya,

 “Orang lslam kelak di surga akan mendapat apa?”

 “Minum-minum,” jawab orang muslim.

  

PESTA MODEL 1

PESTANYA ORANG KAYA TAMUNYA AMBIL MINUMAN SENDIRI

 Misalnya, ada acara istimewa yang dihadiri banyak orang.

 

Tuan rumahnya tak mampu menyiapkan banyak piring, sendok, gelas, dan sejenisnya.

 

Ruang tamu tidak cukup menampung banyak orang.

 

 Tempat pertemuan untuk banyak orang dipindah ke ruang belakang yang luas.

  

Tuan rumah menyewa meja, kursi, alat makan, minum,  dan sejenisnya.

 Disiapkan tempat minuman besar berisi minuman.

 

Sehingga para tamu bisa menuangnya sendiri.

 

Artinya pesta yang tamunya mengambil keperluan minumannya sendiri.

  

PESTA MODEL 2.

 PESTANYA ORANG SANGAT KAYA ADA PETUGAS BERKELILING  MEMBERI MINUMAN KEPADA PARA TAMU.

  

 PESTA MODEL 3.

  

PESTANYA ORANG ISTIMEWA TUAN RUMAH LANGSUNG MENUANGKAN MINUMAN KEPADA PARA TAMUNYA.

  

Al-Quran surah Al-Insan berkisah cara minum di surga dengan 3 model di atas.

 

 MODEL KE-1 AMBIL MINUMAN SENDIRI

 

Al-Quran surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 5.

 

 إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا

  

Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.

 

 Ayat di atas memberi kesan orangnya mengambil minuman sendiri dari tempat yang disiapkan.

  

MODEL KE-2 MINUMNYA DILAYANI

 

 Al-Quran surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 17.

 

 وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلًا

 Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.

  

Ayat di atas memberi kesan orangnya TIDAK MENGAMBIL MINUMAN, TAPI DILAYANI DENGAN DIBERI MINUMAN.

  

Orientalis berpendapat karena orang Arab hidupnya di padang pasir.

 

Maka di surga yang dibicarakan Al-Quran adalah minum-minum.

 

Orientalis berpendapat bahwa Al-Quran adalah primitif.

 
Padahal pada zaman modern ini orang berkumpul pasti ada acara minum-minum.

  

MODEL KE-3 ALLAH MELAYANI MEMBERI MINUM

 

Al-Quran surah Al-Insan (surah ke-76) ayat 21.

 

 

 

عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ ۖ وَحُلُّوا أَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍ وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا

 

Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberi mereka minuman yang bersih.

 

 

 

(Sumber Nouman Ali Khan)

 

 

 

10801. MANUSIA HARUS USAHA CARI SANDANG PANGAN PAPAN

 







MANUSIA HARUS USAHA CARI SANDANG PANGAN PAPAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

  

 

Menurut KBBI V yang dimaksudkan dengan “kebutuhan” adalah “yang dibutuhkan”, dan “yang diperlukan”.

  

Kebutuhan manusia biasanya diartikan sebagai “hasrat manusia yang perlu dipenuhi atau dipuaskan”".

 

 

Kebutuhan manusia bermacam-macam dan bertingkat-tingkat.

 

Secara umum dapat dibagi dalam 3 jenis kebutuhan, sesuai dengan tingkat kepentingannya.

 

1)    Primer (dharuriyat).

2)    Sekunder  (hajiyat).

3)    Tertier (kamaliyat).

 

 

Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia.

1)    Sandang (pakaian).

2)    Pangan (makanan).

3)    Papan (tempat tinggal)

  

 Kebutuhan “sekunder” dan “tertier” manusia sangat beraneka ragam.

  

Dan tiap orang bisa berbeda.

  

Al-Quran secara tegas menyebutkan 3 macam kebutuhan primer.

 

 dan mengingatkan manusia awal tentang keharusan pemenuhannya.

  

Sebelum manusia awal menginjakkan kakinya di bumi.

  

Ketika Nabi Adam dan istrinya (Hawa) masih berada di surga.

  

Allah mengingatkan mereka berdua.

  

Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 117-119.

 

 

فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ

  

Maka kami berkata, “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.

 

 Al-Quran menjelaskan di surga  disiapkan semua kebutuhan manusia, yaitu:

 

1)     Pangan dengan bahasa “tidak lapar dan tidak dahaga”.

 2)     Sandang dengan bahasa “tidak telanjang”.

  

3)     Papan dengan isyarat “tidak disengat panas matahari”.

 

 

Para ulama menganalisis peringatan tentang kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

  

Ditujukan kepada Nabi Adam dan Hawa, selaku suami dan istri.

  

Tetapi pernyataan “bersusah payah” ditampilkan dalam bentuk tunggal.

  

Yang ditujukan kepada Nabi Adam saja.

  

Artinya, kebutuhan sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan pria dan wanita (suami-istri).

 

 Tetapi kewajiban bersusah payah untuk mencarinya adalah kewajiban suami untuk mengikhtiarkannya.

  

Kebutuhan manusia terhadap sandang, pangan dan papan akan mengantarkan manusia berusaha dan berikhtiar.

 

 

Untuk memproduksi cara dan alat pemenuhannya berupa barang dan jasa.

  

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.