WAHABI
DAN MUHAMMADIYAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A. Muhammadiyah
Wahabi?
1. Oleh
Prof Syafiq A Mughni.
B. Pengertian
Wahabi.
1. PWMU.CO
– Akhir-akhir ini banyak orang berbicara tentang Wahabi.
2. Ada
yang suka dan ada yang tidak suka.
3. Itu
hal biasa.
4. Mereka
yang tidak suka menyatakan Wahabisme (pemikiran Wahabi) dilekatkan dengan
terorisme atau ide radikal lainnya.
5. Wahabi
diambil dari nama Muhammad bin ‘Abd Wahhab (MBAW).
6. Sebenarnya
nama Wahabi diberikan oleh mereka yang tidak suka.
7. Pengikutnya
menyebut diri mereka dengan muwahhidun.
8.
Muwahhidun artinya orang-orang yang bertauhid.
9. MBAW
lahir di Uyaynah pada 1703.
10. Ia belajar
agama pada usia muda, khususnya kepada ayahnya.
11. Ia
belajar kepada ulama di Basrah (Iraq selatan).
12. Dia
melakukan perjalanan ke Mekah dan Madinah untuk ibadah haji.
13. Dan
belajar kepada ulama di sana sebelum kembali ke Uyaynah pada 1740.
14. Ia merumuskan
ide reformisnya ketika tinggal di Basrah.
15. Dan
menjadi terkenal karena debatnya dengan ulama di sana.
16. MBAW
adalah pengikut mazhab Hambali.
17. Tetapi
menentang otoritas mutlak mazhab dan menentang taklid.
18. Setelah
kembali ke Uyaynah, MBAW mulai mendapat pengikut.
19. Termasuk
penguasa kota itu, Utsman ibn Mu’ammar.
C. Gulirkan
Ide Pemurnian
1. Dengan
dukungan Ibn Mu’ammar, MBAW mulai dakwah ide pemurniannya.
2. Ia
mengajak Ibn Mu’ammar meratakan makam Zayd ibnal-Khattab.
3. Yaitu sahabat
Nabi Muhammad yang makamnya dikeramatkan penduduk lokal.
4. Gerakan
ini menggelisahkan Sulayman bin Muhammad bin Ghurayr.
5. Penguasa
daerah Hasa dan Qatif, yang punya pengaruh besar di Najd.
6. Ibn
Ghurayr memerintahkan Ibn Mu’ammar, pengumpul pajak tanah di Hasa, untuk
membunuh MBAW.
7. Ibn
Mu’ammar menolak perintah itu.
8. Tetapi
dia memaksa MBAW meninggalkan daerah tersebut.
9. Setelah
diusir dari Uyaynah, MBAW diundang untuk menetap di sekitar Dir’iyyah oleh
penguasanya, Muhammad ibn Sa’ud, pada 1740.
10. Dan 2
orang saudara Ibn Sa’ud adalah murid MBAW di Uyaynah.
11. Dia meyakinkan
Ibn Saud untuk menerima kedatangannya.
12. Bahkan,
istri Ibn Sa’ud mengikuti ide MBAW.
13. Setibanya
di Dir’yyah, perjanjian dibuat antara Ibn Sa’ud dan MBAW.
14. Perjanjian
itu menyatakan Ibn Sa’ud wajib melaksanakan ajaran MBAW.
15. Dan
memberlakukannya di kota sekitarnya.
16. MBAW
memandang gerakannya usaha memurnikan Islam.
17. Dengan
jalan mengembalikan umat Islam ke sumber aslinya.
18. Dan
membersihkannya dari bid’ah dan syirik.
19. Upacara
tertentu, seperti perayaan maulid Nabi, dianggapnya bid’ah.
20. Ia
dipandang oleh pengikutnya sebagai mujaddid.
21. Dan
sebaliknya oleh penentangnya.
22. Bagaimanapun
pengaruh MBAW sangat besar.
D. Tak
Ajarkan Radikalisme
1. Bila
diselidiki secara cermat, tidak ada pemikiran MBAW yang mengesahkan kekerasan
atau ancaman terhadap jiwa manusia.
2. MBAW
dalam praktiknya, misalnya, meratakan makam agar tidak jadi sesembahan.
3. Meratakan
kuburan itu tidak terlalu besar, jika diukur waktu itu.
4. Jika
ada pengikut ajaran Wahabi yang melakukan tindak kekerasan, itu hanya sebagian.
5. Banyak
pengikut Wahabi dalam berdakwah tetap santun dan damai.
6. Itu
seperti halnya ada pengikut Islam atau Kristen melakukan tindak kekerasan.
7. Hal itu
tidak berarti mewakili ajaran agamanya.
8. Kesepakatan
antara MBAW dan Ibn Sa’ud dibuat untuk saling mendukung.
9. Itu hal
yang bisa dipahami.
10. Tetapi
harus diperlakukan dengan kritis.
E. Jawaban:
Muhammadiyah Wahabi?
1. Kita
boleh setuju atau tidak setuju.
2. Bahkan
kita boleh setuju atau tidak setuju dengan pemikiran MBAW.
3. Tidak
ada yang sakral dalam pemikiran atau pemahaman seseorang.
4. Kita
bisa menentukan jalan pikiran sendiri.
5. Yang
penting tidak ada kezaliman terhadap orang lain.
6. Jika
disebut Muhammadiyah mendapat inspirasi dari Wahabi, itu benar.
7. Karena
Muhammadiyah berdakwah untuk purifikasi akidah dan ibadah.
8. Pemikir
Muhammadiyah dulu dan sekarang akrab dengan kitab tulisan MBAW.
9. Tetapi,
tidak semua pikiran Wahabi diambil mentah-mentah.
10. Muhammadiyah
juga mendapat inspirasi dari Jamal al-Din Afghani, Muhammad ‘Abduh, Rasyid
Ridla, dan juga modernis Barat.
11. Pemikiran
itu diolah dan diuji dengan parameter al-Quran dan Sunnah.
12. Kemudian
menjadi gerakan Muhammadiyah.
13. Muhammadiyah
adalah dirinya sendiri dan menentukan jalan pikirannya sendiri.
14. Muhammadiyah
tidak bisa dipasung oleh pemikiran atau gerakan lain.
(Sumber
Mohammad Nurfatoni).
0 comments:
Post a Comment