CINTA
KEPADA WANITA URUTAN AWAL MENURUT AL-QURAN
Oleh : Drs. HM. Yusron
Hadi, MM
Al-Quran
Ali Imran (surah ke-3) ayat 14.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itu kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah tempat kembali yang baik (surga).
Dalam
ayat di atas Allah menjadikan indah dalam pandangan manusia saat hidup di dunia.
1.
Wanita.
2.
Anak-anak.
3.
Harta yang banyak.
4.
Perhiasan emas.
5.
Perak.
6.
Kuda pilihan.
7.
Hewan ternak.
8.
Sawah ladang.
Tujuan ayat ini adalah untuk mengingatkan manusia.
Agar tidak menuruti syahwatnya.
Dan melupakan perbuatan yang akan menghantarkan kepada kebahagiaan
akhirat.
Menurut M. Quraish Shihab, syahwat adalah kecenderungan hati yang
sulit terbendung.
Terhadap suatu yang bersifat material.
Dalam ayat di atas, disebutkan “Dijadikan indah”.
Kalimat ini adalah pasif (mabni
majhul), yang tidak disebut siapa subjeknya.
Prof. Dr. Wahbah Zuhaili, dalam Tafsir Munir, menyebut 2 pendapat
tentang subjek dalam ayat ini.
1.
Pendapat ke-1.
Yang menjadikan indah
adalah Allah.
Karena kecintaan terhadap
dunia adalah fitrah pemberian dari Allah.
Tujuannya untuk menguji manusia.
2.
Pendapat ke-2.
Yang menjadikan indah
adalah setan.
Tujuan setan adalah untuk
menyesatkan manusia.
Tujuan ayat ini bukan untuk melarang manusia untuk mencintai syahwatnya,
Tetap dibolehkan mencintainya, asalkan tidak berlebihan.
Tanda berlebihan dalam mencintainya, jika terlalu sibuk dengannya
dan meninggalkan agama.
Macam-macam kecintaan manusia terhadap syahwat.
WANITA
Wanita menempati urutan ke-1.
Karena cinta dunia adalah kenikmatan tertinggi dan sempurna.
Menurut M. Quraish Shihab, yang dimaksud “wanita” adalah juga “pria”.
Maksudnya adalah pria mencintai wanita dan wanita mencintai pria.
ANAK LAKI-LAKI
Ayat ini jelas menegaskan bahwa yang dijadikan indah bagi manusia
adalah kecintaan terhadap anak laki-laki.
Tapi, bukan berarti anak wanita tidak termasuk.
Anak, apa pun jenis kelaminnya, adalah salah satu hal yang dimaksud
ayat ini.
Pada poin sebelumnya, memang tidak disebut secara jelas kata pria.
Yang disebut hanya wanita.
Tapi disebutkannya anak laki-laki pada poin ini mewakili hal itu.
Dan tidak disebutakan anak wanita pada ayat ini telah terwakili kata “wanita” pada poin sebelumnya.
HARTA YANG BANYAK JENIS EMAS DAN PERAK
Syaikh Nawawi Banten dalam Marah Labid menjelaskan.
Bahwa disebut emas dan perak dicintai karena mencangkup harga semua
hal.
Sehingga pemilik keduanya adalah pemilik segala hal.
Siapa yang punya keduanya berarti punya semua hal.
Dalam konteks sekarang, termasuk semua harta.
Bukan hanya emas dan perak.
KUDA PILIHAN
Kuda pilihan akan mendukung bisnis dan perniagaan pemiliknya.
Orang yang punya kuda pilihan akan bersaing dan bangga terhadap kawannya.
Begitu penjelasan dalam tafsir al-Maraghi.
Dalam konteks sekarang, kendaraan mewah dan armada bisnis termasuk di
dalamnya.
HEWAN TERNAK
Yang dimaksud hewan ternak di sini adalah unta, sapi, dan domba.
Yang dipakai untuk mengembangkan kekayaaan.
Begitu penjelasan Al-Qasimi dalam Mahasin al-Takwil.
Dalam konteks sekarang, apa pun yang bisa mengembangkan kekayaan masuk
dalam kategori ini.
SAWAH LADANG
Sawah ladang ditempatkan terakhir.
Karena agar tanah bisa disebut sawah ladang tidak langsung instan.
Harus melewati proses tertentu.
Untuk menghasilkan sawah ladang yang siap ditanami.
Harus dibajak, ditanami benih, diairi, dan dirawat.
Pada akhir ayat ini.
Allah mengingatkan kita dengan kalimat,
“…dan di sisi Allah tempat kembali yang
baik (surga)”.
Maksudnya adalah anjuran
untuk mendapat kenikmatan hakiki dan abadi lewat syahwat yang fana seperti perincian
di atas.
Apa pun yang dimiliki seseorang.
Sejatinya adalah ujian dari Allah.
Allah ingin menguji seberapa besar cinta manusia terhadap syahwat
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Mereka yang lulus ujian.
Dan yang berhak mendapat surga adalah orang yang tidak terbujuk oleh
syahwat dunia.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment