Wednesday, July 21, 2021

10519. MEMPERLUAS PIKIRAN DENGAN KELUAR DARI TEMPURUNG

 




MEMPERLUAS PIKIRAN DENGAN KELUAR DARI TEMPURUNG

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

Memperluas pikiran dengan keluar dari tempurung untuk melihat dunia luar.

 

TEORI GROUNDSWELL

Yaitu kecenderungan sosial.

 

Bahwa manusia dalam mencari kebenaran bukan mencari dari sumber aslinya.

 

Tapi mencari kebenaran lewat teman atau kelompoknya.

 

Hal itu membuat manusia cenderung terisolasi dalam kelompoknya.

Karena yang dia percaya hanya bersumber dari kelompoknya saja.

 

Akibatnya, bisa muncul orang yang menjengkelkan.

 

Yaitu orang bodoh.

Tapi tak mau diluruskan.

 

Karena yang meluruskan bukan kelompoknya.

Dia hanya percaya kepada kelompoknya saja.

 

Kemudian muncul Cyberghettos.

 

TEORI CYBERGHETTOS

 

Yaitu orang-orang yang terisolasi dalam kelompoknya sendiri.

 

Dia merasa senang dengan suara kelompoknya sendiri.

 

Yang selalu senada dan seirama.

Dia tak terlatih dengan pikiran yang berbeda.

 

Sehingga pikirannya menjadi beku dan jumud.

 

TEORI ECHO CHAMBER

Yaitu ruang gaung (gema) untuk kelompoknya sendiri.

 

Semua suara dalam kelompok itu nadanya sama.

 

Tak boleh ada suara berbeda.

 

Sehingga wawasannya sempit.

 

 

TEORI FILTER BUBBLE

Yaitu orang-orang yang berkumpul dalam suatu kelompok yang senada.

 

Sehingga suara yang didengarnya selalu senada dan seirama.

 

Yaitu hanya suara dari kelompoknya sendiri.

 

Dan suara itu hanya yang sesuai dengan selera kelompoknya saja.

 

Suara orang lain yang berbeda tak akan bisa masuk dalam kelompok itu.

 

Sehingga tak mungkin ada orang yang saling menasihati.

 

Kecuali orang yang menasihati itu berasal dari kelompoknya sendiri.

 

 

GOOGLE DAN YOUTUBE PAHAM FILTER BUBBLE

 

Jika kita masuk ke situs tertentu.

 

Maka Google dan Youtube akan menawarkan banyak pilihan situs lainnya.

 

Yang sesuai dan mirip dengan selera kita.

 

Akibatnya, dengan internet orang merasa wawasannya makin luas.

 

Padahal sebaliknya.

Wawasannya makin sempit.

 

Karena ilmunya memang menumpuk.

 

Tapi dalam nada dan irama yang sama.

 

Sehingga, ilmunya tak bertambah.

 

Dia selalu mendapat pembenaran atas idenya.

 

Karena Google dan Youtube selalu mengirim ide yang sama.

 

Wawasannya menjadi sempit.

Karena dia tak pernah keluar dari sarangnya.

 

Untuk melihat kelompoknya dari sudut berbeda.

 

Dia tak pernah keluar dari “pigoranya”.

 

Padahal, kita sulit melihat suatu “gambar” secara utuh dan holisitik.

 

Jika kita masih berada dalam “pigora” yang sama.

 

Jika kita ingin melihat suatu gambar dalam pigora secara objektif dan menyeluruh.

 

Maka kita harus berani keluar dari pigora itu.

 

CARA MEMPERLUAS PIKIRAN

Jangan mengharamkan diri untuk melihat alternalif lain.

 

Jangan melarang diri sendiri untuk melihat sesuatu dari sudut  berbeda.

 

Agar wawasan kita menjadi luas.

 

Misalnya, orang yang suka tahlilan.

Tiap hari dia disuguhi dalil yang mendukung tahlilan.

Dan sebaliknya.

 

Orang yang tak suka tahlilan.

Tiap hari disuguhi dalil bahwa tahlil itu bid’ah.

 

Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 55.

 

ÙˆَØ¥ِØ°َا سَÙ…ِعُوا اللَّغْÙˆَ Ø£َعْرَضُوا عَÙ†ْÙ‡ُ ÙˆَÙ‚َالُوا Ù„َÙ†َا Ø£َعْÙ…َالُÙ†َا ÙˆَÙ„َÙƒُÙ…ْ Ø£َعْÙ…َالُÙƒُÙ…ْ سَÙ„َامٌ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ Ù„َا Ù†َبْتَغِÙŠ الْجَاهِÙ„ِينَ


Dan jika mereka mendengar perkataan tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata: "Bagi kami amal kami dan bagimu amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".

 

Ayat di atas memerintahkan untuk berpaling dari hal yang tak bermanfaat.

 

Internet memberi peluang untuk melihat apa pun.

Tapi kita harus selektif.

 

Hindari hoaks dan berita yang tak bermanfaat.

Agar jiwa dan pikiran kita tetap jernih.

 

Rasulullah bersabda,

“Hindari sifat dengki.

Karena dengki itu bisa memakan kebaikan.

Seperti api memakan kayu bakar.”

 

Jika dalam hati orang lslam masih ada kebencian kepada sesama orang lslam.

Maka orang itu belum beriman secara total.

 

Rasulullah bersabda,

“Sebarkan salam di antara kalian.

Agar kalian saling menyayangi.”


Rasulullah bersabda,

“Belum sempurna imannya seseorang.

Sampai dia mencintai saudaranya.

Seperti mencintai dirinya sendiri.”

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)

 

 

0 comments:

Post a Comment