SOAL TURUNNYA NABI
ISA PADA AKHIR ZAMAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Muhammadiyah.
Meyakini dalil
Al-Quran.
Dan hadis mutawatir.
Karena sesuai manhaj
Muhammadiyah.
Dalam soal keyakinan.
Muhammadiyah ikut dalil
Al-Quran
Dan hadis mutawatir.
Turunnya Nabi Isa.
Pada akhir zaman.
Tidak diterangkan Al-Quran.
Dan hadis mutawatir.
Tapi dalam hadis sahih
saja.
Al-Quran surah Ali
Imran (surah ke-3) ayat 55.
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي
مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا
وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ ۖ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ
فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
(Ingatlah), ketika Allah
berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir
ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta
membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang
mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya
kepada Aku kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal yang selalu
kamu berselisih padanya".
Pemahaman ayat ini.
1.
Sebagian ulama berpendapat.
Dengan takwil.
Yaitu “taqdim ta’khir”.
(mendulukan dan
mengemudiankan).
Artinya.
Allah mengangkat Nabi lsa ke langit.
Dalam keadaan hidup jasad dan rohnya.
Kelak pada akhir zaman.
Nabi lsa turun.
Untuk menerapkan syariat Islam.
Kemudian Allah mematikannya.
Pendapat ini.
Untuk menampung
sejumlah hadis sahih.
Bahwa Nabi Isa akan
turun ke bumi.
Pada akhir zaman.
Meskipun hadis itu.
Tidak sampai derajat
mutawatir.
2.
Sebagian ulama berpendapat.
Bahwa perkataan “التوفى” (diwafatkan).
Yaitu الأَمَاتَةُ
اْلعَادِيَةُ
Artinya.
Kematian biasa secara
fisik.
Dan “الرفع”
Yaitu رَفْعُ الرُّوحِ
وَاْلمَكَانَةِ لاَ اْلمَكَانَ كَمَا قَالَ تَعَالَى فَي شَأْنِ إِدْرِيسَ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ: وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًا
Artinya mengangkat derajat
Nabi lsa.
Bukan dalam arti
fisik.
Seperti firman Allah.
Tentang Nabi Idris.
“Dan telah kami angkat dia (Idris) dalam kedudukan
tinggi (mulia).
Muhammadiyah.
Condong ikut pendapat kedua.
Dan menilai tidak perlu adanya:
“taqdim dan ta’khir”.
Pendapat Muhammadiyah.
Soal Imam Mahdi.
Yang akan muncul
pada akhir zaman.
Bahwa paham tentang Imam
Mahdi.
Berkembang dalam Syiah
Imamiyah.
Menurut Syiah
Imamiyah.
Pada akhir zaman.
Akan datang khalifah
adil.
Keturunan Ali bin
Abi Thalib.
Dengan nama Mahdi.
Yang akan berkuasa di
dunia Islam.
Paham tentang Imam Mahdi.
Awalnya strategi Syiah Imamiyah.
Untuk mengimbangi kerajaan Bani Umayah.
Yang menindas pengikut Ali bin Abi Thalib.
Saat itu.
Kini.
Menunggu munculnya Imam Mahdi.
Dunia dipimpin tokoh spiritual Syiah gaib.
Dengan mudah dibantah.
Bahwa kerajaan batin itu.
Tak ada.
Hal itu hanya imajinasi orang Syiah.
Tak bisa diterima akal dan naql (syara).
Begitu pula Imam Mahdi.
Dalam masyarakat Jawa.
Yang disebut Ratu Adil.
Muhammadiyah.
Tidak meyakini adanya Imam Mahdi.
Dan Ratu Adil.
Karena tidak berdasar dalil mutawatir.
Soal Imam Mahdi.
Dipakai oleh musuh
Islam.
Untuk merusak Islam.
Kesimpulan.
1.
Keyakinan terhadap lmam Mahdi .
Bagian keyakinan
terhadap hal ghaib.
Hal itu benar.
Menurut hadis
mutawatir ma’nawi.
2.
Terkait munculnya klaim pihak tertentu.
yang mengaku sebagai lmam Mahdi.
Umat Islam agar berhati-hati.
Dan tidak mudah
percaya.
Pada klaim yang
tidak jelas benarnya.
3.
Umat Islam agar bersikap kritis.
Dan terus mengkaji soal ini.
Lewat sumber yang jelas.
Yaitu Al-Qur’an dan Sunah.
(Sumber suara.muhammdiyah)
0 comments:
Post a Comment