MAKNA HADIS SAHIH MUTAWATIR AHAD HASAN DAN DAIF
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Hadis sahih.
Yaitu hadis ditinjau dari segi:
1.
Autentik.
2.
Historis.
3.
Kebenaran isinya.
Kata “sahih”.
Yaitu pembagian hadis.
Dilihat dari betul atau tidaknya.
Berasal dari Rasulullah.
Dan tingkat derajatnya.
Dapat diterima sebagai hujah syar‘i.
Sahih.
Artinya sah atau autentik.
Hadis mutawatir.
Yaitu hadis dilihat
dari segi banyak atau sedikitnya.
Jalur riwayat.
Para ahli hadis
menganggap.
Bahwa hadis
mutawatir pasti sahih.
Karena banyaknya
jalur riwayat hadis.
Memberi jaminan sah
dan autentik.
Tapi hadis sahih.
Tidak selalu
mutawatir.
Hadis sahih ada
yang:
1.
Mutawatir.
2.
Tak mutawatir.
Hadis sahih tidak
mutawatir mencakup:
1.
Hadis sahih yang ahad.
2.
Hadis sahih yang masyhur.
Hadis sahih
mutawatir.
Yaitu hadis sahih
dan mutawatir.
Artinya.
1.
Sahih.
Dalam segi sah dan
autentik.
Asalnya dari
Rasulullah.
2.
Mutawatir.
Dalam segi jumlah
jalur riwayat.
Dalam segi autentik.
Ada 3 macam hadis, yaitu:
1.
Hadis sahih.
2.
Hadis hasan.
3.
Hadis daif.
Hadis sahih.
Yaitu hadis yang:
1.
Sanadnya tersambung.
2.
Para perawi adil.
3.
Para perawi dabit.
4.
Tak janggal.
5.
Tak cacat.
Sanad tersambung.
Yaitu perawi sezaman dengan sumber hadisnya.
Artinya saat sumber hadis meninggal.
Perawi harus sudah dalam usia belajar.
Imam Bukhari menambah syarat.
Perawi harus terbukti.
Pernah bertemu dengan sumber hadis.
Syarat adil, yaitu:
1.
Islam.
2.
Berakal.
3.
Tak berbuat bid’ah.
4.
Tak berbuat maksiat.
Syarat dabit.
Yaitu kuasai materi.
Dan terhindar dari salah.
Tak janggal.
Yaitu tak berlawanan hadis lain.
Yang lebih kuat.
Tak cacat.
Yaitu perwai paham bedanya.
Hadis mursal dan muttasil.
Maukuf dan marfuk.
Hadis hasan.
Kriteria sama dengan
hadis sahih.
Tapi beda kriteria
ketiga.
Yaitu dabit perawi.
Dalam hadis sahih.
Dabit rawi harus
sempurna.
Hadis hasan.
Cukup dabit minimal.
Hadits daif.
Tak penuhi 5 syarat
di atas.
1.
Sanadnya putus.
2.
Perawi tidak adil.
3.
Perawi tidak dabit.
4.
Bertentangn hadis lain lebih kuat.
5.
Cacat.
Para ulama sepakat.
1.
Hadis sahih.
2.
Hadits hasan.
Bisa jadi hujah (dasar) agama.
Hadis daif.
Tidak bisa jadi hujah.
Dalam jumlah jalur riwayat.
Atau jalur sanad.
Hadis dibagi 3 macam, yaitu:
1.
Mutawatir.
2.
Masyhur.
3.
Ahad.
Hadis mutawatir.
Diriwayatkan dan dilaporkan.
Berdasar fakta indera.
Lewat banyak sanad.
Mustahil para rawi sepakat dusta.
Kesimpulan.
1.Hadis yang diamalkan.
Bukan hanya hadis
sahih yang mutawatir saja.
Tapi juga hadis
sahih masyhur ahad dan hadis hasan.
2.Hadis daif jadi hadis hasan lighairihi.
Karena saling
menguatkan.
Banyak jalannya.
Tak bertentangan
dengan Al-Quran dan hadis sahih.
Bisa jadi dasar
hukum agama.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment