ADA 3
ARTI MALAM LAILATUL QADAR
Oleh:
Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Kata
“Qadar”.
Dipakai
dalam 3 arti.
Yaitu:
1)
Penetapan dan pengaturan.
2)
Mulia.
3)
Sempit.
1.
Kata “Qadar”.
Artinya
“penetapan dan pengaturan”.
Lailatul
Qadar.
Yaitu malam
penetapan Allah.
Bagi
perjalanan hidup manusia.
Sebagian
ulama memahami.
Penetapan
perjalanan hidup manusia.
Dalam 1
tahun.
Pendapat ini.
Dikuatkan
firman Allah.
Al-Quran
surah Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami yang
memberi peringatan.
Al-Quran
turun pada malam Lailatul Qadar.
Artinya
pada malam itu.
Allah mengatur dan menetapkan.
Khitah
dan strategi Nabi Muhammad.
Guna
mengajak manusia.
Kepada
agama yang benar.
Akhirnya
akan menetapkan.
Perjalanan
sejarah umat manusia.
Secara
individu dan kelompok.
2.
Kata “Qadar” artinya “Kemuliaan”.
Malam
itu malam mulia.
Tak
ada bandingnya.
Terpilih
malam awal turun Al-Quran.
Dan
titik awal segala kemuliaan.
Yang
dapat diraih.
3.
Kata “Qadar” artinya “sempit”.
Malam
Lailatul Qadar.
Malam
yang sempit.
Banyak
malaikat turun ke bumi.
Al-Quran
surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 1-5.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam
kemuliaan.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ
فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ
الْفَجْرِ
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Ketiga
arti itu.
Bisa benar
semuanya.
Malam
itu malam mulia.
Dapat tentukan
masa depan manusia.
Para
malaikat turun ke bumi.
Bawa damai
dan ketenangan.
Apakah Lailatul Qadar .
Datang
hanya 1 kali saja.
Yaitu ketika
turunnya Al-Quran.
Pada 15
abad lalu?
Sebagian
ulama berpendapat.
Malam
Lailatul Qadar.
Hanya
datang 1 kali saja.
Hanya pada
zaman Nabi.
Al-Quran jelaskan.
Wahyu
Allah turun pada Lailatul Qadar.
Umat
Islam yakin.
Al-Quran
telah sempurna.
Tak
ada lagi wahyu.
Setelah
Nabi wafat.
Malam
mulia itu.
Tak
akan hadir lagi.
Mayoritas
ulama berpendapat.
Malam
Lailatul Qadr.
Terjadi
tiap bulan Ramadan.
Nabi menganjurkan.
Umat
Islam untuk siapkan jiwa.
Sambut
malam mulia itu.
Secara
khusus 10 malam ganjil.
Bulan
Ramadan.
Para
ulama berpendapat.
Awal
turunnya Al-Quran.
Pada 15
abad lalu.
Pada
malam Lailatul Qadar.
Tapi
malam mulia itu.
Hadir tiap
tahun.
Pada
bulan Ramadan.
Malam mulia
tak hanya.
Karena
Al-Quran turun.
Tapi ada
faktor intern.
Pada
malam itu sendiri.
Pendapat
ulama dikuatkan.
Bentuk kata kerja “mudharik”.
Atau
“present tense”.
“Tanazzalalul
malaikatu war ruh”.
Kata
“Tanazzal”.
Kandung
arti “sinambung”.
Terjadinya
sesuatu.
Pada saat
sekarang.
Dan
masa datang.
Apakah malam “Lailatul Qadar”.
Menjumpai
tiap orang.
Yang
tidak tidur
Pada
malam hadirnya?”
Sebagian
umat Islam.
Anggapnya
demikian.
Para ulama berpendapat.
Orang berjumpa
Lailatul Qadar.
Yaitu orang
suci jiwanya.
Dan siap
sambut datangnya.
Kebaikan dan keistimewaan.
Malam
Lailatul Qadar.
Hanya temui
orang baik saja.
Seperti
tamu agung.
Hanya jumpa
orang tertentu saja.
Bulan
Ramadan.
Bulan
penyucian jiwa.
Malam
Lailatul Qadar.
Hadir
di bulan Ramadan.
Nabi perintah
menyambutnya.
Pada
10 malam ganjil terakhir.
Orang berpuasa 20 hari.
Dalam
bulan Ramadan.
Meningkat
kesadaran.
Dan suci
jiwanya.
Malam
mulia mungkin berkenan.
Mampir
menemuinya.
Nabi
anjurkan iktikaf.
Berdiam
dan merenung di masjid.
Pada
10 hari terakhir.
Bulan
Ramadan.
Jiwa siap
dan kesadaran bersemi.
Dan
Lailatul Qadar temui seseorang.
Jadi malam
“qadar” atau “penentuan”.
Perjalanan
sejarah hidupnya.
Pada
masa mendatang.
Titik
awal meraih kemuliaan dan kejayaan.
Hidup dunia
dan akhirat kelak.
Malaikat
menyertai dan membimbingnya.
Menuju
kebaikan.
Tiap orang merasa 2 macam bisikan.
Yaitu:
1)
Baik.
2)
Jelek.
Malaikat
membisikkan kebaikan.
Tapi setan
bisikkan keburukan.
Para
malaiakat turun.
Pada
malam Lailatul Qadar.
Temui
orang yang menyambutnya.
Jiwa
orang itu.
Terdorong
berbuat baik.
Merasa
aman dan damai.
Berbuat
kebaikan.
Salah
satu doa.
Paling
dianjurkan.
Malam
Lailatul Qadar.
“Rabbana atina fid dunya hasanah.
Wa fil
akhirati hasanah.
Wa
qina adzaban nar”.
“Wahai Tuhan kami.
Anugerahkan
pada kami.
Kebajikan
dunia dan akhirat.
Dan
jauhkan dari siksa neraka”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
0 comments:
Post a Comment