Monday, April 1, 2024

33179. ADA 3 ARTI LAILATUL QADAR

 


ADA 3 ARTI MALAM LAILATUL QADAR

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.


 

 

Kata “Qadar”.

Dipakai dalam 3 arti.

 

Yaitu:

1)        Penetapan dan pengaturan.

2)        Mulia.

3)        Sempit.

 

1.        Kata “Qadar”.

Artinya “penetapan dan pengaturan”.

 

Lailatul Qadar.

Yaitu malam penetapan Allah.

Bagi perjalanan hidup manusia.

 

 

Sebagian ulama memahami.

Penetapan perjalanan hidup manusia.

Dalam 1 tahun.


 Pendapat ini.

Dikuatkan firman Allah.

 

Al-Quran surah Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 3.


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

 

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan.

 

Al-Quran turun pada malam Lailatul Qadar.

Artinya pada malam itu.

 

 Allah mengatur dan menetapkan.

Khitah dan strategi Nabi Muhammad.

 

Guna mengajak manusia.

Kepada agama yang benar.

 

Akhirnya akan menetapkan.

Perjalanan sejarah umat manusia.

Secara individu dan kelompok.

 

 

2.        Kata “Qadar” artinya “Kemuliaan”.

 

Malam itu malam mulia.

Tak ada bandingnya.

 

Terpilih malam awal turun Al-Quran.

Dan titik awal segala kemuliaan.

Yang dapat diraih.

 

 

 

 

 

3.        Kata “Qadar” artinya “sempit”.

 

Malam Lailatul Qadar.

Malam yang sempit.

 

Banyak malaikat turun ke bumi.

 

Al-Quran surah Al-Qadar (surah ke-97) ayat 1-5.

 


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.

 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

 

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

 

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

 

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan.

 

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

 

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

 

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

 

 

Ketiga arti itu.

Bisa benar semuanya.

 

Malam itu malam mulia.

Dapat tentukan masa depan manusia.

 

Para malaikat turun ke bumi.

Bawa damai dan ketenangan.


 Apakah Lailatul Qadar .

Datang hanya 1 kali saja.

 

Yaitu ketika turunnya Al-Quran.

Pada 15 abad lalu?

 

 Sebagian ulama berpendapat.

Malam Lailatul Qadar.

 

Hanya datang 1 kali saja.

Hanya pada zaman Nabi. 

 

 Al-Quran jelaskan.

Wahyu Allah turun pada Lailatul Qadar.

 

Umat Islam yakin.

Al-Quran telah sempurna.

 

Tak ada lagi wahyu.

Setelah Nabi wafat.

 

Malam mulia itu.

Tak akan hadir lagi.

 

 Mayoritas ulama berpendapat.

Malam Lailatul Qadr.

Terjadi tiap bulan Ramadan.


  Nabi menganjurkan.

Umat Islam untuk siapkan jiwa.

Sambut malam mulia itu.

 

Secara khusus 10 malam ganjil.

Bulan Ramadan.  

 

Para ulama berpendapat.

Awal turunnya Al-Quran.

 

Pada 15 abad  lalu.

Pada malam Lailatul Qadar.

 

Tapi malam mulia itu.

Hadir tiap tahun.

 

Pada bulan Ramadan.

Malam mulia tak hanya.

Karena Al-Quran  turun.

 

Tapi ada faktor intern.

Pada malam itu sendiri.

 

 Pendapat ulama dikuatkan.

 Bentuk kata kerja “mudharik”.

 

Atau “present tense”.

“Tanazzalalul malaikatu war ruh”.

 

Kata “Tanazzal”.

Kandung arti “sinambung”.

 

Terjadinya sesuatu.

Pada saat sekarang.

Dan masa datang.


  Apakah malam “Lailatul Qadar”.

Menjumpai tiap orang.

 

Yang tidak tidur

Pada malam hadirnya?”

 

Sebagian umat Islam.

Anggapnya demikian.


 Para ulama berpendapat.

Orang berjumpa Lailatul Qadar.

 

Yaitu orang suci jiwanya.

Dan siap sambut datangnya. 

 


Kebaikan dan keistimewaan.

Malam Lailatul Qadar.

 

Hanya temui orang baik saja.

Seperti tamu agung.

Hanya jumpa orang tertentu saja.

 

 Bulan Ramadan.

Bulan penyucian jiwa.

 

Malam Lailatul Qadar.

Hadir di bulan Ramadan.

 

Nabi perintah menyambutnya.

Pada 10 malam ganjil terakhir.

 


 Orang berpuasa 20 hari.

Dalam bulan Ramadan.

 

Meningkat  kesadaran.

Dan suci jiwanya.

 

Malam mulia mungkin berkenan.

Mampir menemuinya.

 

 Nabi anjurkan iktikaf.

Berdiam dan merenung di masjid.

 

Pada 10 hari terakhir.

Bulan Ramadan.

 

Jiwa siap dan kesadaran bersemi.

Dan Lailatul Qadar temui seseorang.

 

Jadi malam “qadar” atau “penentuan”.

Perjalanan sejarah hidupnya.

Pada masa mendatang.

 

Titik awal meraih kemuliaan dan kejayaan.

Hidup dunia dan akhirat kelak.

 

Malaikat menyertai dan membimbingnya.

Menuju kebaikan.


Tiap orang merasa 2 macam bisikan.

Yaitu:

 

1)                Baik.

2)                Jelek.

Malaikat membisikkan kebaikan.

Tapi setan bisikkan keburukan.

 

 Para malaiakat turun.

Pada malam Lailatul Qadar.

 

Temui orang yang menyambutnya.

Jiwa orang itu.

 

Terdorong berbuat baik.

Merasa aman dan damai.

Berbuat kebaikan.

 

Salah satu doa.

Paling dianjurkan.

 

Malam Lailatul Qadar.

 

 “Rabbana atina fid dunya hasanah.

Wa fil akhirati hasanah.

Wa qina adzaban nar”.

 

 “Wahai Tuhan kami.

Anugerahkan pada kami.

 

Kebajikan dunia dan akhirat.

Dan jauhkan dari siksa neraka”.

 

 


Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

0 comments:

Post a Comment