Thursday, July 16, 2020

4918. SYARAT, RUKUN, DAN WAJIB HAJI


Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
A.   Dasar hukum ibadah haji.
1.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 158.
إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ ٱلْبَيْتَ أَوِ ٱعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ ٱللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

      Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syi`ar Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

2.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 196.
وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا ٱسْتَيْسَرَ مِنَ ٱلْهَدْىِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا۟ رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ ٱلْهَدْىُ مَحِلَّهُۥ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِۦٓ أَذًى مِّن رَّأْسِهِۦ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَآ أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِٱلْعُمْرَةِ إِلَى ٱلْحَجِّ فَمَا ٱسْتَيْسَرَ مِنَ ٱلْهَدْىِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٍ فِى ٱلْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُۥ حَاضِرِى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

      Dan sempurnakan ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidilharam (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

3.    Allah berfirman,”Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.”

4.    Al-Quran surah Ali Imram (surah ke-3) ayat 97.
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

      Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
5.    Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 2.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

      Hai orang-orang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedangkan mereka mencari karunia dan keridaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

6.    Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 27.
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.


B.   Syarat, rukun, dan wajib dalam ibadah haji.
1.    Syarat ibadah haji.
1)    Islam
2)    Berakal
3)    Balig
4)    Mampu.
(Keterangan: Jika tidak memenuhi semua syaratnya, maka tidak wajib ibadah haji ke Mekah).

2.    Rukun ibadah haji.
1)    Ihram
2)    Wukuf
3)    Tawaf
4)    Sai.
(Keterangan: Rukun harus dikerjakan, jika tidak dikerjakan, maka hajinya batal).

3.    Wajib dalam ibadah haji.
1)    Ihram dari mikat
2)    Mabid di Muzdalifah
3)    Tanggal 10 Zulhijah: Melontar jumrah Aqabah (tugu ke-3).
4)    Tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah: Melontar jumrah Ula (tugu ke-1), Wusta (tugu ke-2), Aqabah (tugu ke-3).
5)    Mabit di Mina
6)    Tawaf wada (perpisahan)
7)    Meninggalkan larangan ihram.
(Keterangan: Wajib perlu dikerjakan, jika tidak dikerjakan, maka diganti dam /denda).

C.   Macam macam ibadah haji.
1.    Haji ifrad (mendahulukan haji, baru mengerjakan umrah)
2.    Haji tamattu’ (mendahulukan umrah, baru mengerjakan haji)
3.    Haji qiran (mengerjakan haji dan umrah serentak)

D.   Syarat, rukun, dan wajib ibadah umrah.
1.    Syarat ibadah umrah.
1)    Islam
2)    Berakal
3)    Balig
4)    Mampu.
(Keterangan: Jika tidak memenuhi semua syaratnya, maka tidak wajib ibadah umrah ke Mekah).

2.    Rukun ibadah umrah
1)    Ihram.
2)    Tawaf
3)    Sai
4)    Tahalul (gunting rambut)
5)    Tertib rukun
(Keterangan: Rukun harus dikerjakan, jika tidak dikerjakan, maka umrahnya batal).

3.    Wajib dalam ibadah umrah
1)    Ihram dari mikat
2)    Meninggalkan larangan umrah.
(Keterangan: Wajib perlu dikerjakan, jika tidak dikerjakan, maka diganti dam/denda).

E.   Syarat dan macam-macam tawaf.
1.    Syarat tawaf.
1)    Menutup aurat.
2)    Suci dari hadas dan najis.
3)    Kakbah di sebelah kiri.
4)    Mulai dari Hajar Aswad.
5)    Keliling 7 kali.
6)    Di dalam Masjidil Haram.

2.    Macam-macam tawaf.
1)    Tawaf qudum ( baru datang di Mekah)
2)    Tawaf ifadah (rukun haji)
3)    Tawaf wada ( perpisahan)
4)    Tawaf tahalul (menghalalkan ihram)
5)    Tawaf nazar
6)    Tawaf sunah

F.    Syarat sai.
1.    Mulai dari Safa berakhir di Marwa
2.    Keliling 7 kali.
3.    Mengerjakan sai,  setelah selesai tawaf.
4.    Tahalul (menggunting rambut), setelah selesai sai.
5.    Tertib.

G.   Mikat makani dan zamani ibadah haji dan umrah.
1.    Mikat makani (tempat mulai ihram).
1)    Bir Ali (ZulHulaihah).
2)    Juhfah.
3)    Yalamlam.
4)    Qarnul Manazil.
5)    ZatuIrqin.
2.    Mikat zamani (waktu mulai ihram) ibadah haji.
1)    Mulai 1 Syawal sampai terbit fajar 10 Zulhijah. 
3.    Mikat zamani (waktu mulai ihram) ibadah umrah.
1)    Umrah dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun.

H.   Syarat melontar jumrah
1.    Melontar 7 kali (satu persatu)
2.    Berurutan Ula (tugu ke1), Wusta (tugu ke-2), dan Aqabah (tugu ke3).
3.    Melontar dengan batu kerikil (dilarang selain batu kerikil).

I.      Larangan ihram
1.    Untuk pria:
1)    Dilarang menggunakan pakaian berjahit.
2)    Dilarnag memakai penutup melekat di kepala.
(Jika dilanggar, maka harus membayar dam/denda).
2.    Untuk wanita.
1)    Dilarang menutup wajah dan dua tapak tangan.
(Jika dilanngar, mak harus membayar fidiah (wanita).
3.    Untuk pria dan wanita.
1)    Dilarang memakai wewangian badan dan baju, setelah memakai ihram.
2)    Dilarang menggunakan minyak rambut.
3)    Dilarang mencabut bulu dan rambut.
4)    Dilarang memotong kuku.
5)    Dilarang memangkas rambut.
 (Jikadilanggar, maka harus membayar fidiah).
6)    Dilarang menikah, menikahkan, atau wakil pernikahan.
7)    Dilarang bercumbu dan bersetubuh.
8)    Dilarang berburu atau membunuh hewan darat liar yang halal dimakan.

J.    Tahalul awal (bebas dari larangan ihram)
1.    Melontar jumrah Aqabah.
2.    Tawaf dan sai
3.    Menggunting rambut (tahalul).
(Keterangan: Jika  telah mengerjakan 2 hal dari 3 hal di atas, maka jemaah bebas dari larangan ihram, tapi masih dilarang hubungan badan suami istri).



CATATAN HAJI 2018
Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur. Ketua regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya.

Daftar Pustaka
1.    Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-80, Bandung, 2017.
2.    Panduan Perjalanan Haji, 2018, Departemen Agama RI
3.    Bimbingan Manasik Haji, 2018, Departemen Agama RI
4.    Hikmah Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI
5.    Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI
6.    Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
7.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.





Related Posts:

0 comments:

Post a Comment