ADA 2 CARA SALAT TARAWIH MUHAMMADIYAH
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Muhammadiyah memutuskan awal puasa 1 Ramadan adalah Selasa, 13 April
2021.
Salat tarawih dimulai malam ini, Senin (12/4).
Salat tarawih berjamaah di masjid boleh dikerjakan di daerah tak punya
kasus Covid-19.
Pada bulan Ramadan dikenal
2 jenis ibadah khas.
Yakni ibadah puasa dan salat
tarawih.
Juga tadarus atau mengaji Al-Quran
lebih diperbanyak lagi.
Salat tarawih punya tata
cara berdasar pendapat para ulama.
Pada dasarnya salat
tarawih sama dengan salat malam.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah
Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani menjelaskan.
Pada prinsipnya salat tarawih
sama dengan salat malam.
Sehingga umat Islam agar berlapang
dada menerima perbedaan.
Imam Hanafi, Syafi’i, Hambali
melakukan salat tarawih 20 rakaat ditambah 1 witir.
Imam Malik melakukan salat
tarawih 36 rakaat ditutup witir.
Menurut Agus, beberapa
ulama atsar dan sahabat Nabi bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat salat
tarawih.
“Salat tarawih disebut salat
lail (salat malam).
Atau salat setelah bangun
tidur disebut salat tahajud.
Kalau dilakukan di bulan
Ramadan disebut tarawih.
Karena ada jeda
istirahatnya,” terang Agus.
Muhammadiyah mengikuti
tata cara Rasulullah.
Yakni salat tarawih dengan
2 macam pilihan caranya.
TARAWIH 4-4-3
Muhammadiyah memakai
formasi 4-4-3.
Berdasar hadis riwayat Bukhari
dan Muslim.
Bunda ‘Aisyah berkata,
“Rasulullah tidak pernah
melakukan salat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat.
Rasulullah salat 4 rakaat.
Dan jangan engkau tanya
bagaimana bagus dan indahnya.
Kemudian, Rasulullah salat
lagi 4 rakaat.
Dan jangan engkau tanya
bagaimana indah dan panjangnya.
Kemudian beliau salat lagi
3 rakaat (witir).”
Rakaat ke-1 witir, membaca
surah Al-A’la.
Rakaat ke-2, membaca surah
Al-Kafirun.
Dan rakaat ke-3, membaca surah
Al-Ikhlas.
Atau bisa 3 qul itu (Al-Ikhlas, Al-Falaq,
An-Nas),” jelas Agus.
Jadi, salat tarawih 8
rakaat ditambah 3 salat witir.
TARAWIH 2-2-2-2-2-1
Pilihan ke-2, Muhammadiyah
memakai formasi 2-2-2-2-2 ditambah 1 witir.
Berdasar hadis riwayat
Muslim dari sahabat Ibn Abbas.
“Aku berdiri di samping Rasulullah.
Kemudian Rasulullah
meletakkan tangan kanannya di kepalaku.
Dan dipegangnya telinga
kananku dan ditelitinya.
Lalu Rasulullah salat 2
rakaat.
Kemudian 2 rakaat, lalu 2
rakaat, dan 2 rakaat lagi.
Selanjutnya Rasulullah
salat witir.
Kemudian Rasulullah
tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan.
Maka bangunlah Rasulullah
dan salat 2 rakaat singkat-singkat.
Kemudian pergi melakukan salat
subuh.”
Majelis Tarjih Muhammadiyah
memilih 2 cara tadi.
Jadi warga Muhammadiyah
bisa memilih salah 1 dari 2 tadi.
Karena itu tanawu’ ibadah.
Pilihan dalam ibadah,”
ungkapnya.
KAPAN WAKTU SALAT TARAWIH
Salat tarawih boleh
dikerjakan di awal waktu setelah salat Isya.
Atau di tengah malam.
Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan panduan ibadah Ramadan di masa pandemi
1442 Hijriyah.
Salah satunya himbauan
salat tarawih di rumah.
Muhammadiyah membolehkan salat
tarawih di masjid bagi daerah yang tak punya kasus penularan Covid-19.
PROKES SALAT TARAWIH
1.
Shafnya berjarak.
2.
Pakai masker.
3.
Jemaah terbatas warga
setempat.
4.
Anak-anak, lansia, dan
orang sakit dianjurkan tak ke masjid.
5.
Membawa peralatan salat
sendiri.
6.
Melakukan protokol
kesehatan sebelum masuk masjid.
7.
Takmir memastikan masjid
sesuai protokol kesehatan baik sebelum dan sesudah tarawih.
(Sumber internet)
0 comments:
Post a Comment