Monday, July 12, 2021

110392. CARA HIDUP TERBAIK ADALAH YANG SEIMBANG

 







CARA HIDUP TERBAIK ADALAH YANG SEIMBANG

Oleh: Drs. H M Yusron Hadi, MM

 

 

TEORI JALAN TENGAH

Semua yang baik dan utama disebut: Iktidalat.

 

Yaitu seimbang dan serasi.

 

Hakikat seimbang adalah pertengahan antara ekstrem kurang dan ekstrem lebih.

 

 Al-Wasath adalah pertengahan.

 

Posisi tengah adalah keadaan jiwa yang membawa kepada situasi utama.

Al-fadilat adalah situasi utama.

 

Posisi tengah al-bahimiyah adalah al-iffah.

Yaitu kesucian diri.

 

Posisi tengah al-ghatbiyah adalah al-syajaah.

Yaitu keberanian.

 

Posisi tengah al-natiqat adalah al-hikmah.

Yaitu kebijaksanaan.

 

Posisi tengah gabungannya adalah al-adalah.

Yaitu keadilan.

 

 

Dalam hidup perlu seimbang antara harapan dan ketakutan.

 

Harapan itu gas.

 

Dan ketakutan itu rem.

 

Memakai gas dan rem harus seimbang.

 

Harus tahu kapan pakai gas.

 

Dan kapan pakai rem.

 

Jika pakai gas terus, hidup akan bahaya.

 

Tapi jika pakai rem terus, kehidupan tak pernah maju.

 

Kita harus tahu kapan waktunya ngerem.

 

 Dan kapan waktunya ngegas.

 

Kapan waktunya bicara.

 Dan kapan waktunya diam.

 

Tahu kapan jalan dan tahu kapan berhenti.

 

Hal itu dalam filsafat disebut kebijaksanaan.

 

 

Orang bijaksana itu tahu kapan dia harus maju.

Dan kapan dia harus mundur.

 

Dia tahu waktunya di depan.

Dan dia tahu waktunya di belakang saja.

 

Itu bijaksana.

 

 

Ada yang memisalkan harapan dan ketakutan.

 

 

Seperti 2 sayap burung.

 

Jika keduanya fungsional.

 

Maka burung bisa terbang dengan baik.

 

Harapan adalah terjadi hal baik di depan.

 

Ketakutan adalah terjadi hal jelek di depan.

 

Harapan dan ketakutan itu manusiawi.

 

Semua orang terkadang punya rasa takut, gelisah, sedih, dan galau.

 

 

Di balik semua peristiwa yang terjadi.

 

Ada ketakutan tersembunyi.

 

Misalnya, takut jagonya kalah.

 

Takut organisasinya runtuh.

Takut nama baiknya hancur.

 

Dan jenis takut lainnya.

 

Manfaat takut adalah untuk menjaga diri.

 

Agar selamat.

 

Misalnya, naik sepeda motor takut kehujanan.

 

Maka membawa jas hujan.

 

Jika kehujanan nanti takut sakit.

 

 

Harapan dan ketakutan harus dikelola dengan baik

 

 

Agar hidup bisa seimbang dan baik.

 

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)

0 comments:

Post a Comment