CARA HIDUP TERBAIK ADALAH YANG SEIMBANG
Oleh: Drs. H M Yusron Hadi, MM
TEORI JALAN TENGAH
Semua yang baik dan utama disebut: Iktidalat.
Yaitu seimbang dan serasi.
Hakikat seimbang adalah pertengahan antara ekstrem kurang dan
ekstrem lebih.
Al-Wasath adalah
pertengahan.
Posisi tengah adalah keadaan jiwa yang membawa kepada situasi
utama.
Al-fadilat adalah situasi utama.
Posisi tengah al-bahimiyah adalah al-iffah.
Yaitu kesucian diri.
Posisi tengah al-ghatbiyah adalah al-syajaah.
Yaitu keberanian.
Posisi tengah al-natiqat adalah al-hikmah.
Yaitu kebijaksanaan.
Posisi tengah gabungannya adalah al-adalah.
Yaitu keadilan.
Dalam hidup perlu seimbang antara harapan dan ketakutan.
Harapan itu gas.
Dan ketakutan itu rem.
Memakai gas dan rem harus seimbang.
Harus tahu kapan pakai gas.
Dan kapan pakai rem.
Jika pakai gas terus, hidup akan bahaya.
Tapi jika pakai rem terus, kehidupan tak pernah maju.
Kita harus tahu kapan waktunya ngerem.
Dan kapan waktunya ngegas.
Kapan waktunya bicara.
Dan kapan waktunya diam.
Tahu kapan jalan dan tahu kapan berhenti.
Hal itu dalam filsafat disebut kebijaksanaan.
Orang bijaksana
itu tahu kapan dia harus maju.
Dan kapan dia harus
mundur.
Dia tahu waktunya
di depan.
Dan dia tahu waktunya
di belakang saja.
Itu bijaksana.
Ada yang memisalkan harapan dan ketakutan.
Seperti 2 sayap burung.
Jika keduanya fungsional.
Maka burung bisa terbang dengan baik.
Harapan adalah
terjadi hal baik di depan.
Ketakutan adalah
terjadi hal jelek di depan.
Harapan dan ketakutan
itu manusiawi.
Semua orang terkadang
punya rasa takut, gelisah, sedih, dan galau.
Di balik semua
peristiwa yang terjadi.
Ada ketakutan tersembunyi.
Misalnya, takut
jagonya kalah.
Takut organisasinya
runtuh.
Takut nama baiknya
hancur.
Dan jenis takut
lainnya.
Manfaat takut adalah
untuk menjaga diri.
Agar selamat.
Misalnya, naik
sepeda motor takut kehujanan.
Maka membawa jas
hujan.
Jika kehujanan
nanti takut sakit.
Harapan dan ketakutan
harus dikelola dengan baik
Agar hidup bisa
seimbang dan baik.
(Sumber Ngaji Filsafat
Dr Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment