PILIH
PEMIMPIN MUMPUNI BUKAN YANG SUKSES MENIPU BANYAK ORANG
Oleh: Drs. H.M. Yusron
Hadi, M.M.
Anies Baswedan.
Jadi pembicara
Bloomberg NEF
Summit.
Side event di
G20 dan B20.
Tahun 2022.
Di Bali.
Pengamat komunikasi politik.
Universitas Esa Unggul.
M. Jamiluddin Ritonga berpesan.
Sudah saatnya.
Warga meninggalkan
pemimpin.
Yang hanya bermodal:
1)
Pencitraan semu.
2)
Dukungan dana oligarki.
Oligarki ekonomi.
Yaitu sedikit orang.
Kuasai sebagian besar.
Ekonomi bangsa.
Hingga terjadi.
Ketimpangan ekonomi.
Oligarki politik.
Yaitu sedikit orang.
Kuasai keputusan politik bangsa.
Sehingga yang:
1)
Yang kaya makin kaya.
2)
Yang miskin makin miskin.
Pengamat
komunikasi politik.
Universitas Esa Unggul.
M. Jamiluddin Ritonga.
Menilai
tampilnya.
Anies Baswedan.
Di
Forum G-20 Bali.
Menegaskan
kapasitas.
Dan
kompetensinya.
Diakui
dunia internasional.
Panitia
G-20.
Tentu pilih
orang istimewa.
Untuk bicara
di forum global.
“Hanya
orang istimewa.
Yaitu punya
kapasitas.
Dan
prestasi menonjol.
Diundang
untuk bicara.
Di
Forum G-20,” kata Jamil.
Senin,
14 November 2022.
Anies Baswedan.
Diundang
dalam forum itu.
Bukti Anies
Baswedan.
Bekerja
dan berprestasi.
Selama
memimpin Jakarta.
Kinerja
Anies diakui dunia internasional.
Sehingga
ia didaulat.
Untuk bicara.
Di
forum terhormat.
Jika ada
yang menyatakan.
Bahwa Anies
pemimpin hasil pencitraan.
Maka terbantahkan.
“Jika masih
punya rasa malu.
Maka harus
mencabut penilaiannya.
Menilai
keliru terhadap Anies,” katanya.
Tampilnya
Anies di Forum G-20.
Bukti Anies
layak sebagai capres.
Disukai
atau tidak.
Kapasitas
Anies Baswedan.
Berada
di atas lawan politiknya.
Hal itu
juga indikasi.
Pesaing
Anies Baswedan.
Yang
tak tampil di Forum G-20.
Kinerjanya
masih pas-pasan.
“Kapasitasnya
masih lokal.
Belum bernilai
.
Dalam dunia
global,” ujar Jamil.
Jika elektabilitasnya moncer.
Kompetitor Anies.
Hanya bermodal pencitraan.
Pemimpin model ini.
Pasti tak mampu membuat Indonesia.
Jadi lebih baik.
Sudah saatnya.
Indonesia
dipimpin sosok.
Yang punya kapasitas.
Dan kinerja mumpuni.
“Tinggalkan pemimpin.
Yang hanya bermodal pencitraan.
Dan disokong oligarki,” ujar Jamil.
(sumber kba)
.png)
0 comments:
Post a Comment