Saturday, February 25, 2023

16840. DUNIA GLOBAL TAK ADIL EKONOMI

 



SOAL DUNIA GLOBAL TAK ADIL EKONOMI DAN POLITIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Soal utama hubungan lintas manusia.

Dan perdamaian dunia.

Yaitu ambruknya pondasi keadilan.

 

Salah satunya.

Ekonomi tak adil.

 

Dibangun oleh sistem dunia.

Yang tidak adil.

 

Melahirkan kaya makin kaya.

Tapi miskin makin miskin.

 

 Jurang miskin dan kaya.

Makin membesar.


Pada tahun 2010.

Minggu awal Februari.

 

Ditetapkan:

Pekan Hubungan Harmonis.

Lintas Pemeluk Agama Se-dunia.

 

Disebut :

World Interfaith Harmony Week. 

 

Berdasar resolusi Majelis Umum PBB (A/65/5).

 Sponsor Raja Abdullah Jordania.

 

Sejak itu.

PBB di New York.

Dan di seluruh dunia.

Adakan berbagai kegiatan.

Untuk kuatkan relasi.

Lintas pemeluk agama dunia.

 

Tanpa tendensi menyamakan.

Dan tak menyatukan agama.

 

Karena semua agama.

Punya unik mendasar.

 

Tak mungkin disamakan.

Tak bisa disatukan.

 

Imam Shamsi Ali.

Sejak tahun 2011.

 

Adakan kegiatan sendiri.

Di gedung PBB New York.

 

Yaitu dialog.

Lintas pemeluk agama.

Di Kota New York.

 

Sejak awal berdirinya.

 Nusantara Foundation.

Ikut kelola acara tahunan itu.

 

Jumat, 3 Februari 2023.

Acara di Markas PBB New York.

 

Temanya.

 

 “Working together to achieve Peace, Gender Equality, Mental Health and Well Being, and Environmental Preservation”.

 

Poin utama tema ini.

1)        Damai.

2)        Setara gender.

 

3)        Sehat mental.

4)        Lingkungan hidup.

 

Tiap pembicara tokoh agama.

Ambil 1 isu tema.

 

Imam Shamsi Ali.

Pilih tema.

“Keadilan pondasi damai”.

 

Dalam waktu singkat.

Imam Shmasi Ali.

Bahas perdamaian.

Dan soal tak adil.

 

“Kehadiran kita hari ini.

 Bicara hubungan harmoni.

Lintas manusia.

 

Bentuk pengakuan.

Bahwa memang ada masalah.

 

Dan kita sadar.

Untuk  memperbaiki”, tegas Shamsi.

 

Imam Shamsi Ali tegaskan.

Bahwa semua manusia.

 

Pada dasarnya  satu keluarga.

 

 Sepakat Syeikh Al-Azhar dan Paus Francis.

Tentang “Human Fraternity”.

Atau persaudaran manusia.

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13.

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria dan Wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

Masalah utama.

1)                Hubungan lintas manusia.

2)                Perdamaian dunia.

 

Yaitu ambruknya fondasi keadilan.

 

Salah satunya.

Ekonomi tak adil.

 

Dibangun oleh sistem dunia.

Yang tidak adil.

 

Melahirkan kaya makin kaya.

Miskin makin miskin.

 

 Jurang antara miskin dan kaya.

 Makin membesar.

 

 

Ancaman terbesar perdamaian dunia.

1)                Bukan perang.

2)                Bukan kekerasan kekuasaan.

 

3)                Tapi kekerasan.

Karena ambruknya keadilan.

 

Bahwa perdamaian harus dijaga.

 

Salah satunya jaga sensitive.

Hubungan lintas anusia.

Termasuk lintas pemeluk agama.

 

Masuai sering munafik.

Menyikapi isu dunia.

 

Semua dinilai baik.

Jika memihak kita.

 

Misalnya.

1)                Toleransi.

2)                Rukun.

3)                Moderat.

4)                Bebas.

5)                Dan lainnya.

 

 Semua dinilai indah.

Ketika berpihak pada kita.

 

Tapi ketika nilai itu.

Berpihak pada orang lain.

 

Kita ubah nilai itu.

Jadi ancaman bagi dunia.

 

 

Contohnya.

Sikap munafik.

 

Soal pembakaran Al-Quran.

Di Swedia.

 

Bahwa bebas ada batasnya.

Bebas dibatasi moral.

Dalam jaga hak orang lain.

 

“Saya bebas bicara.

 Tapi ketika ucapan saya.

 

Menghina orang lain.

Atau keyakinan orang lain.

Maka itu bukan kebebasan.

Tapi penghinaan dan zalim”.

 

 

“And so burning the holy Quran or any other holy books is not an expression of freedom. It is an expression of ignorance, hate, and stupidity”.

 

Dalam acara seperti ini.

Biasanya berkata yang manis saja.

 

Tapi terkadang suatu penyakit.

Perlu obat pahit.

 

 

(Sumber Imam Shamsi Ali)

Presiden Nusantara Foundation

 

0 comments:

Post a Comment