ANIES
BASWEDAN SISTEM MERIT ORANG AHLI TAK NEPOTISME
Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM
Calon
presiden nomor 1.
Anies
Baswedan katakan.
Jika
jadi presiden.
Akan
ubah kultur penerimaan.
Dan
model mutasi jabatan.
Dari
model kultur lama.
Berubah
jadi meritokrasi.
Meritokrasi.
Artinya jabatan dan pekerjaan.
Murni berdasar:
1)
Prestasi.
2)
Kecerdasan
.
3)
Usaha.
Bukan pakai cara:
1)
Nepotisme.
2)
Kerabat.
3)
Ponakan.
4)
Famili.
5)
Bayar.
Bukan model KKN.
"Kita pakai meritokrasi.
Kita pakai sistem merit.
Untuk jenjang jabatan.
Bukan karena ponakan.
Bukan sebab saudara.
Tapi prinsip meritokrasi.
Ahli dalam bidangnya," ujar Anies
Baswedan.
Di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Minggu (3/12/2023).
Anies Baswedan sebut.
Meritokrasi juga berlaku.
Untuk naik pangkat dan jabatan.
1)
TNI.
2)
Polri.
3)
ASN.
4)
Dan
lainnya.
Anies Baswedan.
Tak mau terjadi.
Pada kepemimpinannya.
Ada unsur nepotisme
jabatan.
"Sistem meritokrasi.
Jadi sistem budaya ita.
Orang jadi pimpinan.
Dia paling terseleksi.
Dari yang lain," kata Anies
Baswedan.
Meniru lomba Olimpiade.
Orang dikirim lomba.
Dia benar mumpuni.
Dalam bidangnya.
Agar bisa menang.
Dan berprestasi.
Begitu juga dengan jabatan.
Jika diisi orang tak mumpuni.
Maka tak memuaskan.
"Meritokrasi mudah berprestasi.
Kita kirim anak lomba olimpiade dunia.
Anak Indonesia hebat di sana.
Kenapa?
Karena terpilih lewat meritokrasi.
Bukan anak titipan.
Bukan anak titipan pejabat.
Bukan sebab bayar.
Anak terbukti berprestasi.
Dikirim ikut olimpiade," kata Anies
Baswedan.
"Indonesia pakai meritokrasi.
Maka prestasi.
Akan muncul satu persatu.
Tingkat dunia.
Dari anak negeri ini," kata Anies
Baswedan.
(Sumber liputan6)
0 comments:
Post a Comment