KURNIA
MEIGA USIA 17 TAHUN KIPER AREMA MATANYA BUTA
Oleh: Drs. H.M. Yusron
Hadi, M.M.
Tahun
2017.
Kiper
andalan.
1)
Timnas
lndonesia.
2)
Arema
FC.
Tinggalkan
lapangan hijau.
Sebab
gangguan mata.
Jelaskan
kondisinya.
"Dokter
bilang penyakit langka.
Tapi
tak disebut namanya," ujar Meiga.
Papiledema.
Penyakit
renggut penglihatan.
Sebab
:
1)
Cedera
kepala.
2)
Pendarahan
otak.
3)
Tekanan
darah tinggi.
4)
Meningitis.
5)
Dan
lainnya.
Bisa
buta permanen.
“Saya
tak pernah cedera kepala.
Atau sakit lainnya,” tegas Kurnia Meiga.
Tahun
2017.
Kurnia Meiga muntah.
Beberapa
jam.
Sebelum
mata mulai terasa.
"Agustus
2017.
Usai
makan malam.
Saya
tidur.
Pukul
01.00 WIB dini hari.
Saya
bangun dan muntah.
Tapi
mata masih normal.
Sekitar
pukul 7.00 pagi.
Perut
terasa mual.
Siang
harinya.
Mata
saya seperti tertutup tirai," ungkap Meiga.
Sempat
normal lagi.
Tapi
saat berkedip.
Matanya
tertutup tirai.
Ia
hanya melihat bayangan.
Sampai
saat ini.
"Saya
hanya bisa melihat bagian ujung.
Seperti
juling.
Tapi
tak bisa baca.
Hanya
melihat bayangan saja.
Saat
ada gerakan.
Masih
tahu," ujarnya.
Berobat
5 dokter spesialis .
Tapi
dianggap normal.
Pada
30 Agustus 2017.
Arema
FC jalani Liga 1.
Melawan
PSM Makassar.
"Saya
periksa kesehatan.
Di
rumah sakit Malang.
Minta
tolong istri.
Beri
kabar pada pelatih.
Kondisi
saya tak fit.
Secara
fisik sehat.
Kecuali
mata," ungkap pemain terbaik ISL 2010.
Selama
6 hari.
Dia
ditangani 5 dokter spesialis.
Meiga
diizinkan pulang.
Dianggap
tak ada masalah.
Meiga
makin panik.
Sebab
matanya masih terganggu.
Kurnia Meiga dan
istrinya.
Cari
upaya pengobatan.
1)
Medis.
2)
Akupuntur.
3)
Alternatif.
Meiga
ke Mojokerto.
Selama
berbulan-bulan.
Terapi
alternatif.
Ada
ada yang bilang.
Kena
ilmu hitam.
Ia keluar banyak biaya.
Meiga jual medali dan atribut.
Untuk berobat.
Hingga
tahun 2023.
Mata Kurnia
Meiga belum normal.
(Sumber
bola)
0 comments:
Post a Comment