MAKNA HAJI MABRUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang makna haji mabrur dalam beribadah haji?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
Haji mabrur ditandai dengan berbekasnya makna simbol amalan ibadah haji yang dilaksanakan di tanah suci Mekah dan sekitarnya, sehingga makna tersebut terwujud dalam bentuk sikap, tindakan, perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam melaksanakan ibadah haji, maka “pakaian biasa” dilepaskan dan berganti menggunakan “pakaian ihram”, karena “seragam” pakaian dapat memunculkan perbedaan dan menggambarkan status sosial, serta dapat menimbulkan pengaruh psikologis memunculkan perbedaan.
Melepaskan pakaian biasa adalah tanda berusaha melepaskan segala macam simbol dan lambang perbedaan dan menghapus perasaan tinggi hati dan keangkuhan yang dapat ditimbulkan oleh status sosial.
Mengenakan pakaian ihram melambangkan persamaan derajat kemanusiaan yang dapat menimbulkan pengaruh psikologis bahwa kondisi semua manusia adalah sama dan sederajat dihadapan Allah Yang Maha Kuasa, yang membedakannya adalah ketakwaannya.
Beribadah haji adalah memenuhi panggilan Allah, maka sekembalinya dari beribadah haji, para jamaah haji harus berubah menjadi orang yang lebih baik, lebih rendah hati, tidak angkuh, tidak menindas orang lain, dan menjadi orang yang lebih dermawan suka membantu orang yang membutuhkan.
Kakbah adalah lambang wujud dan keesaan Allah, sedangkan bertawaf mengelilingi Kakbah melambangkan aktivitas manusia yang tidak pernah terlepas dari Allah, dan Kakbah bagaikan matahari yang menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planetnya.
Sedangkan kegiatan “sai” yang arti harfiahnya ”usaha” adalah “lambang dari segala usaha mencari kehidupan dunia”, karena Hajar, ibu Nabi Ismail mondar-mandir di antara bukit Sofa dan Marwa berusaha mencari air untuk putranya.
Kata “sai” yaitu berangkat dari Sofa yang arti harfiahnya “kesucian dan ketegaran” dan berakhir di Marwa yang artinya “manusia ideal, sikap menghargai, bermurah hati, dan memaafkan".
Salah satu bukti bahwa jamaah haji telah memperoleh haji mabrur adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh jamaah haji dalam kehidupan sehari-hari selalu berusaha mengaitkan semua kegiatanya untuk mencapai keridaan Allah Yang Maha Esa.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
Sunday, December 3, 2017
Home »
» 539. MABRUR
539. MABRUR
Related Posts:
611. JAMAKSALAT JAMAK QASAR Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara… Read More
611. JAMAKSALAT JAMAK QASAR Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara… Read More
611. JAMAKSALAT JAMAK QASAR Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara… Read More
611. JAMAKSALAT JAMAK QASAR Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara… Read More
611. JAMAKSALAT JAMAK QASAR Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara… Read More
0 comments:
Post a Comment