SAKSI PALSU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kesaksian palsu menurut ajaran Islam?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
Nabi bersabda,”Maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa-dosa besar yang paling besar?” Para sahabat menjawab,”Tentu kami mau, wahai Rasulullah.”
Nabi bersabda,”Tiga dosa yang paling besar di antara dosa-dosa besar adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan kesaksian palsu”.
Ketika kita datang ke TPS (tempat pemungutan suara) dan masuk ke dalam bilik untuk mencoblos dan memilih presiden, gubernur, bupati, anggota DPD, anggota DPR, anggota DPRD, kepala desa, atau pemimpin dalam tingkatan apa pun, sebenarnya kita sedang memberikan KESAKSIAN yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah di akhirat kelak.
Ketika pemimpin yang kita pilih kemudian menjadi presiden, gubernur, bupati, anggota DPD, anggota DPR, anggota DPRD, kepala desa, atau pemimpin dalam tingkatan apa pun, menjadi pemimpin yang baik dan amanah untuk dunia dan akhirat, maka kita yang memilihnya ikut mendapatkan pahalanya.
Sebaliknya, ketika pemimpin yang kita pilih kemudian menjadi presiden, gubernur, bupati, anggota DPD, anggota DPR, anggota DPRD, kepala desa, atau pemimpin dalam tingkatan apa pun, menjadi pemimpin yang jelek dan tidak amanah untuk dunia dan akhirat, maka kita yang memilihnya ikut berdosa.
Kesimpulannya, marilah kita pilih pemimpin yang baik dan amanah untuk kehidupan dunia dan akhirat, karena ketika kita memilih pemimpin adalah memberikan kesaksian untuk dunia dan akhirat, dan jangan menjadi saksi palsu, karena saksi palsu termasuk dosa yang sangat besar.
Tuesday, December 12, 2017
Home »
» 556. SAKSI
0 comments:
Post a Comment