HUMOR
GURU BOLA VOLI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. Pada
tahun 1980-an, di SMP terdapat mata pelajaran keterampilan bebas.
2. Misalnya:
mata pelajaran keterampilan elektronika, memasak, kerajinan tangan, olahraga voli,
badminton, catur, sepak bola, dan lainnya sesuai kemampuan sekolah
masing-masing.
3. Para guru
diberi tugas mengampu mata pelajaran sesuai dengan kemampuannya.
4. Para siswa
boleh memilih mengikuti mata pelajaran yang disukainya.
5. Kadang-kadang
terjadi ada mata pelajaran yang tidak ada guru yang sesuai dan mampu menguasainya.
6. Kepala
Sekolah memberi tugas kepada guru yang dianggap mampu sesuai dengan kondisi
setempat.
7. Misalnya,
saya diberi tugas mengajar keterampilan olah raga bola voli.
8. Dengan
terpaksa, saya menerimanya.
9. Jika tidak
ada rotan, maka akar pun jadi.
10. Sebelum
mengajar teori olah raga bola voli, saya bisa membaca terlebih dahulu dari
bukunya, sebelum disampaikan kepada para siswa.
11. Tetap dalam
praktiknya untuk memberi contoh olah raga bola voli masih terjadi beberapa kelucuan.
12. Sehingga,
terjadi humor guru mengajar bola voli.
13. Pada suatu
pagi, para siswa yang ikut olah raga voli berkeliling di sekitar lapangan bola
voli.
1) Saya menjelaskan
beberapa teknik cara memainkan bola voli.
2) Saya sebagai
guru memberi contoh cara servis tangan bawah kepada para siswa dari luar sudut
lapangan.
3) Saya berkata
kepada para siswa,”Anak-anak coba perhatikan cara melakukan servis bola voli
ini.”
4) Para siswa
memperhatikan dengan baik.
5) Saya memegang
bola voli dengan tangan kiri dan memukul dengan tangan kanan dari arah bawah ke
atas agar bola melambung melewati net dan menyeberang ke daerah lapangan musuh.
6) Saya melepaskan
bola voli dengan tangan kiri dan memukulnya dengan tangan kanan.
7) Dan,”Derr….”.
8) Bola melambung
dan… tersangkut net!
9) Saya berkata,”Lihat
anak-anak ini adalah contoh servis yang salah.”
10) Saya segera
mengambil bola voli yang kedua.
11) Saya
melepaskan bola voli dengan tangan kiri, memukulnya dengan tangan kanan dengan
kekuatan penuh.
12) Kemudian,”Derr….”.
13) Bola
melambung dan… jatuh di luar lapangan!
14) Saya
berkata,”Lihat anak-anak ini ada lagi contoh servis yang salah.”
15) Kemudian
saya minta seorang siswa yang sudah pandai bermail voli, karena sering berlatih
di luar sekolah untuk maju memberi contoh.
16) Siswa melakukan
servis bola voli dengan baik.
17) Saya berkata,”Lihat
anak-anak inilah contoh servis yang benar.”
18) Semua siswa
gembira.
19) Mereka
bisa melihat contoh servis lengkap, yaitu contoh servis yang salah dan contoh servis
yang benar.
(Sumber:
pengalaman pribadi)
0 comments:
Post a Comment