WAKTU ADALAH MODAL
UTAMA MANUSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Dalam Al-Quran, kata “waqt” (waktu) ditemukan
3 kali.
Tapi
konteks penggunaan dan makna yang dikandungnya berbeda.
Kata
“waqt” dipakai dalam konteks masa akhir hidup di dunia ini.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 187.
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ
لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ
عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ
لَا يَعْلَمُونَ
Mereka menanyakan kepadamu tentang
kiamat,”Kapankah terjadinya?" Katakan: ”Sesungguhnya pengetahuan tentang
kiamat pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun bisa menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat amat berat (huru-haranya bagi makhluk) di
langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan
tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakan:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu di
sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Al-Quran
surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 38.
إِلَىٰ
يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
Sampai hari (suatu)
waktu yang telah ditentukan.
Al-Quran
surah Shad (surah ke-38) ayat 81.
إِلَىٰ
يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
Sampai kepada hari
yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).
Kata
“waqt” dikaitkan dengan kerja adalah “batas akhir dari masa seharusnya dipakai
untuk bekerja”.
Kata
lain yang dipakai Al-Quran menunjuk “masa” adalah “ashr”.
Kata
“ashr” hanya ditemukan 1 kali dalam Al-Quran, yaitu surah Al-Ashr.
Al-Quran
surah Al-Ashr (surah ke-103) ayat 1-3 kaitan dengan kerja keras justru sangat
jelas.
Karena
dipakai konteks kehidupan dunia.
وَالْعَصْرِ
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa.
Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang beriman,
mengerjakan amal saleh, saling nasihat agar menaati kebenaran, dan saling
nasihat agar menetapi kesabaran.
Kata “ashr” terambil dari akar kata yang
berarti “memeras atau menekan sekuat tenaga, sehingga bagian terdalam bisa
keluar dan tampak di permukaan”.
Al-Quran
menamakan “ashr”.
Karena
manusia dituntut memakainya sekuat tenaga dan peras keringat.
Sehingga
“inti sari” kehidupan bisa diperoleh.
Waktu
menjelang matahari terbenam juga disebut “ashr” (Asar).
Karena
siang harinya telah kerja keras dan malam hari untuk istirahat.
Al-Quran
surah An-Naml (surah ke-27) ayat 86.
أَلَمْ
يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Apakah mereka tidak
memperhatikan, sesungguhnya Kami menjadikan malam agar mereka beristirahat
padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya yang demikian terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang beriman.
Modal
utama manusia adalah waktu.
Yang tidak mampu
didapat sekarang atau gagal kita raih sekarang.
Masih mungkin kita
raih esok hari.
Tetapi waktu yang
telah berlalu tidak bisa kembali.
Al-Quran
surah Al-Ashr (surah ke-103) ayat 1-3.
Allah
bersumpah: Demi Ashr (waktu), semua manusia dalam wadah kerugian.
Karena manusia tidak pakai “waktu” (ashr)
dengan baik.
Kerugian sering disadari pada waktu “Asar”
(menjelang matahari terbenam).
Al-Quran menjelaskan
syarat orang tidak rugi.
Yang bisa penuhi
4 kriteria, yaitu orang:
1) Beriman.
2) Mengamalkan
kebenaran.
3) Belajar
mengajar dalam kebenaran.
4) Sabar
dan tabah dalam amal kebenaran.
Orang beriman kepada Allah (amanu).
Orang
mengamalkan kebenaran (amilush shalihat).
Orang
belajar dan mengajar dalam kebenaran (tawashauw bil haq).
Orang
sabar dan tabah dalam amal kebenaran (tawashauw bish shabr).
Manusia masih rugi, jika sekadar tahu
kebenaran dan mengamalkan kebenaran.
Manusia dituntut
saling menjaga dan saling meningkatkan mutu iman.
Dan berjuang bersama
guna menikmati anugerah Allah.
Baca Al-Ashr tiap
bertemu dan berpisah.
Para
sahabat Rasulullah selalu membaca surah Al-Ashr tiap akan berpisah.
Umat
Islam sekarang, perlu baca surah Al-Ashr saat bertemu dan ketika berpisah.
Agar
waktu bisa terisi dengan aktivitas bermanfaat.
Dan
tidak merugikan siapa pun.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment