Wednesday, February 1, 2023

16480. ORLA ORBA REFORMASI SEMUA PANCASILA TAPI BEDA ISI

 


ORLA ORBA REFORMASI SEMUA PANCASILA TAPI ISINYA BEDA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Willy Aditya:

Jangan pertentangkan.

 

 Islam dan Pancasila.

Karena bagian integral

 

Anggota DPR/MPR RI.

 Willy Aditya.

 

Ikut penataran P4.

 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

 

Sebagai mahasiswa.

Universitas Gadjah Mada (UGM).

Tahun 1997.

 

 

Saat itu.

Mereka disuruh menulis soal Pancasila.

 

Bersumber buku  400 halaman.

Dari kampus.

 

Tapi dia cari bahan lain.

Soal Pancasila.

 

Yaitu:

 

1)        Pidato Sukarno 1 Juni. 

2)        Roeslan Abdul Gani tentang Pancasila.

 

Dia buat buku 20 halaman.

Berisi kritik semua,” kata Willy.

 

Dalam podcast .

“Sesat Pikir Aktivis Politik Reformasi”.

 

Senin, 30 Januari 2023.

 

Dia kritik rezim Orde Baru.

Salah gunakan Pancasila.

 

Bahkan tiap rezim.

Pakai Pancasila.

Untuk legitimasi kuasanya.

 

Mahasiswa demo dibubarkan.

 

Polisi dan tentara.

Pakai mik dari mobil hijau.

Berkata,

 

‘Atas nama Pancasila dan UUD 45.

Kalian kami tangkap.

 

Atas dasar Pancasila dan UUD 45.

Demo dibubarkan,” katanya.

 

 

Willy Aditya.

1)        Ketua Dewan Mahasiswa UGM.

2)        Ketua Front Mahasiswa Nasional.

 

Tiap rezim.

Berbeda maknai Pancasila.

 

“Berganti rezim.

Siapa pun rezimnya.

Semua atas nama Pancasila.

 

Rezim.

Yaitu pemerintah yang berkuasa.

 

1)        Orde Lama bicara Pancasila.

2)        Orde Baru bicara Pancasila.

3)        Reformasi bicara Pancasila.

 

Tapi isinya, konten, metodologinya.

Berbeda seperti bumi dan langit.

 

Zaman Orde Lama.

1)        Sangat kerakyatan.

2)        Sangat nasionalis.

3)        Sangat cancut taliwondo.

 

Zaman Orde Baru.

1)        Pro pembangunan.

2)        Pro investasi.

3)        Sangat represi.

 

Pancasila warisan sangat berharga.

Dari para pendiri bangsa.

 

 Semua ideologi terangkum dalam Pancasila.

Yaitu:

 

1)        Nasionalis.

2)        Sosialis.

 

3)        Islamis.

4)        Fasis.

 

5)        Komunis.

6)        Tak ada liberal.

 

Semua ada dalam Pancasila.

 Selain liberalisme,” tegasnya.

 

Debat Bung Karno dan Buya HAMKA.

 

Bung Karno berkata,

 

“Kalian berjuang jangan untuk agama kalian saja.”

 

Buya HAMKA berkata,

 

“Jangan lupa.

Islam adalah sila pertama.

Dan akar tunggang Pancasila.

 

Jadi Islam dan Pancasila.

Bagian integral.

Tak terpisahkan,” tegasnya.

 

Tapi saat ini.

Semuanya hilang.

 

Hanya tinggal liberalisme.

 

Modal dasar dari Pancasila.

Yaitu dialog,” tandasnya. 

 

(sumber kba)

 

0 comments:

Post a Comment