Thursday, February 9, 2023

16614. WATAK MUHAMMADIYAH MEMBERI BUKAN MINTA

 


WATAK MUHAMMADIYAH ITU MEMBERI BUKAN MINTA

Oleh: Drs H M Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

 

 

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Busyro Muqoddas jelaskan.

 

Bahwa karakter atau jati diri

Muhammadiyah.

Suka memberi.

 

Tak minta.

Tak mengemis pada pemerintah.

 

Rabu (8/2/2023)

 

Terkait sikap kritis Muhammadiyah.

Pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan.

 

Di Kantor PP Muhammadiyah.

Jl. Menteng Raya, No. 62.

Kota Jakarta.

 

Busyro menegaskan.

Jika kebijakan pemerintah salah.

 

Atau menyengsarakan rakyat.

Muhammadiyah wajib kritis.

 

Sikap kritis Muhammadiyah.

Terhadap pemerintah.

 

Bukan berdasar benci.

Juga bukan niat buruk.

 

Tapi murni karena cinta.

Dan semangat memberi.

 

Hal itu.

Ajaran Muhammadiyah.

Sejak lama.

 

Muhammadiyah bersikap kritis.

Tak minta dan tak  mengemis.

 

Tapi karakter Muhammadiyah.

Suka memberi pada pemerintah.

Memberi pada bangsa.

 

Karakter suka memberi.

Bukan hanya secara organisasi.

 

Tapi  juga dilakukan tiap individu.

Oleh kader dan warga Muhammadiyah.

Tiap level sesuai kemampuan.

 

Sikap kritis Muhammadiyah.

Kepada penguasa.

 

Bukan pakai inkonstitusional.

Tapi lewat jalur konstitusi.

Sesuai aturan Undang-Undang.

 

Termasuk berdoa kebaikan.

Bagi penguasa dan negeri tercinta.

 

Muhammadiyah selalu berdoa.

Mohon kebaikan.

 

Bukan menghardik.

Dan tak minta kecelakaan.

 

Terhadap penguasa.

Dan negeri tercinta.

 

“Kita berdoa.

Ya Allah berilah petunjuk.

 

Berilah peringatan.

Dan berilah kekuatan.

 

Pada kebaikan.

Bagi para penguasa,” imbuhnya.

 

Busyro kembali mengingatkan.

Kepada pemimpin.

 

Atas janji-janjinya untuk:

1)        Penegakan hukum.

2)        Berantas korupsi.

 

Dalam pengamatannya.

Korupsi di Indonesia.

 

Masih tetap terjadi.

Dan angkanya konsisten tinggi.

 

Pemberantasan korupsi.

Sebagai janji pemimpin.

Harus ditepati.

 

Sebab janji yang disampaikan.

Tanggung jawabnya.

 

Bukan hanya di dunia.

Tapi juga di akhirat kelak.

 

(Sumber muhammadiyah)

 

0 comments:

Post a Comment