ADIL HARGAI KARYA GUBERNUR
ANIES BASWEDAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Dari Geis Chalifah.
Saya lahir dan besar.
Di Jakarta.
Rumah Ibu saya.
Di Letjen Suprapto No 1.
Senen Jakarta Pusat.
Tiap pagi ke sekolah.
Di SMPN 2 Budi Utomo.
Terkadang.
Saya hanya menginjakkan 1
kaki.
Di tangga bus PPD.
Berdesakan di Pintu Bus.
Situasi itu.
Tak berubah.
Sampai saya SMA.
Di SMA N 7 Gambir.
Sampai saya kuliah.
Terkadang saya diturunkan.
Di tengah jalan.
Oleh Metro Mini.
Yang lagi sepi
penumpang.
Puluhan tahun lamanya.
Transportasi public.
Tak terintegrasi.
Bila berganti jurusan.
Misalkan.
Dari kampus saya (UNAS).
Di bypass.
Mau ke pasar minggu.
Maka saya harus naik bus.
Ke kampung Melayu.
Dari kampung melayu.
Ganti Mikrolet.
Arah Pasar Minggu.
Dari waktu ke waktu .
Situasi itu tak berubah.
Dari Gubernur ke
Gubernur.
Hanya ditambah armada
transportasi.
Menjadi Busway (Trans
Jakarta).
Lalu ada MRT.
Tapi semuanya.
Serba terpisah
operasionalnya.
Anies Baswedan datang.
Bawa konsep integrasi
transportasi.
Bukan saja mekanisme
bayar.
Yang berubah.
Tapi semua prasarana
berubah.
Shelter trans Jakarta.
Dibuat indah estetik.
Sebagian menyatu dengan
JPO.
1)
Shelter Trans Jakarta.
2)
MRT.
3)
Sasiun Kereta api.
Dibuat terkoneksi.
Dengan desain menawan.
Jangkauan area
transportasi public.
Meningkat lebih dari 100
persen.
Hampir 90 persen.
Wilayah Jakarta tercover.
Asalnya sekitar 40
persen.
Gubernur Anies Baswedan.
Bikin sistem
transportasi public.
Bernama Jak Lingko.
Dunia global mengakuinya.
Beri penghargaan berkali
- kali.
Dalam situasi itu.
Jakarta berubah drastis.
Selama 5 tahun.
Dipimpin Anies Baswedan.
Tapi sebagian manusia.
Maaf belajar tolol di
mana.
Hebatnya lagi.
dungu kolektif.
Mereka katakana.
Bahwa Anies tak bisa
kerja.
Saya cuma bisa katakan:
*Eh Udik Kalau Mata Lu
Katarak Ke Dokter .
Bukannya Komentar.*
https://www.instagram.com/reel/Cv6uf7_Jj7V/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==
(sumber
Geis Chalifah)
0 comments:
Post a Comment