Sunday, August 20, 2023

19909. HAK RAKYAT TAMPILKAN PIKIRAN HALUS ATAU KASAR

 



HAK RAKYAT TAMPILKAN PIKIRAN HALUS ATAU KASAR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Anies Baswedan jelaskan.

UU ITE Perlu Direvisi.

Karena Jadi Alat Bungkam Kritik.

 

Bakal calon presiden.

 Anies Baswedan.

 

Anggap UU ITE.

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik .

 

Perlu direvisi.

Karena aturan itu.

Punya pasal karet.

 

Jadi alat kriminalisasi.

Terhadap warga.

Yang kritik pemerintah.

 

"Saya rasa.

Tak perlu ada aturan.

 

Yang melarang kritik.

 

Pasal karet harus direvisi.

Karena merepotkan," kata Anies.

 

Acara diskusi:

 

 'Titip Harapan,

Milenial Menyampaikan.

 Anies Mengerjakan'.

 

Di kawasan Cipinang.

Jakarta Timur.

Sabtu (19/8/2023).

 

 Anies Baswedan katakan.

Pasal karet UU ITE.

 

Perlu direvisi.

Demi jaga bebas ekspresi.

 

Para pejabat.

Kerap bungkam suara kritik.

 

Dengan melaporkan.

Kepada aparat hukum.

Pakai UU ITE.

 

Bukan hanya pemerintah.

 

Lembaga swasta.

Juga pakai UU ITE.

 

Untuk bungkam.

Kritik rakyat.

 

Anies Baswedan katakana.

Pasal karet harus dihapus.

 

Agar terjaga:

 

1)        Bebas ekspresi.

2)        Akal sehat dijaga.

 

Anies Baswedan.

Cerita pengalaman.

 

Jagi Gubernur Jakarta.

Periode 2017-2022.

 

Sering terima kritik.

Dengan cara :

 

1)        Halus.

2)        Kasar.

 

Meskipun kritik itu.

Membuat tak nyaman.

 

Tapi tak pernah melaporkan.

Kritik itu pada polisi.

 

Anies Baswedan jelaskan.

Selama tugas di pemerintahan.

 

Tak penting soal:

1)                Nyaman.

2)                Tak nyaman.

 

Apa pun ucapan rakyat.

 

Hal itu.

Hak warga.

 

Untuk sampaikan pikirannya.

Itu hak mereka," kata Anies Baswedan.

 

Anies Baswedan katakan.

Kritik yang diterimanya.

Dengan dosis cukup keras.

 

"Dosisnya lumayan.

Tapi saya tak pernah tuntut.

 

Tak pernah proses.

Biarkan saja," ucap dia.

 

 Anies Baswedan katakan.

Kritik sebagai media.

Untuk mendidik rakyat.

 

Tugas pemerintah.

1)        Mendengarkan.

2)        Menjawab kritik.

 

Bukan sebaliknya.

1)        Menyerang .

2)        Membungkam pengkritik.

 

Anies Baswedan katakan.

Sebuah kebijakan.

Mudah dijelaskan.

 

Jika dibuat pakai:

1)                Akal sehat.

2)                Data.

3)                Fakta.

 

"Ketika ditanya dan dikritik.

 

Bisa dijawab pakai:

1)                Data.

2)                Fakta.

 

3)                Tak perlu marah.

 

Semua kritik.

Mudah dijawab .

 

Pakai data dan fakta.

Tak perlu marah," kata Anies Baswedan.

 

 

(Sumber katadata)

0 comments:

Post a Comment