TOKOH BUDDHA SEKOLAH
MUHAMMADIYAH TANPA DISKRIMINASI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Lembaga pendidikan
Muhammadiyah.
Mendidik bangsa
Indonesia .
Sejak lama.
Bahkan sebelum merdeka.
Telah luluskan berbagai
tokoh.
Bukan hanya orang lslam.
Tapi juga non-muslim.
Salah satu tokoh
non-muslim.
Hasil sekolah
Muhammadiyah.
Yaitu :
DR. Ponijan Liaw.
1)
Tokoh pemuka Buddhis.
2)
Mantan Ketua Umum Pemuda
Buddhis.
3)
Motivator internasional
asal Indonesia.
Ponijan katakan.
Bahwa suksesnya .
Tak bisa dilepaskan.
Dari masa kecilnya.
Salah satunya.
SD Muhammadiyah.
Desa Pon.
Kecamatan Sei Bamban.
Kabupaten Serdang
Bedagai.
Sumatera Utara.
“ Zaman itu.
SD Muhammadiyah.
Sekolah terbaik kami.
Di Kampung Pon.
Jadi kami semua.
Sekolah di Muhammadiyah.
Kami bisa belajar.
Tanpa diskriminasi.
Dengan guru-guru.
Yang sangat menyayangi
kami.
Kami dibesarkan.
Dalam komunitas
Muhammadiyah.” Katanya.
Bukan hanya SD.
Ponijan Liaw.
Juga masuk SMP Muhammadiyah.
Sampai sekarang.
Dia tetap merawat
hubungan baik.
Dengan guru-gurunya.
Di sekolah Muhammadiyah.
Sebagai minoritas.
Dia sekeluarga.
Dan etnis lain.
Merasa damai dan aman.
Dalam lingkungan muslim.
Warga Muhammadiyah.
Kami agama lain.
Hanya sekitar 1 persen.
Tapi tak ada diskriminasi.
Misalnya.
Saat pelajaran Islam.
Kami boleh ikut.
Dan boleh tak ikut.
Tetap diberi angka lulus,”
katanya.
Ponijan Liaw katakan.
Dia dan temannya non-muslim.
Selama belajar.
Di sekolah Muhammadiyah.
Tak pernah alami
paksaan.
Tak dipaksa masuk Islam.
Banyak keluarga non-muslim.
Pilih sekolah
Muhammadiyah.
Karena saat itu.
Sekitar 40 tahun lalu:
Sekolah Muhammadiyah.
1)
Sekolah terbaik.
2)
Tak diskriminasi.
3)
Beri pencerahan bagi
murid.
Untuk mimpi tinggi.
Ponijan Liaw.
Saat ini motivator
terbaik.
Di ASIA.
Dia sampaikan.
Prestasinya sekarang.
Berkat pendidikan gurunya.
Yaitu Rahmat Riyanto.
Guru SMP Muhammadiyah.
Desa Pon.
Pak guru Rahmat.
Membuka wawasan.
Dan meninggikan
Cita-cita Ponijan kecil.
(Sumber muhammadiyah)
.png)
0 comments:
Post a Comment