SEMUA AGAMA BAHAS HIDUP SETELAH MATI (2)
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, MM
Hidup
akhirat sempurna.
Diperoleh
keadilan sejati.
Jadi
dambaan tiap manusia.
Diperoleh
kenikmatan hidup.
Yang
tiada tara.
Satu-satunya
jalan.
Dapat nikmat
sempurna.
Lewat kematian.
Kematian
terlihat punah.
Hakikatnya
kelahiran kedua.
Kematian manusia.
Ibarat
menetasnya telur.
Anak ayam terkurung dalam telur.
Tak sempurna
evolusi.
Selain
ia menetas.
Demikian
juga manusia.
Tak capai
sempurna.
Selain
tinggalkan dunia.
Yaitu mati.
Al-Quran
pakai beberapa istilah.
Menunjuk
kematian.
Yaitu:
1)
Wafat .
2)
Imsak (menahan).
Al-Quran
surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 42.
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي
لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ
وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati pada waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang
telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa lain sampai waktu ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian ada tanda kekuasaan Allah bagi kaum berpikir.
Kematian
adalah wafat.
Berarti
sempurna.
Atau imsak.
Berarti
menahan (di sisi-Nya).
Al-Quran
juga sifati mati.
Sebagai
musibah.
Tapi bagi
orang durhaka.
Atau orang
ditinggal mati.
Al-Quran
surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 106.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ
الْمَوْتُ حِينَ الْوَصِيَّةِ اثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ أَوْ آخَرَانِ مِنْ
غَيْرِكُمْ إِنْ أَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَأَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةُ
الْمَوْتِ ۚ تَحْبِسُونَهُمَا مِنْ بَعْدِ الصَّلَاةِ فَيُقْسِمَانِ بِاللَّهِ
إِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِي بِهِ ثَمَنًا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۙ وَلَا
نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللَّهِ إِنَّا إِذًا لَمِنَ الْآثِمِينَ
Hai orang-orang beriman, jika salah seorang kamu hadapi
kematian, sedangkan dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan 2
orang adil di antara kamu, atau 2 orang berlainan agama dengan kamu, jika kamu
dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan 2 saksi itu sesudah salat (untuk
bersumpah), lalu mereka bersumpah atas nama Allah, jika kamu ragu-ragu:
"(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga sedikit (untuk kepentingan seseorang),
walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian
Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentu termasuk orang berdosa".
Bahwa
kematian itu musibah.
1)
Bagi orang yang ditinggal mati.
2)
Orang mati tak bawa bekal cukup.
Untuk hidup akhirat.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
.bmp)
0 comments:
Post a Comment