ORANG BODOH HERAN ARAH KIBLAT SALAT
BERUBAH
Oleh: Drs H M Yusron Hadi, MM
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 142-145.
۞ سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ
النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا ۚ قُلْ
لِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ
142. Orang yang kurang akalnya di antara manusia berkata:
"Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul
Maqdis) yang dulu mereka berkiblat padanya?" Katakan (Muhamad):
"Kepunyaan Allah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya ke jalan lurus".
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat 142.
Al-Barra jelaskan.
Ayat 142 ini turun.
Terkait ucapan orang-orang bodoh.
Tentang ganti arah kiblat.
Saat umat lslam salat.
Mereka berkata,
“Apa yang memalingkan umat lslam dari kiblatnya yang dulu.
Dari Baitul Maqdis Palestina.
Ganti ke arah Kakbah di Mekah.”
Lalu turun ayat 142 ini.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا
لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ
وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ
يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِنْ كَانَتْ
لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
143. Dan demikian (pula) Kami menjadikan kamu (umat Islam), umat
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan
kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya
nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh
(pemindahan kiblat) terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat 143.
Al-Barra jelaskan.
Ayat 143 ini turun.
Terkait beberapa sahabat.
Yang gugur mati syahid.
Sebelum ganti arah kiblat.
Umat lslam bertanya tentang nasib mereka.
Lalu turun ayat 143 ini.
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ
فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,
maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan
mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkan mukamu ke
arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab
(Taurat dan Injil) memang tahu, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu benar
dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat 144.
Al-Barra jelaskan.
Ayat 144 ini turun.
Terkait sikap Rasulullah.
Rasulullah salat menghadap Baitul Maqdis Palestina.
Sekitar 16 atau 17 bulan.
Selama itu.
Rasulullah sering memandang langit.
Menanti perintah Allah.
Lalu turun ayat 144 ini.
Perintah ganti arah kibat.
Dari arah Baitul Maqdis Palestina.
Berubah ke arah Kakbah di Mekah.
وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
بِكُلِّ آيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ
وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ
مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ
145. Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan),
mereka tidak akan ikut kiblatmu, dan kamu pun tidak akan ikut kiblat mereka,
dan sebagian mereka pun tidak akan ikut kiblat sebagian lain. Dan sesungguhnya
jika kamu ikuti keinginan mereka setelah datang ilmu padamu, sesungguhnya kamu
-- kalau begitu -- termasuk golongan orang zalim.
(Sumber Tafsir Quran Perkata DR H M Hatta)
0 comments:
Post a Comment