Tuesday, December 3, 2024

38195. PERINTAH BERSIH DAKWAH SEBUT NAMA ALLAH

 


ALQURAN PERINTAH BERSIH DAKWAH SEBUT NAMA ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 6.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

 Hai orang-orang beriman, jika kamu akan mengerjakan salat, maka basuh mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapu kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan dua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandi, dan jika kamu sakit atau musafir atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamum dengan tanah baik (bersih), sapu mukamu dan tanganmu dengan tanah. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

 

Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 43.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

 

Hai orang-orang beriman, jangan kamu salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu paham apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedangkan kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamum kamu dengan tanah baik (suci); sapu mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

 

Tujuan pokok ajaran lslam.

Yaitu merawat:

 

1)             Agama.

2)             Jiwa.

 

3)             Akal.

4)             Jasmani.

 

5)             Harta.

6)             Keturunan.

7)             Banyak terkait kesehatan.

 

Ajaran Islam kaya tuntunan:

1)        Kebersihan.

2)        Kesehatan.

 

Ada istilah agama.

Terkait pentingnya  kesehatan.

 

Dalam Islam.

Yaitu “sehat” dan “afiat”. 

 

Kata “sehat” menurut KBBI V.

Artinya:

 

1)        Bebas dari sakit.

2)        Baik seluruh badan serta bagiannya.

 

Kata “afiat”.

Artinya: sehat.

 

Kata majemuk “sehat walafiat”.

Artinya:

 

1)        Sehat dan kuat.

2)        Benar-benar sehat.

 

Istilah  “sehat”  dan  “afiat”.

Bisa dipakai makna berbeda.

 

Meskipun hanya disebut salah satunya.

Secara berdiri sendiri.

 

Masing-masing kata “sehat” dan “afiat”.

Bisa mewakili makna kata.

Yang tidak disebutkan. 

 

 Para ulama pahami.

Ungkapan  “sehat walafiat”.

 

Kata “sehat” berbeda dengan “afiat’.

Sebab “wa” artinya “dan”.

 

Yaitu kata  penghubung tunjukkan   perbedaan .

Antara  “sehat” dengan “afiat”. 

 

Dalam istilah agama dan hadis Nabi.

Banyak doa permohonan.

Agar dapat “sehat” dan “afiat”.

 

     Dalam   kamus   bahasa  Arab.

Kata  “afiat”.

Artinya: “Perlindungan Allah untuk manusia dari segala  macam  bencana dan tipu daya”.

 

 Suatu “perlindungan” dapat diperoleh sempurna.

Jika manusia melaksanakan semua pedoman dan petunjuk Allah.

 

Maka kata “afiat”.

Dapat diartikan.

 

“Berfungsinya anggota tubuh manusia.

Sesuai tujuan penciptaan”.

 

 Jika kata “sehat” .

Diartikan “keadaan baik bagi segenap anggota badan”.

 

Maka “mata sehat” .

Yaitu mata dapat  melihat dan membaca tanpa kacamata.

 

 Mata yang “afiat”.

Yaitu mata yang:

 

1)        Dapat  melihat  dan  membaca objek  manfaat.

 

2)        Mengalihkan pandangan dari objek terlarang”.

 

Sebab itu fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.

 

 Salah satu sifat manusia yang dicintai Allah.

Yaitu manusia yang jaga kebersihan.

 

Menjaga kebersihan digandeng tobat.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 222.   

 

 

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

 

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakan: ”Haid itu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Jika mereka telah suci, maka campuri mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang menyucikan diri”.

 

    Al-Quran jelaskan.

 Allah senang kepada orang:

 

1)                Bertobat.

2)                Membersihkan diri.

 

Tobat  hasilkan  kesehatan  mental.

Kebersihan lahir hasilkan kesehatan fisik. 

 

 Wahyu  ke-2 (atau ke-3)  diterima Nabi Muhammad.

Yaitu QS (74:1-4)

 

Al-Quran surah Al-Muddasir (surah 74) ayat 1-4.

 

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

 

 Hai orang berselimut, bangunlah, lalu beri peringatan! dan Tuhanmu agungkan, dan pakaianmu bersihkan.

 

      Perintah membersihkan pakaian.

Bersamaan perintah:

 

1)             Dakwah Islam.

2)             Membesarkan nama Allah.

 

Ada hadis sangat  popular.

Terkait kebersihan.

 

النظا فة من الا يما ن

 

    Kebersihan adalah bagian dari iman.

 

Sebagian ulama menilai.

Hadis ini “‘daif” atau lemah.

 

Tapi banyak  hadis  lain .

Mendukung makna itu.

 

Daftar Pustaka

1.Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.Tafsirq.com online.     

0 comments:

Post a Comment