ROCKY WAJAR ANGKUH GUS
MIFTAH PEJABAT BARU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Rocky Gerung tanggapi.
Kabar viral Miftah
Maulana.
Atau Gus Miftah.
Jadi public enemy.
Jadi musuh rakyat.
Gus Miftah.
Menduduki jabatan
mentereng.
Utusan Khusus Presiden.
Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana
Keagamaan.
Mengolok-olok seorang
penjual es the.
Di sebuah pengajian.
Rocky menilai.
Sikap pongah itu.
Tak hanya dilakukan
Gus Miftah.
Tapi dilakukan orang.
Mendadak punya jabatan
tinggi.
Atau pegang kekuasaan.
Di negeri ini.
"Hal itu kasus
umum.
Pada semua orang.
Mendadak punya
kekuasaan.
Tiba-tiba sukses jadi
tim sukses," katanya.
"Tiba-tiba berada
di kantor presiden.
Tiba-tiba ada di wilayah.
Pengendalian
komunikasi politik istana.
Tiba tiba-tiba:
1)
Dapat banyak proyek.
2)
Mengatur komunikasi
massa.
3)
Komunikasi politik lewat
survei.
4)
Semua jadi arogan.
5)
Bahwa ada kekuasaan.
6)
Punya harkat.
7)
Ada hierarki.
8)
Maka ada
kepentingan," tambahnya.
Rocky lanjutkan.
Presiden Prabowo harus ambil langkah khusus.
Pada kasus semacam itu.
Tak sekadar beri teguran.
Rocky berpandangan.
Mestinya rakyat yang harus
'angkuh'.
Sangat tajam pada pejabat.
Bukan sebaliknya.
"Rakyat boleh sekasar-kasarnya.
Pada pejabat.
Sebab pejabat punya
kekuasaan.
Bisa buat rakyat
menderita.
Rakyat harus:
1)
Angkuh pada para elite.
2)
Harus bersikap angkuh.
3)
Rakyat harus sangat
kritis.
4)
Sangat tajam pada
pejabat," katanya.
(Sumber Rocky Gerung)

0 comments:
Post a Comment