Sunday, December 7, 2025

54286. ATEIS DAN QURAN DEBAT KONSEP TUHAN

 




ATEIS MODERN DAN QURAN DEBAT KONSEP TUHAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Debat intelektual.

 

1)        Ateis Modern (berbasis filsafat sains)

2)        Konsep Tuhan dalam Qur’an.

 

DEBAT: Konsep Tuhan Ateis Modern vs Qur’an

 

TOKOH

1)        A = Ateis modern (scientific materialism)

2)        Q = Qur’an (representasi argumen wahyu)

 

1️ APA ITU TUHAN?

 

A (Ateis)

 

1)        Tuhan adalah hipotesis metafisik.

2)        Tidak bisa diuji.

 

3)        Tak bisa diverifikasi.

4)        Tak perlu untuk menjelaskan alam semesta.

 

5)        Alam dapat dijelaskan hukum yang muncul dari materi–energi.

 

6)        Tanpa agen supranatural.

 

Q (Qur’an)

 

1)        Tuhan bukan objek eksperimen.

2)        Tapi penyebab-keseluruhan realitas:

 

3)         Asal-usul hukum, keteraturan, rasionalitas alam.

 

4)        “Allah adalah Sang Sebab Pertama”:

 

(Qur’an 39:62)


اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ

 

Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.

 

Catatan.

 

1)        “Allah Pencipta segala sesuatu.”

 

2)        Tanpa konsep Tuhan.

3)        Mengapa hukum alam stabil dan dapat dipahami?

 

4)        Kesadaran, moralitas, keteraturan matematis.

 

5)        Tak muncul murni secara acak.

6)        Dari materi buta.

 

2️ ARGUMEN ATEIS: MATERI CUKUP

 

Ateis.

 

1)                Big Bang menunjukkan alam muncul dari keadaan awal energi padat.

 

2)                 Tak butuh Tuhan.

3)                Kosmologi bekerja lewat hukum fisika:

 

4)                 Quantum fluctuation, inflation, entropy.

 

Quran

 

1)        Big Bang tidak menjawab asal hukum itu sendiri.

 

2)        Fluktuasi kuantum terjadi di dalam kerangka hukum.

 

3)        Pertanyaannya: mengapa ada hukum fisika?

 

(Qur’an 10:34)


قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۚ قُلِ اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

 

Katakan (Muhammad): "Apakah di antara sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakan: "Allah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimana kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?"

 

Catatan.

1)        Allah yang memulai penciptaan.

2)        Keteraturan kosmik bukti rasionalitas.

 

3)        Bukan chaos:

 

QS Al-Mulk (67:3)


الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ

 

Yang telah menciptakan 7 langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihat berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

 

Catatan.

1)        Tidaklah engkau lihat ketentuan Tuhan berjalan teratur?

 

3️ MASALAH KESADARAN

 

Ateis

 

1)        Kesadaran hanya produk aktivitas neuron.

 

2)        Otak → pikiran.

3)        Tidak perlu roh atau Tuhan.

 

Quran

1)        Aktivitas neuron korelasi.

2)        Bukan penyebab penuh kesadaran.

 

3)        Kesadaran punya sifat non-reduksionis:

4)        Makna, intensionalitas, nilai moral.

 

5)        Materialisme tidak menjelaskan “why there is experience” (hard problem of consciousness).

 

Catatan.

 

1)        Kalimat “why there is experience”

2)        Dalam konteks Hard Problem of Consciousness berarti:

 

3)        “Mengapa ada pengalaman subjektif?”

4)        Atau dalam bahasa yang lebih lengkap:

 

5)        “Kenapa proses di otak.

 

6)        Tak hanya hasilkan perilaku atau fungsi.

 

 

 

7)        Tapi juga timbul pengalaman batin.

8)        Rasa sakit, warna merah, rasa manis, emosi, dan sebagainya?”

 

Penjelasan Singkat

Hard Problem of Consciousness (David Chalmers)

Membedakan 2 hal:

 

1.        Fungsi otak (easy problems)


Misalnya:

Bagaimana otak memproses informasi, mengontrol tubuh, menyimpan memori, membuat Keputusan.

 

Semua bisa dijelaskan secara ilmiah.

 

2.        Pengalaman subjektif (qualia)


Ini disebut “experience”:

a.        rasa sakit itu seperti apa

 

b.        melihat warna merah itu rasanya bagaimana

 

c.        merasa sedih itu apa rasanya di dalam batin

 

1)        Pertanyaan “why there is experience”.

2)        Tak hanya tanyakan ara  otak bekerja.

 

3)        Tapi kenapa kerja otak hasilkan kesadaran subjektif.

 

4)        Tak sekadar robot biologis yang bereaksi tanpa “merasakan”.

 

Contoh

Jika kita menekan jarum ke kulit:

 

a.        ilmuwan bisa jelaskan sinyal syaraf, neuron, otak.

 

b.        tapi mengapa itu terasa sakit?

 

c.        Kenapa tidak hanya sekedar respon otomatis?

 

d.        Itu maksud “why there is experience.”

 

QS As-Sajdah (32:9)


ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

 

Kemudian Dia Allah menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

 

Catatan.

 

1)        “Allah meniupkan ruh.”

2)        Qur’an jelaskan manusia 2 dimensi: materi + kesadaran.

 

4️ ARGUMEN ATEIS: EVOLUSI

 

Ateis

1)        Evolusi jelaskan kompleksitas makhluk hidup.

 

2)        Tanpa perancang.

3)        Mutasi + seleksi.

 

Quran

1)        Evolusi menjelaskan mekanisme.

2)        Bukan asal-usul hukum biologis.

 

3)        Seleksi alam bekerja dalam sistem hukum presisi:

 

4)        DNA, informasi genetik, fine-tuning biokimia.

 

QS At-Tagabun (64:2)


هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 

Dia Allah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

 

Catatan.

1)        Dia Allah yang membentuk.

2)        Evolusi selaras konsep Tuhan.

 

3)        Sebagai sumber hukum alam.

4)        Bukan pesaing.

 

5️ SIAPA PENCIPTA TUHAN?

 

Ateis

 

1)        Jika segala sesuatu butuh pencipta.

2)        Siapa menciptakan Tuhan?

 

3)        Jika Tuhan tidak butuh pencipta.

4)        Maka juga bisa tidak butuh pencipta.

 

Quran

1)        Premis ateis salah:

2)        Dalam filsafat, yang butuh sebab adalah yang kontingen (bergantung).

 

3)        Tuhan didefinisikan Wajibul Wujud:

4)        Keberadaan absolut, tidak bergantung.

 

5)        Alam semesta kontingen: bisa ada, bisa tidak.

 

6)        Hukum alam bisa berbeda.

7)        Maka ia butuh sebab.

 

 

QS Al-lkhas (112:3)


لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

 

Dia Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,

 

Catatan.

 

1)        “Dia Allah tidak dilahirkan dan tidak melahirkan.”

 

6️ ARGUMEN ATEIS: PROBLEM KEJAHATAN

 

Ateis

 

1)        Jika Tuhan ada dan Maha Baik.

 

2)        Mengapa ada kejahatan, penderitaan, kanker, bencana?

 

Quran

 

1)        Dunia adalah arena kebebasan + ujian + pertumbuhan moral.

 

2)         Tanpa opsi jahat, tidak ada makna kebaikan.

 

3)        Tanpa risiko, tidak ada keberanian.

4)        Tanpa sakit, tidak ada empati.

 

QS Al-Furqan (25:20)


وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا

 

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian lain. Maukah kamu bersabar?; dan Tuhanmu Maha Melihat.

 

Catatan.

 

1)        “Kami jadikan sebagian kamu ujian bagi sebagian yang lain.”

 

2)        Kejahatan bukan bukti tak ada Tuhan.

3)        Tapi bukti konsekuensi kebebasan.

 

4)        Tanpa kebebasan: manusia = robot.

 

7️ ARGUMEN ATEIS: TUHAN = GAP

 

Ateis

 

1)        Tuhan hanya isi celah tidak tahu.

2)         Dulu petir dianggap Tuhan.

3)        Sekarang sains menjelaskan.

 

Quran

 

1)        Qur’an tak tempatkan Tuhan sebagai “gap filler”.

 

2)        Justru Tuhan jadi dasar hukum universal.

 

 

3)        Ketika pengetahuan bertambah, keajaiban hukum makin besar:

 

QS Al-lsra (17:85)


وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

 

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakan: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan kamu tak diberi pengetahuan melainkan sedikit".

 

Catatan.

1)        “Kamu tidak diberi ilmu, kecuali sedikit.”

 

2)        Penjelasan ilmiah = membaca mekanisme ciptaan Tuhan.

 

3)        Bukan meniadakan-Nya.

 

 

8️ ARGUMEN ATEIS: BUKTI EMPIRIS

 

Ateis

1)        Bukti = observasi.

2)        Tuhan tidak terobservasi.

3)        Maka tidak real.

 

Quran

 

1)        Banyak realitas tak terobservasi langsung.

2)        Tapi real:

 

3)        Matematika, moral, logika, kausalitas.

 

4)        Kita percaya karena rasional.

5)        Bukan empiris.

 

6)        Tuhan = realitas metafisik, bukan objek fisik.

 

QS Asy-Syura (42:11)


فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 

11. (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia yang Maha Mendengar dan Melihat.

 

Catatan.

1)        “Tidak satupun yang serupa dengan-Nya.”

 

9️ ARGUMEN QUR’AN: FINE TUNING

 

 

Ateis

 

1)        Ada kemungkinan multiverse:

2)        Banyak alam.

3)        Salah satunya cocok.

 

Quran.

 

1)        Multiverse pun butuh mekanisme dan hukum.

 

2)        Tidak menjawab asal hukum.

3)        Hanya memindah pertanyaan.

 

QS Al-Mulk (67:3-4)


الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ


Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

 

ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ

 

4. Kemudian pandang sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.

 

Catatan.

 

1)        “Engkau tidak lihat ketidakseimbangan.”

 

10️ APA JAWABAN TERAKHIR?

 

Ateis.

 

1)        Materi → hukum → evolusi → kesadaran:

2)        Naturalisme.

 

Quran.

 

1)        Tuhan → hukum → materi/energi → alam → kesadaran.

 

2)        Qur’an tawarkan dasar ontologis pada rasionalitas alam.

 

3)        Ateis tawarkan deskripsi mekanistik.

 

KESIMPULAN FORMAT DEBAT

 

1)        Ateis

Membangun argumen dari observasi

 

2)        Qur’an

Membangun argumen dari rasionalitas penyebab pertama

 

3)        Isu inti bukan mekanisme alam.

4)        Tapi asal usul hukum, kesadaran, moral, keteraturan

 

5)        Tuhan bukan pesaing sains.

6)        Tapi landasan metafisik sains

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI

 

 

 

0 comments:

Post a Comment