TAK NETRAL LIHAT PEMIMPIN ZALIM VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Pedoman Qur’an.
Bahwa umat Islam:
1)
Tak boleh netral.
2)
Dilarang diam.
Melihat pemimpin zalim
Sikap Qur’an jelas:
1)
Dilarang dukung kezaliman.
2)
Wajib tegakkan kebenaran.
3)
Tak boleh diam.
4)
Saat ada penindasan.
A.
Larangan Mendukung Kezaliman
QS Hud (11:113)
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ
مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan jangan kamu
cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api
neraka, dan sekali-kali kamu tidak punya seorang penolong selain Allah,
kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
Catatan.
1)
“Dan jangan kamu cenderung kepada
orang-orang yang zalim, sehingga kamu disentuh api neraka…”
2)
Ayat ini tegas:
3)
Cenderung saja tidak boleh.
4)
Apalagi netral atau mendukung zalim.
B.
Wajib Berdiri Tegak Membela
Keadilan
QS An-Nisa (4:135)
۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ
لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ
يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا
الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ
كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Wahai orang-orang beriman,
jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah biarpun pada dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia
kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu maslahatnya. Maka jangan kamu ikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Catatan.
1)
“Wahai orang beriman, jadilah kalian
penegak keadilan, jadi saksi karena Allah, sekalipun apad dirimu sendiri…”
2)
Tidak boleh netral meskipun
menyakitkan kepentingan diri atau kelompok.
C.
Wajib Menolong Orang Tertindas
QS Al-Haj (22:39-40)
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ
نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
39. Telah diizinkan
(berperang) bagi orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah
dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka,
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ
بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ
اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ
وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ
مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
40. (yaitu) orang-orang
yang diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan benar, kecuali karena mereka berkata:
"Tuhan kami hanya Allah". Dan sekiranya Allah tidak menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian lain, tentu telah dirobohkan biara
Nasrani, gereja, rumah ibadah orang Yahudi dan masjid, yang di dalamnya banyak
disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
Catatan.
1)
“Diizinkan berperang bagi orang-orang
yang diperangi, karena mereka dizalimi…”
2)
Ayat ini menunjukkan:
3)
Ketika ada kezaliman.
4)
Orang beriman wajib membela yang
tertindas.
D.
Larangan Diam Melihat Kemungkaran
QS Ali Imran (3:104)
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka orang yang beruntung.
Catatan.
1)
“Hendaklah ada di antara kamu.
2)
Menyeru pada kebaikan.
3)
Mengajak pada yang makruf.
4)
Mencegah dari yang mungkar…”
5)
Diam berarti tak cegah kemungkaran.
6)
Diam bukan posisi netral.
7)
Diam berarti dukung yang mungkar.
E.
Tidak Boleh Patuh Pada Pemimpin
Zalim
QS Asy-Syu’ara (26:151-152)
وَلَا تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَ
151. Dan jangan kamu menaati
perintah orang-orang yang melewati batas,
الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ
وَلَا يُصْلِحُونَ
152. Yang membuat
kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan".
Catatan.
1)
“Jangan kamu taat pada perintah orang
yang melampaui batas (zalim).”
2)
Ini posisi jelas:
3)
Dilarang mengikuti pemimpin zalim.
F.
Allah Tidak Mencintai Kezaliman
QS Al-Maidah (5:8)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا
قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ
قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang beriman
hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. Dan jangan sekali-kali kebencianmu pada suatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Catatan.
1)
“…Jangan kebencian membuat kalian
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat pada takwa.”
2)
Saat berhadapan dengan zalim.
3)
Umat tetap wajib adil.
4)
Bukan netral.
G.
Berpihak Pada Kebenaran = Iman
QS Al-Ahzab (33:70-71)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Hai orang-orang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkan perkataan yang benar,
Catatan.
1)
“Berkatalah jujur, niscaya Allah
memperbaiki amal-amal kalian.”
2)
Tidak mungkin jujur.
3)
Jika netral dalam kezaliman.
Sikap Qur’an Secara Logika
Ada 2 posisi saja:
Yaitu:
1)
Hak (kebenaran)
2)
Batil (kezaliman)
Tidak ada kategori netral.
Saat berhadapan keduanya.
1)
Diam = memilih status quo.
2)
Status quo untungkan orang zalim.
Hadis Nabi
“Penolong dan pembela kezaliman adalah bagian dari mereka.”
(HR. Ahmad)
“Barang siapa melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangan… jika tidak
mampu, dengan lisan… jika tidak mampu, dengan hati…”
(HR. Muslim)
1)
Hadis ini menutup ruang netral.
2)
Dalam kezaliman.
Kesimpulan
1)
Umat Islam tidak boleh netral.
2)
Melihat pemimpin zalim.
Sebab Al-Quran:
1)
Melarang condong pada zalim
2)
Mewajibkan tegakkan keadilan
3)
Perintahkan menolong yang tertindas
4)
Diam bentuk dukungan pasif pada zalim
5)
Keadilan adalah inti iman.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI
.jpg)

0 comments:
Post a Comment